Warga Palestina ke Pasukan Israel: Mereka Pembunuh Berdarah Dingin 

2 pemuda kembali menjadi korban pasukan Israel

Jakarta, IDN Times – Pasukan Israel kembali membunuh warga Palestina pada Senin (3/10/2022). Kali ini korbannya adalah dua laki-laki di kota Ramallah, wilayah di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel. Kedua pemuda ditembak dalam serangan jarak dekat dan tewas ketika berada di mobil di luar kamp pengungsi Jalazone di utara Ramallah.

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengidentifikasi mereka sebagai Bassel Qassem Basbous (18 tahun) dan Khaled Fadi Anbar (21 tahun). Pada kejadian itu, ada pula Raafat Habash yang berhasil selamat namun terluka.

Mayat kedua pria itu diambil oleh tentara Israel setelah mereka dibunuh, sementara Habash ditangkap. Kabar pembunuhan terungkap sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat

1. Penuturan saksi mata

Warga Palestina ke Pasukan Israel: Mereka Pembunuh Berdarah Dingin Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Seorang saksi yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, penembakan itu terjadi di luar rumahnya.

“Saya mendengar suara tembakan sekitar pukul 03.30, saya melihat ke luar jendela, ada mobil, ada orang di dalamnya yang tertembak. Para prajurit menarik mereka keluar dari mobil dan meletakkan mereka di pinggir jalan. Mereka dibiarkan berdarah di tanah selama sekitar 40 menit. Setelah itu, mereka (pasukan Israel) mengambil tubuh mereka,” kata saksi tersebut, dikutip dari Al Jazeera.

"Skenario yang paling mungkin adalah ketiganya dikejutkan oleh tentara," kata pria itu, menambahkan bahwa tentara Israel berada di titik yang tidak terlihat dari mobil tempat para korban.

Baca Juga: Israel Bunuh Warga Palestina di Nablus, Diduga Anggota Dens of Lions

2. Keluarga korban bantah keterangan pasukan Israel

Warga Palestina ke Pasukan Israel: Mereka Pembunuh Berdarah Dingin Tentara Israel berdiri di samping pembakaran ban saat warga Palestina mengambil bagian dalam protes anti-Israel atas ketegangan di Yerusalem, di Hebron di West Bank yang diduduki Israel, Senin (26/4/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma/AWW)

Tentara Israel mengklaim pasukannya berusaha untuk menangkap seorang tersangka di Jalazone, atas dugaan para korban berencana melakukan serangan dengan menabrakkan mobil kepada tentara.

Anggota keluarga korban membantah tuduhan tersebut. Saudara Basbous, Baraa, mengatakan bahwa saudara laki-lakinya pergi bersama teman-temannya untuk melihat apa yang terjadi setelah mendengar bahwa tentara Israel menyerbu daerah itu.

Baraa menegaskan bahwa saudara laki-lakinya tidak memiliki niat menyerang pasukan Israel.

“Kakak saya tidak melakukan apa-apa. Teman-temannya memanggilnya dan pergi, mereka pikir itu bukan masalah besar, mereka hanya akan lewat dan melihat apakah ada konfrontasi. Setiap anak muda di kamp yang mendengar bahwa tentara ada di sini pergi untuk melihat, bahkan dari jauh,” kata Baara.

"Mereka (Israel) membunuhnya dengan darah dingin,” sambung dia.

3. Kecaman kepada Israel

Warga Palestina ke Pasukan Israel: Mereka Pembunuh Berdarah Dingin Prajurit Israel dari sebuah unit artileri berkumpul di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, di sisi Israel, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen.

Kegubernuran Ramallah dan el-Bireh melakukan pemogokan umum pada Senin, dengan semua toko tutup, untuk berduka atas kedua pria tersebut.

Israel telah melakukan serangan hampir setiap hari di Tepi Barat, sebagian besar difokuskan di kota Jenin dan Nablus, di mana kelompok bersenjata baru Palestina telah terbentuk.

Sekitar 160 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di wilayah pendudukan sejak awal tahun, termasuk 51 di Jalur Gaza.

Kelompok hak asasi lokal dan internasional mengutuk apa yang mereka sebut sebagai penggunaan kekuatan berlebihan oleh Israel. Mereka menggunakan istilah ‘kebijakan tembak-menembak’ terhadap warga Palestina, termasuk kepada setiap yang dituduh akan melakukan serangan di Tapi Barat dan Jalur Gaza.  

Human Rights Watch menyebut bahwa politisi Israel telah mendorong aparat untuk membunuh setiap warga Palestina yang dicurigai akan melakukan serangan, bahkan ketika mereka terbukti tidak lagi menjadi ancaman.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia juga mencatat dalam laporan bahwa pasukan Israel sering menggunakan senjata api terhadap warga Palestina, hanya karena kecurigaan atau sebagai tindakan pencegahan yang melanggar standar internasional.

Baca Juga: Menlu RI: GNB Masih Utang Kemerdekaan Palestina, Kita Harus Berjuang!

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya