Kasus COVID-19 di Swedia Melonjak, Perdana Menterinya Positif

Setelah ada Omicron, kasus bisa sampai 25 ribu per hari

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson positif terinfeksi COVID-19. Ini terjadi saat gelombang infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron melanda negara tersebut, kata juru bicaranya, Jumat (14/1/2022).

"Dia (Andersson) mengikuti protokol kesehatan saat ini dan akan bertugas dari kediamannya. Kondisi PM baik-baik saja," kata jubir dilansir ANTARA dari Reuters.

Perempuan berusia 54 tahun itu merupakan salah satu pemimpin partai yang dinyatakan positif setelah debat di parlemen awal pekan ini.

Baca Juga: Putri Mahkota Swedia Positif COVID-19 untuk Kedua Kalinya

1. Raja, ratu dan putri mahkota Swedia juga sempat positif

Kasus COVID-19 di Swedia Melonjak, Perdana Menterinya PositifPutri Mahkota Swedia, Victora (Instagram/princessvictoriaofsweden)

Sementara, raja dan ratu Swedia beserta putri mahkota juga terpapar pada Januari ini. Putri Mahkota Swedia, Victoria, bahkan dinyatakan positif COVID-19 untuk kedua kalinya pada Sabtu (8/1/2022). Victoria dilaporkan hanya mengalami gejala ringan dan sudah divaksinasi lengkap.

"Putri mahkota mengalami gejala flu, tetapi merasa sehat," kata Pengadilan Kerajaan Swedia, seraya mengabarkan bahwa Victoria sedang mengisolasi diri, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Magdalena Andersson: Perdana Menteri Baru Swedia

2. Kasus COVID-19 di Swedia 25 ribu per hari

Kasus COVID-19 di Swedia Melonjak, Perdana Menterinya PositifSwedia (unsplash.com/Jon Flobrant)

Negara Nordik itu beberapa kali melaporkan rekor kasus harian COVID-19 bulan ini di tengah gelombang keempat pandemi, sehingga menambah beban pada sistem layanan kesehatan sekaligus memicu pembatasan COVID-19 lanjutan.

Otoritas kesehatan memperkirakan bahwa kasus, yang saat ini mencapai kisaran 25 ribu per hari, akan memuncak pada akhir Januari ketika kasus harian COVID Swedia hampir menyentuh angka 70 ribu, berdasarkan pemodelannya.

Meskipun infeksi COVID-19 melonjak dan mencapai rekor baru pada pekan lalu, jumlah pasien rawat inap masih jauh dari puncak gelombang sebelumnya. Jumlah kematian baru juga relatif kecil.

3. Swedia akan berlakukan aturan ketat

Kasus COVID-19 di Swedia Melonjak, Perdana Menterinya PositifPexels.com/Vicente Viana

​​Pada 10 Januari, Swedia memberlakukan sejumlah aturan ketat untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19 dan beban terhadap sistem kesehatan. Aturan baru itu akan mencakup keharusan bekerja dari rumah apabila memungkinkan dan pembatasan jumlah orang yang menghadiri acara publik.

Restoran harus tutup pukul 23.00 waktu setempat dan meja pengunjung tidak lebih dari delapan orang. Orang dewasa juga akan diminta untuk membatasi kontak sosial di luar ruangan. Aturan tersebut akan dievaluasi setelah dua pekan, namun diperkirakan bakal diberlakukan setidaknya selama empat pekan.

Baca Juga: Tak Sampai Sehari Menjabat, PM Perempuan Pertama Swedia Mundur

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya