Dibantu Saudi dan AS, Sudan-RSF Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata 

Gencatan senjata belum optimal untuk distribusi bantuan

Jakarta, IDN Times - Pihak-pihak yang bertikai di Sudan sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata yang sempat goyah. Keputusan lahir setelah dua mediator internasional mengisyaratkan ketidaksabaran dengan pelanggaran gencatan senjata yang terus-menerus.

Perpanjangan gencatan senjata selama lima hari antara militer Sudan dan saingannya, Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF), diumumkan pada Senin (29/5/2023) oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS).

“Perpanjangan akan memberikan waktu untuk bantuan kemanusiaan lebih lanjut, pemulihan layanan penting, dan diskusi potensi perpanjangan jangka panjang,” kata pernyataan bersama kedua pihak, dilansir Al Jazeera.

1. Jutaan orang terdampak akibat konflik 

Dibantu Saudi dan AS, Sudan-RSF Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Ilustrasi Sudan (ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer)

Perkembangan itu terjadi karena kedua pihak berada di bawah tekanan untuk memperpanjang gencatan senjata yang berakhir pada Senin.

Sebelumnya AFP memberitakan, penduduk mengaku mendengar pertempuran jalanan di Khartoum utara serta tembakan artileri di selatan ibu kota. Praktis wilayah tersebut berubah menjadi zona perang yang mematikan, karena seruan senjata memicu konflik yang lebih intens.

Washington dan Riyadh, mediator internasional utama, telah memanggil kedua pihak yang bertikai untuk membahas pelanggaran khusus gencatan senjata selama seminggu terakhir.

Sudan jatuh ke dalam kekacauan setelah pertempuran meletus pada pertengahan April antara militer, yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, dengan pemimpin RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo.

Pertempuran itu telah menewaskan sedikitnya 866 warga sipil dan melukai ribuan lainnya, menurut Sindikat Dokter Sudan.

Baca Juga: PBB Marah Banyak Perempuan Sudan Diperkosa di Tengah Konflik

2. Distribusi bantuan kemanusiaan belum optimal di tengah gencatan senjata

Dibantu Saudi dan AS, Sudan-RSF Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Konflik telah mengubah ibu kota dan daerah perkotaan lainnya menjadi medan perang, memaksa hampir 1,4 juta orang meninggalkan rumah mereka ke daerah yang lebih aman di dalam Sudan atau menyeberang ke negara tetangga.

Pertempuran tersebut telah menimbulkan kehancuran yang meluas di daerah pemukiman di Khartoum dan kota-kota yang berdekatan di Omdurman dan Khartoum Utara. Warga melaporkan penyerbuan dan penjarahan rumah. Banyak mengecam di media sosial untuk mengutuk penyitaan dan penggeledahan rumah.

Kantor kelompok bantuan, fasilitas kesehatan, dan infrastruktur sipil lainnya juga diserang dan dijarah. Banyak rumah sakit tidak dapat diakses sejak pertempuran pecah pada 15 April.

Seminggu yang lalu, kedua pihak berjanji untuk menghentikan serangan udara, tembakan artileri, dan pertempuran jalanan yang tiada henti untuk memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan dan mengizinkan warga sipil melarikan diri.

Tetapi, pada hari ketujuh gencatan senjata, tidak ada koridor kemanusiaan yang diamankan, dan bantuan hanya masuk untuk mengisi kembali beberapa rumah sakit yang masih berfungsi di ibu kota.

3. Kedua pihak saling menyalahkan soal pelanggaran gencatan senjata

Dibantu Saudi dan AS, Sudan-RSF Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata ilustrasi Konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Hiba Morgan dari Al Jazeera, melaporkan dari Omdurman, mengatakan bahwa kedua pihak saling menyalahkan atas pelanggaran tersebut.

“Ada banyak serangan udara yang terjadi selama seminggu terakhir selama gencatan senjata,” kata Morgan.

“Dalam hal kesepakatan itu sendiri, membuka koridor kemanusiaan, mengosongkan rumah sakit agar masyarakat dapat mengakses fasilitas medis, memperbaiki pembangkit listrik dan instalasi air, semua itu belum tercapai dalam tujuh hari terakhir. Jadi tidak jelas apakah akan ada perpanjangan lagi antara kedua belah pihak,” ujarnya.

Selama berminggu-minggu, AS dan Saudi telah memediasi pembicaraan antara militer dan RSF di kota pelabuhan Jeddah. Sejauh ini, ada tujuh gencatan senjata yang dinyatakan, semuanya telah dilanggar sampai batas tertentu.

Baca Juga: PBB: Lebih dari 1 Juta Orang Mengungsi akibat Perang di Sudan

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya