China Sebut Taiwan Tidak Memiliki Hak Bergabung PBB

China tegaskan Taiwan sebagai bagian dari negaranya

Jakarta, IDN Times – China, untuk kesekian kalinya, mengatakan bahwa Taiwan tidak berhak untuk bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pernyataan itu disampaikan Beijing satu hari setelah Amerika Serikat (AS) meminta dukungan internasional, supaya negara itu bisa diterima dalam PBB.

"PBB adalah organisasi pemerintah internasional yang terdiri dari negara-negara berdaulat, sedangkan Taiwan adalah bagian dari China," kata juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, Ma Xiaoguang, pada Rabu (27/10/2021), dilansir dari Al Jazeera.

“Taiwan tidak memiliki hak untuk bergabung dengan PBB,” tambah dia.

1. AS minta komunitas internasional mendukung Taiwan 

China Sebut Taiwan Tidak Memiliki Hak Bergabung PBBMenteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. (Twitter.com/SecBlinken)

Sebagai informasi, Taiwan menjadi anggota PBB mewakili Republik Rakyat China hingga 25 Oktober 1971. Sejak saat itu, PBB mengeluarkan keanggotaan Taiwan dan menggantinya dengan China.  

Pada Selasa (26/10/2021), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyesalkan keputusan komunitas internasional yang mengucilkan peran Taiwan di panggung global.

“Partisipasi bermakna Taiwan dalam sistem PBB bukanlah masalah politik, tetapi masalah pragmatis,” kata Blinken.

“Itulah sebabnya kami mendorong semua negara anggota PBB untuk bergabung dengan kami, mendukung partisipasi Taiwan yang kuat dan berarti di seluruh sistem PBB dan di komunitas internasional,” sambungnya.

Washington sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taipei. Pada 1979, mereka mengalihkan pengakuannya kepada Beijing. Sejak itu, Gedung Putih menerapkan kebijakan yang dianggap ‘ambigu’, karena mematuhi rezim one-china policy namun tetap mendukung Taiwan.

Baca Juga: Taiwan: Kami Gak Akan Mulai Perang Lawan China, Tapi Kami Siap Perang!

2. Taiwan menyambut dukungan AS

China Sebut Taiwan Tidak Memiliki Hak Bergabung PBBPresiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi pidato dalam sebuah upacara kenegaraan pada 10 September 2020. (Facebook.com/蔡英文 Tsai Ing-wen)

Sejumlah pengamat khawatir dukungan AS akan menyulut konfrontasi China.

Dalam beberapa bulan terakhir, China secara teratur mencatat rekor jumlah jet tempur yang diterbangkan di dekat Taiwan. Beijing baru-baru ini mengadakan latihan pendaratan pantai di sisi Selat Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut provokasi yang dilakukan negara tetangganya sebagai yang terburuk dalam 40 tahun terakhir.

Beberapa hari sebelumnya, China juga mengecam pernyataan Presiden AS, Joe Biden, yang menegaskan komitmennya untuk melindungi Taiwan jika ada negara yang menginvasi.

Presiden Tsai Ing-wen menyambut baik dukungan Blinken dalam meningkatkan partisipasi Taiwan di tataran internasional.

“Bersyukur atas dukungan #AS untuk memperluas partisipasi internasional #Taiwan. Kami siap bekerja dengan semua mitra yang berpikiran sama, untuk menyumbangkan keahlian kami dalam organisasi, mekanisme, & acara internasional,” tulis Tsai melalui akun Twitter-nya.

3. Perlombaan senjata dengan China bukan tujuan Taiwan

China Sebut Taiwan Tidak Memiliki Hak Bergabung PBBilustrasi alutsista (kapal perang). (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkait dinamika terkini, otoritas pertahanan Taiwan menyatakan bahwa mereka tidak berminat untuk menyaingi kapasitas militer China. Namun, Taiwan berjanji untuk mempertahankan diri dari segala tekanan, salah satunya melalui modernisasi persenjataan dan alutsista.

China telah memulai program modernisasi militer dengan membangun kapal induk baru dan pesawat tempur siluman. Di sisi lain, Taiwan juga meningkatkan anggaran militernya untuk mengembangkan rudal dan kapal selam.

Dalam laporannya kepada parlemen, Kementerian Pertahanan Taiwan menggambarkan situasi di Selat Taiwan dalam kondisi ‘parah dan tidak stabil’.

"Taiwan tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata dengan militer Komunis China dan tidak akan mencari konfrontasi militer, (tapi) berharap untuk hidup berdampingan secara damai di seberang selat," terang Kementerian Pertahanan Taiwan, dilansir dari Reuters.

"Tetapi dalam menghadapi ancaman Komunis China terhadap keamanan nasional kami, kami akan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan kedaulatan negara kami dan tidak akan pernah menyerah di bawah tekanan," ujarnya. 

Baca Juga: 5 Fakta soal Konflik China-Taiwan yang Tiap Tahun Semakin Memburuk

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya