Viral Debat dengan Parlemen AS, Ini Profil CEO TikTok Zhou Zi Chew!

Pernah jadi bankir dan kerja di Facebook 

Jakarta, IDN Times – CEO TikTok, Shou Zi Chew, menjadi sorotan setelah untuk pertama kalinya hadir di parlemen Amerika Serikat (AS) untuk hearing dan menjawab berbagai tudingan negatif seputar aplikasinya.

Sebagai informasi, AS dan negara Barat lainnya telah melarang penggunaan TikTok karena alasan keamanan. TikTok, perusahaan yang dinaungi ByteDance, dituduh menyerahkan data pribadi kepada pemerintahan China.

Dilansir CBS News, berikut kami sajikan profil CEO TikTok Shou Zi Chew!

1. Profil CEO TikTok Zhou Zi Chew

Viral Debat dengan Parlemen AS, Ini Profil CEO TikTok Zhou Zi Chew!potret Shou Zi Chew (twitter.com/EyitayoMobolaji)

Chew lahir di Singapura pada Januari 1983. Dia menyelesaikan wajib militer untuk pemerintah Singapura saat remaja.

Dia kemudian hijrah ke Inggris untuk mendaftar di University College London. Setelah mendapatkan gelar sarjana di bidang ekonomi, ia bekerja sebagai bankir investasi untuk Goldman Sachs di London.

Beberapa tahun kemudian, dia meninggalkan pekerjaannya dan pindah ke AS untuk mendaftar di Harvard Business School pada 2008. Saat masih di Harvard, Chew magang pada 2009 di Facebook saat masih menjadi perusahaan rintisan.

Setelah lulus dari Harvard pada 2010, Chew menghabiskan satu dekade bekerja di perusahaan modal ventura di Hong Kong dan produsen elektronik konsumen di Beijing.

Pada 2021, dia bergabung dengan TikTok dan perusahaan induknya ByteDance. Kala itu, ia menjabat sebagai CEO TikTok dan Kepala Keuangan ByteDance, yang memberikan wewenang kepadanya untuk melapor langsung ke CEO ByteDance Liang Rubo.

Chew menikah dengan Vivian Kao dan mereka memiliki dua anak.

Baca Juga: CEO TikTok di Parlemen AS: ByteDance Bukan Agen China!

2. Pandangan para ahli seputar Chew

Viral Debat dengan Parlemen AS, Ini Profil CEO TikTok Zhou Zi Chew!potret Shou Zi Chew (twitter.com/sarafischer)

Tidak banyak orang AS yang mengenal Chew, jika dibandingkan timpalannya yang memimpin media sosial Silicon Valley seperti Mark Zuckerberg dari Facebook,

"Chew telah menjadi latar belakang wacana publik sampai sekarang, jadi dia tidak memiliki reputasi yang sama seperti yang kita kaitkan dengan Silicon Valley, terutama Zuckerberg," kata Brooke Erin Duffy, profesor Universitas Cornell yang mempelajari platform media sosial.

Sebagian besar orang Amerika mungkin pertama kali mendengar tentang Chew ketika dia merilis video yang berbicara langsung dengan pengguna TikTok di AS.

Menurut direktur pelaksana di Wedbush Securities, Dan Ives, Chew sangat dihormati di komunitas teknologi AS dan China. Latar belakangnya sebagai bankir dan pengalamannya di DST Global serta Facebok menjadikannya cocok untuk memimpin TikTok.

"Dia mendapatkan banyak rasa hormat hanya dengan mengambil peran berisiko tinggi dan berada di kursi panas di TikTok," kata Ives, menambahkan bahwa perusahaan tersebut kemungkinan mengira dia adalah orang yang tepat untuk meredakan ketegangan dengan anggota parlemen AS.

3. Chew yakinkan parlemen AS bahwa data penggunanya aman

Viral Debat dengan Parlemen AS, Ini Profil CEO TikTok Zhou Zi Chew!ilustrasi TikTok (IDN Times/Arief Rahmat)

Chew menghadapi pertanyaan intens di hadapan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS karena kemungkinan pelarangan TikTok mendapatkan momentum di Washington.

Hearing antara TikTok dengan parlemen membahas soal "privasi konsumen dan praktik keamanan data TikTok, bagaimana platform tersebut memengaruhi anak-anak, dan hubungannya dengan Partai Komunis China.”

Pakar keamanan nasional telah memperingatkan bahwa TikTok, yang memiliki 150 juta pengguna AS, dapat digunakan untuk memata-matai orang atau sebagai alat propaganda oleh pemerintah China.

Selain keamanan data, pejabat AS dan negara Barat lainnya mengkritik video tren TikTok yang memengaruhi kesehatan mental konsumennya. Bahkan, tidak sedikit kematian anak yang dipicu oleh video viral TikTok. Tapi, Chew membantah itu semua berkaitan dengan perusahaannya.

Chew pun mengungkap sejumlah rencana TikTok untuk menjamin keamanan data pribadi.

“(TikTok sedang membangun) sejumlah firewall yang menutup data pengguna AS yang dilindungi dari akses asing yang tidak sah," kata dia, termasuk pembentukan entitas perusahaan baru untuk mengawasi penanganan data pengguna AS.

"(TikTok) tidak pernah mengabaikan atau meremehkan (ancaman) akses asing yang tidak diinginkan ke data AS dan potensi manipulasi ekosistem TikTok AS. Hari ini, data TikTok AS disimpan secara default di server Oracle. Hanya personel yang diperiksa yang beroperasi di perusahaan baru, yang disebut Keamanan Data AS TikTok, yang dapat mengontrol akses ke data ini,” tambahnya.  

"Intinya adalah data Amerika disimpan di tanah Amerika, oleh perusahaan Amerika, diawasi oleh personel Amerika,” tegasnya.

Baca Juga: Dilarang Berbagai Negara, CEO TikTok: Kami Sudah Pastikan Keamanan

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya