Presiden Zelenskyy Terbitkan Dekrit, Tutup Pintu Dialog dengan Putin

Zelenksyy sebut Putin tidak memiliki martabat 

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (4/10/2022), telah menandatangani dekrit yang secara resmi menyatakan prospek pembicaraan damai dengan Rusia sebagai sesuatu yang mustahil. Tetapi, dia tetap membuka pintu untuk dialog dengan Rusia, jika telah berganti rezim. 

Keputusan itu diambil setelah Presiden Vladimir Putin memproklamirkan kemenangan referendum atas empat wilayah Ukraina, yang diduduki pasukan Rusia, menjadi satu bagian dengan Rusia. Langkah Putin itu dikecam oleh Kiev dan disebut sebagai lelucon oleh negara-negara Barat.  

“Dia (Putin) tidak tahu apa itu martabat dan kejujuran. Oleh karena itu, kami siap untuk berdialog dengan Rusia, tetapi dengan presiden Rusia lainnya,” kata Zelenskyy, dilansir Al Jazeera.

1. Rusia selalu buka pintu dialog dengan Ukraina 

Presiden Zelenskyy Terbitkan Dekrit, Tutup Pintu Dialog dengan PutinIlustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Michael Parulava)

Putin, yang berusia 70 tahun minggu ini, telah mendominasi lanskap politik Rusia selama lebih dari dua dekade. Putin masih dapat mencalonkan diri dua kali lagi di bawah konstitusi baru, yang memungkinkannya tetap berkuasa hingga 2036.

Menanggapi keputusan Zelenskyy, Kremlin memastikan akan menunggu perubahan posisi Ukraina atas pembicaraan damai. Kremlin juga menyampaikan, perdamaian membutuhkan dua pihak yang mau bernegosiasi.

"Kami akan menunggu presiden saat ini mengubah posisinya atau menunggu presiden berikutnya mengubah posisinya demi kepentingan rakyat Ukraina," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Baca Juga: Korut Dukung Aneksasi Rusia ke 4 Wilayah Ukraina 

2. Uni Eropa mengecam langkah aneksasi dan referendum Rusia

Presiden Zelenskyy Terbitkan Dekrit, Tutup Pintu Dialog dengan PutinBendera Uni Eropa dan beberapa bendera anggota dari Uni Eropa. (Pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)

Uni Eropa (UE) telah memanggil utusan Rusia ke blok tersebut, untuk mengutuk dan menolak aneksasi ilegal Moskow atas wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhia di Ukraina.

Layanan diplomatik UE mengatakan, blok itu telah mendesak Moskow untuk membalikkan tindakan melanggar hukum dan tanpa syarat serta menarik semua pasukannya dari Ukraina.

“Uni Eropa tidak, dan tidak akan pernah mengakui pencaplokan ilegal ini oleh Rusia. Keputusan Rusia ini batal demi hukum dan tidak dapat menghasilkan efek hukum apa pun,” demikian pernyataan blok tersebut.

3. Lebih dari 200 ribu warga Rusia ikut mobilisasi militer parsial

Presiden Zelenskyy Terbitkan Dekrit, Tutup Pintu Dialog dengan PutinSeorang anggota layanan Rusia terlihat di kendaraan tempur infanteri BMP-3 selama latihan yang diadakan oleh angkatan bersenjata Distrik Militer Selatan di jajaran Kadamovsky di wilayah Rostov, Rusia Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

Pada 21 September, Putin telah mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk mendukung pasukannya yang mulai kewalahan di Ukraina. Wajib militer ini merupakan pengerahan pasukan cadangan, yang berasal dari sipil, untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.

Lebih dari 200 ribu orang menjadi tentara Rusia sejak Putin mengumumkan mobilisasi parsial cadangan, kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

“Sampai hari ini lebih dari 200 ribu orang telah masuk tentara. Pelatihan personel unit yang dibentuk dilakukan di 80 tempat pelatihan dan di enam pusat pelatihan,” kata Shoigu kepada kantor berita Rusia.

Pernyataan Shoigu muncul setelah gubernur wilayah Khabarovsk, di timur jauh Rusia, mengatakan bahwa ribuan tentara cadangan yang dimobilisasi telah dipulangkan setelah dianggap tidak layak untuk bertugas.

Baca Juga: Ceko Minta Warganya Pulang dari Rusia untuk Hindari Wajib Militer

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya