PBB, Turki, Ukraina Gelar Pertemuan Bahas Krisis Global Gegara Rusia 

Melanjutkan ekspor dan PLTN Zaporizhzhia jadi agenda utama

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres, akan bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Lviv pada Kamis (18/8/2022). 

Agenda pertemuan itu adalah membahas ekspor biji-bijian dan kekhawatiran tentang PLTN Zaporizhzhia. 

“Atas undangan Presiden Volodymyr Zelensky, Sekretaris Jenderal PBB akan berada di Lviv pada hari Kamis untuk menghadiri pertemuan trilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin Ukraina,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dikutip dari Aljazeera. 

1. Kunjungi pelabuhan Laut Hitam Odessa

PBB, Turki, Ukraina Gelar Pertemuan Bahas Krisis Global Gegara Rusia ilustrasi pelabuhan (pexels.com/Samuel Wolfl)

Guterres diagendakan akan mengunjungi pelabuhan Laut Hitam Odessa pada Jumat (19/8/2022). Fasilitas itu merupakan pintu ekspor biji-bijian di bawah kesepakatan yang ditengahi PBB.

Diketahui, ekspor biji-bijian Ukraina mengalami penurunan setelah pelabuhan Laut Hitam ditutup. Situasi itu memperburuk krisis pangan global.

Pada 22 Juli, Rusia dan Ukraina telah menandatangani kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam dan mengizinkan ekspor biji-bijian, guna meredakan krisis pangan global yang memburuk.

Guterres menyerukan Rusia dan Ukraina untuk sepenuhnya mengimplementasikan kesepakatan itu.

“Hari ini, ada suar di Laut Hitam. Sebuah suar harapan,” kata Guterres. 

Baca Juga: Estonia Ogah Terima Warga Ukraina yang Kabur dari Rusia, Kenapa?

2. Bahas risiko bencana di PLTN Zaporizhzhia

PBB, Turki, Ukraina Gelar Pertemuan Bahas Krisis Global Gegara Rusia ilustrasi pembangkit nuklir (pixabay.com/ELG21)

Dujarric menambahkan, Guterres akan bertemu dengan Zelenskyy di Lviv, Ukraina barat untuk membahas situasi di PLTN Zaporizhzhia. Dia juga akan membahas perlunya solusi politik untuk mengakhiri konflik. 

Dilansir Reuters, sebelumnya Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas penembakan di dekat pembangkit nuklir Ukraina timur, yang diambil alih Rusia sejak awal periode invasi. Pembangkit nuklir tersebut masih dioperasikan oleh teknisi Ukraina. 

PBB mengatakan dapat membantu memfasilitasi kunjungan inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke Zaporizhzhia dari Kiev. Tetapi Rusia mengatakan misi apapun yang melalui ibu kota Ukraina terlalu berbahaya.

Perlu diketahui, PLTN Zaporizhzhia merupakan PLTN terbesar di Eropa. 

3. Kunjungi pusat koordinasi bersama di Istanbul

PBB, Turki, Ukraina Gelar Pertemuan Bahas Krisis Global Gegara Rusia ilustrasi bendera Turki (unsplash.com/Tarik Haiga)

Pada Sabtu, Guterres akan melanjutkan perjalanannya ke Pusat Koordinasi Bersama di Istanbul yang terdiri dari pejabat Rusia, Ukraina, Turki dan PBB yang mengawasi ekspor gandum serta pupuk Ukraina ke Laut Hitam. 

Erdogan mengatakan, pihaknya akan membahas cara-cara untuk meningkatkan ekspor biji-bijian dan langkah-langkah untuk mengakhiri perang melalui cara-cara diplomatik.

Sebelumnya, Turki telah mengkritik invasi Rusia dan memberi Ukraina bantuan senjata. Menariknya adalah Turki menolak untuk bergabung dengan Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. 

Baca Juga: Israel-Turki Siap Merujuk Setelah Merajuk Selama 5 Tahun 

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya