Penembakan di Utrecht, Belum Ada WNI yang Dilaporkan Jadi Korban

Utrecht, IDN Times - Satu orang dikabarkan tewas dan sejumlah orang lainnya terluka dalam penembakan di kota Utrecht, Belanda, Senin (18/3). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan hingga saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban.

"KBRI Den Haag terus mengikuti perkembangan di Utrecht," ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir kepada IDN Times, Senin (18/3) malam.

Dia mengatakan Kemenlu terus berkoordinasi dengan dengan kelompok WNI di Utrecht dan otoritas setempat. "Kita sangat kaget dan prihatin dengan berita adanya penembakan dalam trem di Utrecht."

Kepolisian Utrecht mengatakan penembakan itu dimulai pada pukul 10.45 waktu setempat. Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan dalam sebuah trem di lapangan 24Oktoberplein, di luar pusat kota. 

Kepolisian Utrecht, melalui Twitter, menyampaikan bahwa ada beberapa orang terluka akibat insiden yang terjadi di area bernama 24oktoberplein tersebut. Dikutip dari BBC, muncul juga laporan lain bahwa ada satu orang meninggal.

"Beberapa tembakan dilepaskan di trem dan beberapa orang terluka," ujar Juru bicara kepolisian Joost Lanshage. Belum dapat dipastikan berapa jumlah korban yang terluka dan dibawa ke rumah sakit atau seberapa parah luka mereka.

Kepolisian Utrecht merilis sebuah foto yang menunjukkan seorang laki-laki yang diduga berhubungan dengan penembakan di trem pada Senin pagi (18/3). Melalui akun Twitter resmi @PolitieUtrecht, kepolisian menuliskan bahwa warga harus berhati-hati jika melihat atau bertemu dengannya.

Polisi juga masih menginvestigasi dan mempertimbangkan terorisme sebagai motif di balik kejadian ini. 

Pemerintah pun menetapkan status "siaga ekstra" di sejumlah bangunan vital serta beberapa bandara. Sementara itu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengaku "sangat khawatir" dan memutuskan membatalkan pertemuan mingguan dengan koalisinya.

Baca Juga: Polisi Utrecht Rilis Foto Pria yang Diduga Terlibat Penembakan