Paus Fransiskus: Tuhan, Semoga Engkau Bebaskan Manusia dari Perang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus pada Rabu (23/3/2022) mengatakan, perang di Ukraina menunjukkan bahwa umat manusia harus melepaskan naluri aneh untuk menghancurkan diri sendiri. Paus menambahkan bahwa membeli banyak senjata bukan solusi untuk mengakhiri suatu konflik.
Paus meminta peserta audiensi mingguannya untuk mengenang semua korban perang yang tewas, termasuk para tentara, pengungsi, dan tunawisma.
"Semoga Tuhan mengirimkan arwahnya untuk membuat kita mengerti bahwa perang adalah kekalahan umat manusia, bahwa kita harus mengalahkan semua orang yang berperang," kata Paus, dikutip dari The Straits Times.
"(Melakukan perang) adalah sesuatu yang menghancurkan kita," ujar Paus, serta meminta Tuhan untuk membebaskan manusia dari sesuatu yang menghancurkan ini.
1. Memperbanyak senjata bukan solusi
Ini adalah kedua kali, sejak Rusia memulai perang di Ukraina pada 24 Februari lalu, Paus menyinggung soal perang dan senjata nuklir yang destruktif.
Dalam berbagai kesempatan, Paus telah menyampaikan kecamannya atas agresi yang dilancarkan oleh Presiden Vladimir Putin. Kendati begitu, Paus hanya menyampaikan kecamannya secara implisit, tanpa menyebut Rusia atau Putin.
"Mari kita juga berdoa agar mereka yang memerintah mengerti bahwa membeli senjata dan membuat senjata bukanlah solusi untuk masalah ini. Solusinya adalah bekerja sama untuk perdamaian, seperti yang dikatakan Alkitab, untuk mengubah senjata menjadi alat perdamaian,” ujar dia.
Baca Juga: Paus: Perang Itu Gila, Sungai Darah Kini Mengalir di Ukraina
2. Paus sebut sungai darah mengalir di Ukraina
Paus menolak istilah ‘operasi militer khusus’ yang digunakan oleh Rusia. Paus menyebut apa yang terjadi di Ukraina adalah perang, yang kini telah menciptakan ‘sungai darah’.
"Di Ukraina, sungai darah dan air mata mengalir. Ini bukan hanya operasi militer, tetapi perang yang menabur kematian, kehancuran, dan kesengsaraan," kata Paus pada Minggu (6/3/2022), dilansir Reuters.
Komentar tersebut tercatat sebagai tanggapan paling kuat yang pernah Paus sampaikan, terkait kekerasan dan konflik yang pernah terjadi di berbagai negara.
3. Paus siap menjadi juru damai
Paus menyerukan agar perdamaian dan penciptaan koridor kemanusiaan segera terealisasi.
"Di negara yang (warganya) mati syahid itu, kebutuhan akan bantuan kemanusiaan meningkat dari waktu ke waktu. Perang itu gila, tolong hentikan," kata dia.
"Takhta Suci bersedia melakukan segalanya untuk menempatkan dirinya dalam melayani perdamaian," sambung Paus, menambahkan bahwa dua kardinal Katolik Roma telah pergi ke Ukraina untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Buang Plastik di Saluran Air ialah Tindakan Kriminal
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.