Kecam Agresi Rusia, Paus Siap Berdoa Sebulan Penuh demi Ukraina

Paus sebut kejadian di Mariupol biadab

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus menggambarkan perang di Ukraina selayaknya kemunduran yang mengerikan bagi kemanusiaan. Perang tersebut, kata Paus, juga membuat banyak orang menangis dan menderita.

Pada kesempatan yang sama, Paus juga menyerukan agar kedua pihak membentuk koridor kemanusiaan, untuk mengevakuasi orang-orang yang terperangkap di pabrik baja Mariupol. Keterangan itu disampaikan pada Minggu (1/5/2022), saat Paus berbicara di hadapan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus, dikutip dari Channel News Asia.

1. Paus akan memanjatkan doa selama sebulan penuh untuk Ukraina

Kecam Agresi Rusia, Paus Siap Berdoa Sebulan Penuh demi UkrainaIlustrasi Paus Fransiskus (ANTARA FOTO/REUTERS/Max Rossi)

Dalam Katolik Roma, bulan Mei didedikasikan untuk Maria dan Allah. Paus memanjatkan doa selama sebulan penuh demi perdamaian di Ukraina.

"Pikiran saya langsung tertuju ke kota Mariupol di Ukraina, kota Maria, yang dibombardir dan dihancurkan secara biadab," katanya tentang kota pelabuhan di tenggara Ukraina yang sebagian besar dikuasai Rusia, yang dinamai Mary.

"Saya menderita dan menangis memikirkan penderitaan penduduk Ukraina, khususnya yang paling lemah, orang tua, anak-anak," tambah dia.

Baca Juga: Putin Klaim Rusia Menang di Mariupol, Ukraina: Azovstal Apa Kabar?

2. Sekitar 100 orang telah dievakuasi dari Mariupol

Kecam Agresi Rusia, Paus Siap Berdoa Sebulan Penuh demi UkrainaPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. twitter.com/ZelenskyyUa

Berdasarkan cuitan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, sebanyak 100 warga sipil telah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal di Mariupol.

“Evakuasi warga sipil dari Azovstal dimulai. Kelompok pertama yang terdiri dari sekitar 100 orang sudah menuju ke area yang dikendalikan. Besok kita akan bertemu mereka di Zaporizhzhia," cuitnya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengabarkan bahwa jumlah yang dievakuasi dari pabrik tersebut sebanyak 80 orang, dilansir Al Jazeera.

Para pengungsi dibawa ke kamp sementara di desa Bezimenne yang dikuasai Rusia sebelum dipindahkan ke Zaporizhzhia. Sebanyak seribu warga sipil diketahui bersembunyi di jaringan bawah tanah, menurut dewan kota Mariupol.

3. Rusia dan AS saling ancam menyita serta menjual aset

Kecam Agresi Rusia, Paus Siap Berdoa Sebulan Penuh demi UkrainaPresiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. twitter.com/KremlinRussia_E; twitter.com/POTUS

Menanggapi situasi terkini di Ukraina, Amerika Serikat (AS) membuka kemungkinan untuk menyita dan menjual seluruh aset milik oligarki di negaranya. Adapun hasil penjualan akan disumbangkan untuk Ukraina

"Ukraina membutuhkan semua bantuan yang dapat diperolehnya dan, pada saat yang sama, kami membutuhkan semua aset yang dapat kami kumpulkan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan Ukraina," kata Pemimpin Demokrat di Senat AS, Chuck Schumer.

Di sisi lain, Moskow juga memperingatkan AS untuk bersikap sesuai hukum internasional. Rusia menganggap rencana tersebut sebagai kebijakan yang melanggar hukum dan tidak biadab.

Rusia juga memperingatkan, mereka bisa saja menyita dan menjual aset dari ‘negara-negara yang tidak bersahabat’ yang berada di dalam negeri.  

Baca Juga: Inggris Tuduh Rusia Gunakan Tim Buzzer untuk Pengaruhi Opini Publik

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya