Belum Akui Taliban, Uni Eropa Siap Kucurkan Dana Bantu Pengungsi

Uni Eropa tingkatkan dana bantuan kemanusiaan Afghanistan

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa belum mengakui Taliban, seminggu setelah kelompok tersebut menguasai Afghanistan. Uni Eropa juga tidak mengadakan pembicaraan politik dengan kelompok gerilyawan tersebut. 

"Kami mungkin mendengar kata-kata Taliban tetapi kami akan mengukur mereka di atas segalanya dengan perbuatan dan tindakan mereka," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada konferensi pers Sabtu (21/8/2021).

Taliban mengambil alih Afghanistan secara kilat pada Minggu (15/8/2021). Mereka memasuki ibu kota, Kabul tanpa melepaskan tembakan, setelah sebelumnya menguasai seluruh ibu kota provinsi. Pengambilalihan itu hanya dalam hitungan hari, jauh lebih cepat daripada perkiraan intelijen AS yang memprediksi waktu 3 bulan. 

Baca Juga: 5 Negara Ini Siap Menampung Gelombang Pengungsi Afghanistan

1. Uni Eropa tingkatkan anggaran bantuan untuk Afghanistan

Belum Akui Taliban, Uni Eropa Siap Kucurkan Dana Bantu PengungsiSeorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Von der Leyen mengatakan dia akan mengusulkan peningkatan bantuan kemanusiaan yang telah dialokasikan Komisi tahun ini untuk Afghanistan. Anggaran bantuan akan ditingkatkan 57 juta euro atau sekitar Rp960 miliar seperti dilansir kantor berita ANTARA dari Reuters.

"Bantuan pembangunan Uni Eropa terkait dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia, perlakuan yang baik terhadap minoritas dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan," kata Kepala eksekutif UE itu usai mengunjungi pusat penerimaan pengungsi di Madrid. Tempat itu khusus untuk karyawan Afghanistan dari lembaga EU yang dievakuasi dari Kabul. 

2. Uni Eropa kucurkan dana untuk negara yang terima pengungsi

Belum Akui Taliban, Uni Eropa Siap Kucurkan Dana Bantu PengungsiTentara AS yang ditugaskan di Brigade ke-3, Divisi Gunung ke-10 mengawal warga yang dievakuasi menuju terminal check-in di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021) (ANTARA FOTO/Lance Cpl. Nicholas Guevara/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)

Dia mengatakan Komisi UE siap menyediakan dana untuk negara-negara Uni Eropa yang membantu memukimkan kembali pengungsi, dan dia berencana untuk mengangkat masalah pemukiman kembali pada pertemuan G7 minggu depan.

Setelah mencapai puncaknya pada 2015 ketika lebih dari satu juta migran datang ke EU, sebagian besar dari Suriah, Afghanistan, dan Irak, EU telah memangkas jumlah kedatangan berkat kesepakatan dengan Turki yang menerima dana EU untuk menampung pencari suaka di wilayahnya.

Baca Juga: Austria Tegaskan Tak Terima Lagi Pengungsi dari Afghanistan 

3. G7 desak masyarakat internasional bersatu atasi krisis Afghanistan

Belum Akui Taliban, Uni Eropa Siap Kucurkan Dana Bantu Pengungsi(Menlu Inggris Dominic Raab) Pippa Fowles/10 Downing Street via EPA-EFE

Sementara itu para menteri luar negeri kelompok negara G7 mendesak masyarakat internasional agar bersatu mengatasi krisis di Afghanistan. Hal ini untuk mencegah eskalasi krisis usai dikuasai Taliban.

"Menteri G7 meminta masyarakat internasional agar bersama-sama berbagi misi untuk mencegah krisis di Afghanistan meningkat," tulis Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab usai pertemuan G7.

Inggris saat ini memegang kepemimpinan G7 yang diterapkan secara bergilir, yang juga mencakup Amerika Serikat, Italia, Prancis, Jerman, Jepang dan Kanada.

"Krisis di Afghanistan membutuhkan tanggapan internasional seperti keterlibatan intensif pada masalah kritis yang dihadapi Afghanistan dan kawasan: dengan rakyat Afghanistan yang paling terdampak, pihak bertikai, Dewan Keamanan PBB, G7, donor internasional dan dengan tetangga regional Afghanistan," tulisnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Negara, Taliban Kuasai Harta Afghanistan 1 Triliun Dolar

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya