137 Warga Ukraina Tewas, Rusia Kuasai Pembangkit Nuklir Chernobyl
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Hampir 24 jam setelah perang Rusia-Ukraina berlangsung, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengabarkan bahwa 137 warga Ukraina meninggal dunia akibat invasi tersebut.
Zelenskyy meminta warga Ukraina untuk ikut membela negaranya. Pemerintah akan memberikan senjata bagi siapa saja yang mau berperang, dikutip dari The Straits Times.
Sebelumnya, beberapa jam setelah invasi, Ukraina mengklaim bahwa berhasil membunuh 50 tentara Rusia, menghancurkan 4 tank, dan menembak jatuh 6 pesawat.
1. Alasan Rusia ingin kuasa Chernobyl
Otoritas Ukraina menginformasikan, Rusia telah berhasil menguasai pembangkit nuklir Chernobyl. Para karyawan kini menjadi sandera pasukan Rusia.
"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia. Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," kata penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, dilansir Reuters.
Rusia berencana mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer, kata sumber keamanan Rusia.
Baca Juga: Kisah Warga di Ukraina Timur: Kami Hanya Ingin Perdamaian!
2. Situasi terkini di Ukraina
Editor’s picks
Situasi terkini di Ukraina, baku tembak hebat terjadi di wilayah Sumy dan Kharkiv di timur laut serta Kherson dan Odessa, rumah bagi kota terpadat dan pelabuhan terpenting Ukraina, di selatan.
Jalan raya menuju barat dari Kyiv tersendat karena penduduk berusaha melarikan diri. Sebagian dari mereka meninggalkan mobil di jalanan, takut terjebak di dalam mobil saat bom diarahkan ke ibu kota.
Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, sekitar 100 ribu warga Ukraina telah meninggalkan rumah mereka dan beberapa ribu menyeberang ke negara tetangga, terutama Rumania dan Moldova.
3. Putin menuduh Ukraina akan melakukan genosida
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengutuk tindakan semena-mena Putin.
"Ini adalah serangan yang direncanakan. Putin adalah agresor. Putin memilih perang ini. Dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya," ujar Biden.
Sementara itu, Putin mengatakan bahwa ‘operasi militer khusus’ yang dilancarkan bertujuan melindungi warga Rusia dari sasaran ‘genosida’ oleh pemerintah Ukraina, sebuah tuduhan yang disebut Barat sebagai propaganda tak berdasar.
"Dan karena itu, ini kami akan berjuang untuk demiliterisasi Ukraina," kata Putin.
Baca Juga: Invasi Rusia, Ukraina Minta Indonesia Bersuara Lantang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.