Menlu Wu: Tiongkok Tidak Berwenang Wakili Taiwan di PBB

Taiwan menanti dobrakan PBB

Jakarta, IDN Times - Taiwan mendesak agar bisa segera partisipasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menteri Luar Negeri Taiwan, Jaushieh Joseph Wu mengatakan tidak ada dasar hukum yang menyebut Tiongkok berwenang mewakili Taiwan dalam struktur PBB.

Menlu Wu merujuk pada Keputusan Resolusi 2758 Majelis Umum PBB tahun 1971 yang selalu digunakan sebagai dasar hukum dalam mengecualikan partisipasi Taiwan di PBB. Dia mengatakan, teks resolusi tersebut hanya membahas tentang keterwakilan Tiongkok di PBB, tidak menyebutkan kedaulatan China atas Taiwan.

"Oleh sebab itu Resolusi 2758 tidak dapat menjadi patokan yang membatasi keterlibatan Taiwan sebagai negara berdaulat di Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Wu dalam siaran bertajuk "Membayangkan Seandainya Taiwan Berpartisipasi, PBB Menjadi Lebih Tangguh" yang dirilis TETO pada Jumat (20/8/2021). 

Wu menambahkan Tiongkok tidak pernah memerintah Taiwan. Pemerintah Taiwan dipilih oleh rakyat melalui prosedur demokrasi yang dapat mewakili Taiwan di kancah internasional. 

"Republik Rakyat China benar-benar salah jika menyamakan Resolusi 2758 PBB dengan 'Prinsip Satu China' Beijing," ujar ucap pria yang meraih gelar doktor Ilmu Politik dari Ohio State University, Amerika Serikat itu.

Baca Juga: Kontribusi Atasi Pandemik Dunia, Taiwan Desak Bisa Partisipasi di PBB

1. Taiwan buktikan kontribusinya saat penanganan pandemik COVID-19

Menlu Wu: Tiongkok Tidak Berwenang Wakili Taiwan di PBBIlustrasi penanganan virus corona di Taiwan (Twitter/@iingwen)

Menlu Wu juga mengatakan Taiwan sudah membuktikan keberhasilan menghadapi pandemik COVID-19. Dia pun menekankan kerja sama Taiwan dengan negara-negara sahabat dan mitra selama pandemik.

"Taiwan memiliki kemampuan anti pandemi yang sangat baik, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan rantai pasokan global dengan cepat, dan memberikan bantuan substantif berkelanjutan kepada negara mitra," paparnya.

Dengan pembuktian tersebut, menurut Wu, tidak ada alasan untuk melarang Taiwan memainkan peran konstruktif di dalam struktur PBB.

2. Wu ingatkan PBB, pandemik jadi momen menerima Taiwan agar bisa turut membantu dunia

Menlu Wu: Tiongkok Tidak Berwenang Wakili Taiwan di PBBIlustrasi assemby hall di markas PBB (www.instagram.com/@unitednations)

Menteri Wu mengutip pidato Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada saat pemilihannya kembali, Juni tahun ini. Guterres menekankan bahwa pandemik telah membuat semua negara menyadari bahwa kita berbagi kehidupan satu sama lain.

"Hanya dengan bisa menerima partisipasi dari semua pihak, PBB dan semua rakyat negara anggotanya baru bisa benar-benar mendapatkan manfaat. Taiwan adalah kekuatan kebaikan di dunia, dan sekarang adalah saatnya bagi PBB untuk menerima Taiwan, agar Taiwan bisa membantu," kata Wu.

Baca Juga: Yuk, Intip Cara Pemerintah Taiwan Sukses Tangani Virus Corona

3. Taiwan buktikan capaian SDGs sebagai negara paling bahagia di Asia Timur

Menlu Wu: Tiongkok Tidak Berwenang Wakili Taiwan di PBBMenteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mewakili pemerintah Taiwan untuk berkunjung ke Tainan pada tanggal 20 November 2020. (Twitter.com/MOFA_Taiwan)

Wu mengatakan Taiwan tidak hanya bekerja keras untuk mencapai "Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" atau Sustainable Development Goals (SDGs), tetapi juga secara aktif membantu negara-negara mitranya dalam mencapai tujuan tersebut.

Taiwan adalah negara dengan tingkat kebahagiaan penduduk yang tertinggi di Asia Timur, dan peringkat ke-24 di dunia. Capaian ini berdasarkan The World Happiness Report 2021 yang diterbitkan oleh "Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan" (Sustainable Development Solutions Network/SDSN)

"Ini mencerminkan Taiwan telah menerapkan hasil dari SDGs, sejalan dengan PBB yang mengadopsi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan," ujarnya.

4. Siap dukung program PBB soal perubahan iklim

Menlu Wu: Tiongkok Tidak Berwenang Wakili Taiwan di PBBunsplash.com/Jon Tyson

Menteri Wu pun mengatakan Taiwan siap mendukung agenda dunia dalam menghadapi perubahan iklim. Untuk mencapai tujuan nol emisi karbon pada 2050, menurutnya, Taiwan secara aktif membuat roadmap dan merumuskan peraturan terkait untuk mempercepat kemajuan pekerjaannya.

"Perubahan iklim tidak mengenal batas negara, Taiwan peduli dengan masalah ini."

Baca Juga: Donasi 300 Ribu Masker, Taiwan Dorong RI Segera Pulih dari Pandemik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya