Sebanyak 800 Sekolah Umum di Jerman Buka Kelas Agama Islam

Diprediksi, kelas Islam akan diikuti 580 ribu siswa

Dortmund, IDN Times – Saat ini, Jerman telah menganggap Islam perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah dasar dan menengah. Secara bertahap, kelas-kelas agama Islam mulai dimasukkan ke dalam sistem pendidikan di sekolah umum. Meski mendapat pertentangan dari beberapa pihak, namun kelas-kelas Islam telah berkembang pesat di banyak negara bagian Jerman.

1. Kelas Islam telah diluncurkan sejak tahun 2000

Sebanyak 800 Sekolah Umum di Jerman Buka Kelas Agama Islamtrtworld.com

Seperti dilansir dari The Washington Post, kelas-kelas Islam mulai diluncurkan pada awal tahun 2000 dan sekarang sudah diajarkan di 800 sekolah dasar dan menengah. Pelajaran agama Islam sudah menjadi mata pelajaran pilihan di sembilan dari enam belas negara bagian Jerman. Beberapa topik yang dibahas dalam bidang studi ini di antaranya tentang Al-Quran, sejarah Islam, perbandingan agama dan etika keislaman.

Kerstin Griese, seorang anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat menyatakan bahwa Jerman membutuhkan lebih banyak pendidikan agama. “Pendidikan agama adalah satu-satunya cara untuk memulai dialog tentang tradisi dan nilai-niai yang kita anut, serta memahami tradisi orang lain.”

2. Sebanyak 54 ribu siswa telah menerima pelajaran agama Islam di sekolah

Sebanyak 800 Sekolah Umum di Jerman Buka Kelas Agama Islamen.qantara.de

Tujuan yang ditekankan dari kelas-kelas Islam adalah mencegah radikalisme. Seperti diketahui, sejak 2013, lebih dari 1.000 orang meninggalkan Jerman untuk bergabung dengan ISIS dan organisasi teroris lainnya, sebagian besar dari mereka berusia di bawah 30 tahun.

Rauf Ceylan, profesor studi Islam kontemporer di Universitas Osnabrück mengatakan bahwa permintaan untuk pelajaran agama Islam sangat tinggi. 

“Jerman memiliki tiga pilar pendidikan agama, yaitu keluarga, masyarakat (gereja atau masjid) dan sekolah. Sekolah akan mendidik siswa tentang kedewasaan beragama. Pelajaran agama dimaksudkan sebagai pelengkap sistem pendidikan.”

Media lokal Jerman, Deutsche Welle menyebut bahwa saat ini, 54 ribu siswa telah menerima pelajaran agama Islam. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi memetakan potensi siswa yang tertarik mengikuti kelas Islam sejumlah 580 ribu.

Baca Juga: 6 Akun YouTube Yang Akan Meningkatkan Skill Bahasa Jerman

3. Kelas Islam diharapkan akan mengurangi perilaku diskriminatif

Sebanyak 800 Sekolah Umum di Jerman Buka Kelas Agama Islamsoerenkern.com

Pada 2016, data statistik kependuduan menyebutkan bahwa warga muslim di Jerman berjumlah 4,95 juta atau 6,1 persen dari total penduduk Jerman. Ini sekaligus menjadikan Jerman sebagai negara dengan populasi muslim kedua terbesar di Uni Eropa setelah Perancis.

Meski begitu, siswa muslim di Jerman masih sering mendapatkan perlakuan diskriminatif. Seperti yang dialami oleh Gulendam Velibasoglu, 17, siswa kelas 10 sekolah menengah saat Ia bergaul dengan warga lokal. 

“Ketika ada yang bertanya dari negara mana saya berasal, saya selalu menjawab Turki. Jika saya mengatakan Jerman, mereka tidak akan menerima jawaban itu. Mereka akan melihat saya sebagai orang asing, meskipun saya warga negara Jerman.”

4. Kelas Islam dapat wujudkan integrasi budaya Islam dan Jerman

Sebanyak 800 Sekolah Umum di Jerman Buka Kelas Agama Islamislamic-center.or.id

Tahun lalu, terjadi penolakan besar terrhadap Islam di Jerman. Kampanye “Stop Islamisasi” sempat membuat warga muslim Jerman gelisah, bahkan di poster-poster tertulis “sekolah-sekolah bebas Islam."

Aksi penolakan terhadap Islam tidak berhenti di situ saja. Awal tahun ini, politisi lokal Jerman membahas larangan jilbab. Namun, sebagian politisi lain justru mendorong ekspansi kelas-kelas Islam di sekolah-sekolah umum. Mereka beranggapan bahwa kelas-kelas Islam akan mewujudkan integrasi budaya Islam dan Jerman.

Baca Juga: Toleransi Tinggi, Ini 5 Kampung Islam yang Harmonis di Bali

Andes Septa Photo Verified Writer Andes Septa

The Second of Me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya