Jelang KTT, NATO Tegaskan Ukraina Bakal Bergabung dengan Aliansi

Jakarta, IDN Times – Sekjen NATO mengatakan, pada Jumat (7/7/2023), bahwa aliansi militer akan bersatu pada pertemuan puncak minggu depan tentang bagaimana membawa Kiev lebih dekat untuk bergabung. Sementara, pemimpin Ukraina menggalang dukungan untuk tawaran keanggotaannya dalam tur ke beberapa negara NATO.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi Republik Ceko dan Slovakia sehari setelah mengadakan pembicaraan di Bulgaria, kemudian melakukan perjalanan ke Turki pada Jumat malam.
Di Praha, dia memenangkan janji dukungan untuk Ukraina bergabung dengan NATO segera setelah perang (dengan Rusia) berakhir. Adapun di Sofia mendapat dukungan untuk keanggotaan segera setelah kondisi memungkinkan.
Slovakia mengatakan pertanyaan tentang keanggotaan Kiev adalah kapan, bukan jika.
1. Zelenskyy berharap semua anggota NATO mendukung Ukraina
Pada konferensi pers di Bratislava, Slovakia, Zelenskyy mengutarakan harapannya ihwal persatuan di antara negara-negara anggota NATO pada pertemuan puncak di Vilnius, Lithuania. Dia juga menginginkan langkah konkret pada gerakan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
“Ada kekuatan dalam persatuan NATO,” katanya, menambahkan bahwa pertanyaan yang belum diputuskan tentang masa depan Ukraina di NATO dan keanggotaan Swedia yang tertunda adalah ancaman bagi aliansi.
Namun, masih belum jelas apa yang akan ditawarkan Ukraina pada pertemuan puncak nanti.
Aliansi tersebut terbagi atas seberapa cepat Ukraina harus bergerak menuju keanggotaan, dan beberapa negara mewaspadai langkah apa pun yang mungkin membawa NATO lebih dekat ke perang dengan Rusia, dikutip dari The Straits Times.
Baca Juga: Jabatan Sekjen NATO Stoltenberg Diperpanjang Gegara Perang di Ukraina
2. KTT NATO akan tonjolkan solidaritas
Editor’s picks
Sekjen NATO Jens Stoltenberg menegaskan kembali pandangannya bahwa Ukraina akan menjadi anggota aliansi tersebut
Di sisi lain, Zelenskyy sadar bahwa Kiev tidak mungkin dapat bergabung dengan NATO saat berperang dengan Rusia..
"KTT kami akan mengirimkan pesan yang jelas, NATO bersatu, dan agresi Rusia tidak akan membuahkan hasil," kata Stoltenberg di Brussel.
Presiden Slovakia Zuzana Caputova berharap KTT bisa menghasilkan pendalaman kerja sama praktis dan politik dengan Ukraina.
“Misalnya dalam bentuk pembentukan dewan NATO-Ukraina,” usulnya.
3. Putin marah, tapi NATO acuh tak acuh
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut ekspansi NATO ke perbatasan Rusia selama dua dekade terakhir sebagai alasannya untuk mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Dia telah mengancam dengan tindakan yang tidak ditentukan jika Ukraina bergabung dengan NATO.
Terlepas dari kemarahan Rusia, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengharapkan semua sekutu NATO mendukung Ukraina dalam aspirasi keanggotaannya.
“Saya yakin masa depan Ukraina ada di Uni Eropa, masa depan Ukraina ada di NATO, dan ini akan memastikan bahwa situasi seperti yang kita alami di Eropa tidak akan terjadi lagi,” kata Fiala, dilansir Reuters.
Baca Juga: PBB Gertak Balik Rusia soal Ancaman Setop Ekspor Biji-Bijian dan Pupuk
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.