Menlu Retno Sebut Perempuan sebagai Agen Perdamaian Dunia

Indonesia dorong perempuan lebih aktif di kancah global

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan bahwa perempuan memiliki peran signifikan untuk perdamaian dunia. Lebih dari itu, Retno bahkan menyebut perempuan memiliki andil besar dalam menentukan masa depan setelah pandemik COVID-19 berakhir.

“Di regional dan global, Indonesia mendorong perempuan untuk menjadi agen perdamaian. Saya percaya bahwa perempuan memiliki peran penting untuk membangun perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di daerah konflik, seperti Afghanistan dan Palestina,” kata Retno dalam sesi G20 Women’s Empowerment Kick-Off Meeting yang ditayangkan melalui YouTube Kemkominfo TV, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Manis Banget, 10 Potret Stylish Menlu Retno Marsudi Pakai Bandana

1. Tantangan perempuan di dalam dan di luar wilayah konflik

Menlu Retno Sebut Perempuan sebagai Agen Perdamaian DuniaPengungsi anak-anak menunggu penerbangan berikutnya setelah didaftarkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Gambar diambil 19 Agustus 2021 (ANTARA FOTO/1stLt. Mark Andries/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)

Retno mengatakan bahwa dirinya baru kembali dari Pakistan untuk menghadiri rapat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pertemuan itu digelar untuk membahas situasi terkini di Afghanistan.

Pada kesempatan itu, Retno menekankan pentingnya menghormati hak-hak perempuan dan anak-anak. Pasalnya, di daerah konflik, perempuan sering kali menjadi korban kekerasan domestik.

“Penderitaan yang dirasakan oleh wanita dan perempuan Afghanistan tentu menjadi salah satu perhatian. Pesan saya di OKI sangat jelas bahwa penting untuk menghormati hak-hak perempuan Afghanistan,” tutur Retno.

Kendati begitu, Retno juga menyinggung bahwa ketidakadilan gender turut dirasakan oleh perempuan di luar wilayah konflik.

“Tidak berarti hidup menjadi lebih mudah untuk perempuan yang tinggal di luar wilayah konflik. Perempuan masih menjadi korban ketidakadilan struktural dan kesenjangan terhadap berbagai akses di masyarakat,” papar Menlu dua periode itu.

2. Ubah pola pikir dan bangun lingkungan yang ramah bagi perempuan

Menlu Retno Sebut Perempuan sebagai Agen Perdamaian DuniaMenteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika berkomunikasi dengan Menlu UEA (www.twitter.com/@Menlu_RI)

Pada kesempatan yang sama, Retno menjelaskan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghapuskan diskriminasi gender.

“Pertama, kita harus mengubah cara pikir orang-orang. Tapi ini bukan hal yang mudah. Hal ini bisa dilakukan melalui pendidikan, advokasi, dan kampanye,” kata dia.

Retno juga mengusulkan supaya dibuat suatu platform yang menjadi sarana bagi perempuan untuk bertukar pikiran dan saling menginspirasi.

Tidak kalah penting, kata Retno, seluruh pihak memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang adil dan memudahkan perempuan untuk mengakses berbagai perkara esensial. 

“Mengubah pola pikir penting, tapi kita juga harus membuat pengaruh nyata dengan menciptakan lingkungan yang ideal bagi perempuan untuk berkontribusi. Dan inilah yang sedang Indonesia lakukan di level regional dan global,” papar dia.

3. Upaya Indonesia di kancah global

Menlu Retno Sebut Perempuan sebagai Agen Perdamaian DuniaMenteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dalam Pertemuan Menteri Teringkat Tinggi di Genewa, Swiss (Twitter/Menlu_RI)

Pada tingkat regional, Indonesia menyediakan pelatihan tentang perempuan dan keamanan bagi diplomat muda. Selain itu, Indonesia juga menggagas platform Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators untuk mendorong partisipasi perempuan dalam menciptakan perdamaian.  

Kemudian, Indonesia juga menyediakan pelatihan bagi perempuan-perempuan Palestina di kamp pengungsi.

Pada tingkat global, ketika menjadi presidensi Dewan Keamanan PBB, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mengusulkan resolusi tentang pasukan perdamaian perempuan. Dengan demikian, pasukan perdamaian perempuan PBB bisa merasa aman dalam menjalankan tugasnya.

Retno menyampaikan, perempuan memiliki pengaruh besar untuk mewujudkan tiga fokus utama saat Indonesia menjadi Presidensi G20. Adapun tiga fokus yang dimaksud adalah kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan. 

Ketiganya mencerminkan visi Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk membentuk dunia yang lebih baik pasca pandemik. Adapun tema yang keketuaan yang diusung Indonesia adalah recover together, recover stronger.

“Kepemimpinan perempuan sangat krusial untuk menciptakan hal-hal konkret di tiga area tersebut,” ucap alumni Universitas Gadjah Mada itu.  

Baca Juga: Adu Gaya Retno Marsudi Vs Sri Mulyani, Kebaya hingga Batiknya Menawan

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya