Rusia Tuduh Kiev Lakukan Kejahatan Perang: RS Dirudal, Staf Medis Luka

Makin banyak serangan yang merenggut nyawa warga sipil

Jakarta, IDN Times – Moskow menuduh militer Ukraina dengan sengaja menyerang rumah sakit di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina timur. Rusia menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang, karena 14 orang tewas dan 24 pasien serta staf medis terluka.

Serangan itu menghantam rumah sakit di pemukiman Novoaidar yang dikuasai Rusia dan dilakukan dengan menggunakan sistem peluncuran roket HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS), kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Sejauh ini, Ukraina belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut. 

“Serangan rudal yang disengaja terhadap fasilitas medis sipil yang berfungsi tidak diragukan lagi merupakan kejahatan perang yang serius oleh rezim Kiev. Semua yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kejahatan ini akan ditemukan dan dimintai pertanggungjawaban,” kata kementerian pada Sabtu (28/1/2023), dikutip dari Al Jazeera.

1. Rusia juga lakukan serangan di Konstantynivka

Rusia Tuduh Kiev Lakukan Kejahatan Perang: RS Dirudal, Staf Medis LukaIlustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, tiga orang tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka setelah serangan Rusia di kota Konstantynivka di timur Ukraina, kata gubernur setempat pada Sabtu.

“Rusia menembaki lingkungan perumahan, merusak empat gedung bertingkat, hotel, garasi, dan mobil sipil,” kata Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, di media sosial.

Kyrylenko mengatakan, petugas penyelamat dan polisi berada di tempat kejadian.

"(Mereka) membantu orang dan dengan hati-hati mendokumentasikan kejahatan lain oleh penjajah Rusia di tanah kami,” tambahnya.

Gambar yang diunggah di akun Telegram Kyrylenko menunjukkan bangunan apartemen dengan jendela pecah, serta puing-puing berserakan di sekitar sisa-sisa mobil yang hangus.

Menurut kementerian pertahanan Ukraina, Rusia melakukan serangan terhadap Konstantynivka dengan beberapa peluncur roket.

Hampir setahun setelah invasi ke Ukraina, Moskow berusaha untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk, yang telah dinyatakan sebagai bagian dari Rusia.

Baca Juga: Kepalang Gak Sabar, Rusia Usir Duta Besar Latvia!

2. Pertempuran di Bakhmut dan Vuhledar masih sengit

Rusia Tuduh Kiev Lakukan Kejahatan Perang: RS Dirudal, Staf Medis LukaPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. twitter.com/ZelenskyyUa

Ukraina mengatakan, pekan ini pasukan Rusia telah meningkatkan serangan mereka di timur, terutama di kota Vugledar dan Bakhmut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan pertempuran di dekat Bakhmut dan Vuhledar sebagai serangan yang sangat akut.

“Para penjajah tidak hanya menyerbu posisi kami, mereka dengan sengaja dan metodis menghancurkan kota-kota dan desa-desa di sekitar mereka,” katanya.

Pasukan Ukraina terkunci dalam pertempuran sengit dengan tentara Rusia untuk menguasai Vuhledar saat kedua belah bertempur di sepanjang front selatan. Kedua aktor mengklaim sukses di pusat administrasi kecil blok apartemen yang dikelilingi oleh lapangan datar.

“Pengepungan dan pembebasan selanjutnya dari kota ini memecahkan banyak masalah,” kata Denis Pushilin, pemimpin wilayah Donetsk yang ditunjuk Moskow.

Tetapi, Kiev mengatakan kota yang memiliki populasi pra-invasi sekitar 15 ribu itu masih diperebutkan.

 “Ada pertempuran sengit di sana,” kata juru bicara militer Ukraina Sergiy Cherevaty.

3. Rusia disebut akan fokus menguasai wilayah yang dianeksasi tahun lalu

Rusia Tuduh Kiev Lakukan Kejahatan Perang: RS Dirudal, Staf Medis LukaAnggota tentara Rusia menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Jumat (21/1/2022). Foto diambil tanggal 21 Januari 2022. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

Dinamika perang Rusia-Ukraina semakin kompleks karena Kiev telah dijanjikan bantuan tank dan rudal dari Amerika Serikat (AS), Jerman, Polandia, dan Inggris.

Ukraina bahkan meminta NATO dan negara-negara Barat untuk mengirim jet tempur generasi terbaru, yang diyakini mampu mengubah “permainan” di medan perang. Ukraina menegaskan bahwa senjata-senjata berat dibutuhkan untuk merebut kembali wilayahnya yang telah dikuasai Rusia.

Di sisi lain, Bloomberg melaporkan, Rusia berusaha untuk menunjukkan bahwa militernya dapat mengubah momentum perang setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran di medan perang dengan meluncurkan serangan habis-habisan.

Mengutip pejabat Rusia yang tidak disebutkan namanya, tujuan Rusia saat ini adalah untuk mencapai kemenangan cepat dengan menguasai wilayah timur yang dianeksasi tahun lalu, agar memperkuat tangan Moskow pada setiap pembicaraan damai di masa depan.

Think tank Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di AS setuju dengan pelaporan tersebut.

“Laporan ini konsisten dengan penilaian dan perkiraan ISW saat ini bahwa Kremlin kemungkinan bersiap untuk melakukan tindakan strategis yang menentukan, kemungkinan besar di Oblast Luhansk, dalam enam bulan ke depan yang dimaksudkan untuk mendapatkan kembali inisiatif dan mengakhiri rangkaian keberhasilan operasional Ukraina saat ini,” itu berkata.

Baca Juga: Rusia Ogah Dialog dengan Jepang soal Sengketa Pulau Gegara Ukraina

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya