Cuaca Panas Malaysia, Siswa Diizinkan Gak Pakai Seragam ke Sekolah

Sekolah akan diliburkan jika suhu tembus 37 derajat celcius

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Malaysia (MOE) mengizinkan para siswa dan guru untuk menghadiri kelas dengan pakaian kasual atau olahraga yang sesuai, selama cuaca panas melanda negara itu.

Kementerian mengatakan pihaknya selalu memprioritaskan kesejahteraan, kesehatan, dan keselamatan siswa, guru, serta administrator lembaga pendidikan di bawahnya.

"Kementerian telah setuju untuk memberikan izin khusus kepada siswa, guru, dan kelompok administrasi di semua lembaga pendidikan di bawah kementerian untuk mengenakan pakaian dan pakaian olahraga yang layak selama cuaca panas untuk menghindari komplikasi kesehatan," bunyi pernyataan Kementerian.

"Cuaca panas seperti itu dapat memicu gelombang panas berbahaya yang merugikan kesehatan. Bagi siswa yang (memilih) memakai seragam sekolah, memakai dasi juga tidak wajib," sambungnya, dikutip The Straits Times.

1. Sekolah diizinkan tutup jika suhu melebihi 37 derajat celcius

Wakil Menteri Pendidikan Malaysia, Lim Hui Ying, mengatakan tidak ada penutupan sekolah di negara itu akibat cuaca panas yang berkelanjutan. Namun, kementerian telah memerintahkan agar seluruh kegiatan di luar ruangan untuk sementara ditangguhkan.

"Untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan, kementerian telah memerintahkan semua kegiatan di luar ruangan, termasuk kegiatan ko-kurikuler dan olahraga, di sekolah-sekolah di seluruh negeri untuk sementara ditangguhkan," tutur Lim pada Rabu (3/5/2023), dikutip Channel News Asia.

Berdasarkan Pedoman Penutupan Institusi Pendidikan, saat cuaca panas tertanggal 28 April 2023, sekolah diperbolehkan tutup jika cuaca panas berada pada level dua peringatan, dengan suhu melebihi 37 derajat celcius selama tiga hari berturut-turut.

Institusi pendidikan, termasuk sekolah, juga diperbolehkan tutup jika Departemen Meteorologi Malaysia mengumumkan adanya gelombang panas di wilayah mereka.

Selain itu, sekolah juga diinstruksikan untuk terus memantau kondisi cuaca, agar tindakan cepat dapat diambil untuk memastikan kesejahteraan semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Kematian Bayi secara Mendadak

2. Cuaca panas dapat menimbulkan risiko sengatan panas

Cuaca Panas Malaysia, Siswa Diizinkan Gak Pakai Seragam ke Sekolahilustrasi kekeringan (unsplash.com/Maud CORREA)

Seorang dokter bernama Norlen Ahmad memperingatkan, lingkungan yang sangat panas dapat menimbulkan risiko sengatan panas atau heat stroke bagi siapa pun, terlepas dari kondisi kesehatannya. Dia menyebut lansia, anak-anak, dan mereka yang memiliki penyakit kronis berisiko lebih rentan terhadap serangan tersebut.

Menurut Norlen, sengatan panas merupakan keadaan darurat medis yang dapat terjadi dengan cepat. Dia mengatakan langkah-langkah segera seperti meletakkan handuk basah di kepala, ketiak, paha dan leher, serta memindahkan korban yang terkena sengatan ke tempat yang lebih dingin.

Hal itu bertujuan menurunkan suhu tubuh korban agar tidak mengalami kondisi yang lebih parah, seperti kegagalan fungsi otak, kejang-kejang, bahkan kematian.

Selain itu, dia juga menyarankan agar masyarakat mengurangi aktivitas fisik di daerah panas, lebih banyak minum air putih, memakai pakaian yang longgar dan tipis, serta memantau kesehatan anggota keluarga yang berisiko.

3. Suhu panas diperkirakan akan berlangsung hingga awal Mei

Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) memperkirakan suhu panas sekitar 35 derajat celcius masih akan bertahan di sebagian besar negara hingga awal Mei. Pada pekan lalu, beberapa wilayah di negara itu telah melaporkan lonjakan suhu di atas tingkat gelombang panas 36 derajat celcius. 

Beberapa bencana seperti kekeringan di wilayah pantai timur, menurunnya tingkat bendungan di Penang, badai petir di Lembah Klang telah terjadi, dan menyebabkan malapetaka seperti tanah longsor.

Akademi Sains Malaysia, Fredolin Tangang, mengatakan badai biasanya terjadi selama periode antarmusim yang sedang dihadapi negara tersebut. Periode yang terjadi antara April dan Mei itu terjadi ketika angin bertiup lebih lemah dan tidak mengarah ke arah tertentu.

"Masa panas dan kering saat ini kemungkinan karena konveksi yang ditekan terkait dengan Madden-Julian Oscillation (MJO), yang kemungkinan akan berlanjut sekitar satu atau dua minggu (ke depan)," tutur Fredolin.

"Sementara (itu) efeknya saat ini adalah musim panas dan kering di wilayah kita, peningkatan konveksinya juga dapat meningkatkan curah hujan," sambungnya, dikutip Asia News Network.

Baca Juga: Kenapa Cuaca Panas Bikin Sakit Kepala? Ini Penjelasannya

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya