Rusia ke Pasukan Ukraina: Menyerahlah, Perang Ini Gak Masuk Akal!

Rusia minta pasukan di Severodonetsk menyerah

Jakarta, IDN Times – Rusia pada Rabu (15/6/2022) menyerukan agar pejuang Ukraina yang berlindung di pabrik kimia Azot, Severodonetsk, Ukraina timur untuk menyerah. Moskow juga berjanji untuk membuka koridor kemanusiaan kepada warga sipil dan pejuang Ukraina.

Sebagai informasi, pertarungan sengit sedang terjadi di Severodonetsk. Warga sipil dan tentara Ukraina yang tersisa dikabarkan bersembunyi dari serangan Rusia di pabrik Azot.

“(Rusia ingin) mereka menghentikan perlawanan yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata. Dengan prinsip kemanusiaan, angkatan bersenjata Rusia dan pasukan Republik Rakyat Luhansk siap untuk mengatur operasi kemanusiaan dan mengevakuasi warga sipil,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir Al Jazeera.

1. Rusia janjikan koridor kemanusiaan

Rusia ke Pasukan Ukraina: Menyerahlah, Perang Ini Gak Masuk Akal!Warga Ukraina mengungsi (Twitter.com/ICRC)

Rusia berjanji akan membuka koridor kemanusiaan pada Rabu pukul 20:00 waktu Moskow. Para pengungsi akan diangkut ke kota Svatovo, yaitu wilayah yang dikuasai separatis Luhansk.

Otoritas Ukraina melaporkan, ada lebih dari 500 warga yang bersembunyi pabrik Azot. Sementara, otoritas separatis Luhansk memperkirakan, ada sekitar 2.500 pejuang Ukraina dan pejuang asing yang bersembunyi di sana.

Saat ini, semua jembatan di atas sungai Siverskyi Donets, yang menghubungkan Severodonetsk ke wilayah yang dikuasai Ukraina, telah hancur.

Bersamaan dengan seruan untuk menyerah, Rusia juga menuduh pasukan Ukraina di pabrik Azot menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Tuduhan itu juga telah dibantah oleh Ukraina, meski Rusia kekeh mengulanginya berkali-kali.

Baca Juga: Kota Klintsy di Rusia Diserang, Diduga Menargetkan Basis Militer

2. Ukraina minta dukungan senjata dari Eropa

Rusia ke Pasukan Ukraina: Menyerahlah, Perang Ini Gak Masuk Akal!Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. twitter.com/ZelenskyyUa

Kementerian Pertahanan Rusia telah memberi tahu Kyiv tentang tawarannya, dan mendesak pihak berwenang untuk memberikan perintah menyerah.

Tentara Rusia mengatakan, Ukraina meminta agar warga sipil dari pabrik Azot diangkut ke Lysychansk yang dikuasai Kiev, tetapi evakuasi ke wilayah itu dianggap tidak mungkin karena jembatan terakhir yang menghubungkan kota-kota telah dihancurkan.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Barat untuk segera mengirimkan senjata beratnya. Dia juga mengecam sejumlah pemimpin Eropa yang lambat dalam mengirim bantuan, seraya mengatakan perang akan berakhir saat Rusia berhasil menguasai seluruh wilayah Ukraina.

“(Berapa lama perang) akan sangat bergantung pada dukungan internasional dan kepribadian para pemimpin negara-negara Eropa. Perilaku terkendali mereka (Eropa) justru memperlambat pasokan senjata,” kata Zelenskyy.

3. AS tidak akan menekan Ukraina untuk bernegosiasi dengan Rusia

Rusia ke Pasukan Ukraina: Menyerahlah, Perang Ini Gak Masuk Akal!Pentagon Amerika Serikat. (Pixabay.com/12019)

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) menegaskan posisinya untuk tidak menekan Ukraina agar gencatan senjata terwujud dengan Rusia, kata pejabat tinggi Pentagon pada Selasa (14/6/2022).

"Kami tidak akan memberi tahu Ukraina bagaimana bernegosiasi, apa yang harus dinegosiasikan, dan kapan harus bernegosiasi. Mereka akan menetapkan persyaratan itu untuk diri mereka sendiri,” kata Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan, Colin H. Kahl, dikutip dari The New York Times.

Komentarnya muncul ketika upaya Ukraina untuk mempertahankan Donbass timur mencapai titik kritis pada Selasa, dengan tentara Ukraina dan Rusia bentrok dalam pertempuran jalanan di kota Severodonetsk dan Rusia semakin dekat untuk mengklaim kota itu.

Pasukan Rusia dan sekutu separatis mengendalikan sekitar 80 hingga 90 persen Donbass, menurut pejabat Ukraina, memberikan pengaruh potensial bagi Kremlin dalam negosiasi di masa depan.

"Peran kami adalah membantu mereka (Ukraina) memastikan bahwa mereka dapat mempertahankan diri dari serangan Rusia. Dan mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat berani dalam hal itu,” ujar Kahl.

Baca Juga: Moskow Makin Kuat di Kiev, Kini 23 Warga Ukraina Dapat Paspor Rusia 

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya