Kanada Selidiki Intervensi China pada Pemilu 2019 dan 2021

China disebut mendukung Justin Trudeau

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, mengumumkan untuk memulai penyelidikan khusus terkait dugaan intervensi China dalam pemilu di negaranya. 

Keputusan tersebut diambil setelah munculnya laporan media setempat, yang mengutip sumber intelijen anonim, yang merinci dugaan keterlibatan Beijing pada Pemilu 2019 dan 2021. 

"Saya akan menunjuk pelapor khusus independen, yang akan memiliki mandat luas dan membuat rekomendasi ahli untuk memerangi campur tangan dan memperkuat demokrasi kita," ujar Trudeau pada Senin (6/3/2023), dikutip BBC News. 

1. Trudeau perintahkan tinjauan kembali respons badan keamanan nasional

Trudeau juga memerintahkan Komite Keamanan Nasional dan Intelijen Anggota Parlemen Kanada (NSICOP), sebuah badan pengawas intelijen, untuk menyelidiki dugaan campur tangan asing dalam pemilu dan melaporkan temuannya ke parlemen.

Trudeau menambahkan, dirinya juga akan meminta badan pengawasan lain, Badan Peninjau Keamanan Nasional dan Intelijen (NSIRA), untuk meninjau kembali respons badan keamanan nasional dalam menangani ancaman campur tangan asing.

"Bersama-sama, langkah-langkah ini akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi dalam dua pemilihan terakhir, bagaimana pemerintah asing mencoba untuk ikut campur, bagaimana badan keamanan di Kanada menanggapi ancaman campur tangan, dan bagaimana informasi mengalir di seluruh pemerintahan," terangnya.

Baca Juga: Kanada Blokir TikTok karena Isu Privasi dan Keamanan

2. Kepolisian bakal selidiki kebocoran informasi rahasia intelijen ke media

Kanada Selidiki Intervensi China pada Pemilu 2019 dan 2021Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau (twitter.com/JustinTrudeau)

Laporan The Globe and Mail pada bulan lalu, yang menuduh China, menyatakan bahwa Beijing lebih memilih pemerintah Partai Liberal yang dipimpin Trudeau untuk mempertahankan kekuasaan pada pemilu 2021. 

Hal tersebut dikarenakan pemerintah liberal dipandang lebih terbuka untuk melakukan bisnis dengan negeri tirai bambu tersebut, daripada pemerintah konservatif yang dinilai mengambil sikap yang lebih keras.

China membantah klaim dalam laporan tersebut dan menyebutnya tidak berdasar. 

Mengutip Reuters, agen mata-mata dan kepolisian Kanada juga akan melakukan penyelidikan terkait kebocoran informasi rahasia intelijen ke media, yang berpotensi melanggar undang-undang keamanan informasi.

3. Trudeau bersikeras campur tangan asing tidak memengaruhi hasil pemilu

Kanada Selidiki Intervensi China pada Pemilu 2019 dan 2021ilustrasi pemilu (unsplash.com/Element5 Digital)

Pada kesempatan yang sama, Trudeau dan pejabat tinggi keamanan Kanada mengakui upaya campur tangan yang dilakukan China. Namun, mereka bersikeras bahwa hal tersebut tidak berdampak pada hasil pemilu.

"Kami telah lama mengetahui, seperti yang dikonfirmasi oleh sebuah laporan independen minggu lalu, bahwa pemerintah China, dan rezim lain seperti Iran dan Rusia, telah berusaha untuk ikut campur tidak hanya dalam demokrasi kita, tetapi juga di negara kita secara umum," ujar Trudeau. 

"Semua pemimpin politik sepakat bahwa hasil pemilu 2019, dan 2021, tidak dipengaruhi campur tangan asing," sambungnya, dikutip Aljazeera. 

Meski begitu, partai oposisi federal menyerukan Trudeau untuk melakukan penyelidikan publik. Pemimpin Konservatif, Pierre Poilievre, menyebut keputusan Trudeau sebagai upaya Partai Liberal untuk menutup-nutupi dan menghindari tanggung jawabnya.

Baca Juga: Kanada Kucurkan Dana ke Indonesia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya