Vatikan Kembalikan Artefak Kuno Berusia 2.500 Tahun ke Yunani

Pengembalian disebut sebagai isyarat persahabatan

Jakarta, IDN Times - Vatikan mengembalikan tiga fragmen artefak kuno yang telah disimpan selama berabad-abad ke Yunani pada Jumat (24/3/2023). Tiga fragmen tersebut di antaranya berupa dua pahatan berbentuk kepala laki-laki dan satu lainnya berbentuk seekor kuda, yang berasal dari kuil Parthenon Akropolis di Athena.

Menteri Kebudayaan Yunani, Lina Mendoni, menyebut kebijakan Vatikan sebagai isyarat persahabatan. Keputusan untuk mengembalikan artefak kuno berusia 2.500 tahun itu telah diumumkan oleh Paus Fransiskus pada tahun lalu. 

"Inisiatif seperti ini menunjukkan jalan bagaimana potongan-potongan Parthenon dapat disatukan kembali, menyembuhkan luka yang disebabkan oleh tangan biadab bertahun-tahun yang lalu," ungkap Mendoni, dikutip Associated Press. 

1. Artefak kuno kuil Parthenon memiliki nilai sejarah yang tinggi

Pahatan berbentuk kuda yang dikembalikan menggambarkan salah satu dari empat kuda kereta mitos Athena. Pahatan tersebut berasal dari bagian barat kuil, di mana dewa laut Athena dan Poseidon digambarkan bersaing untuk menguasai kota.

Sedangkan, salah satu pahatan kepala anak laki-laki digambarkan sedang membawa nampan kue yang dipersembahkan selama prosesi peringatan berdirinya kota tempat kuil itu berdiri.

Pahatan kepala laki-laki berjanggut menampilkan pertempuran antara Lapith, sekelompok orang dalam mitos, dengan Centaur, yakni makhluk setengah kuda setengah manusia.

Dilansir The Straits Times, kuil Parthenon dibangun pada abad ke-5 SM di Akropolis sebagai penghormatan kepada Dewi Pelindung Athena. Kuil tersebut sebagian hancur akibat pengeboman pada 1687. Setelahnya, fragmen kuil dijarah dan tersebar di banyak museum terkenal.  

Baca Juga: 100 Nama Bayi Laki-laki dan Perempuan dari Bahasa Yunani

2. Inggris menolak untuk mengembalikan bagian kuil Parthenon yang disimpan di museum

Vatikan Kembalikan Artefak Kuno Berusia 2.500 Tahun ke YunaniKuil Parthenon di Yunani (unsplash.com/Clark Van Der Beken)

Pengembalian artefak kuno oleh Vatikan merupakan bagian dari upaya menekan British Museum, supaya mengembalikan koleksi patung yang diambil dari situs kuno di Athena. Sebagai informasi, sekitar 50 persen dari patung asli Parthenon bertahan dan hampir setengahnya berada di museum tersebut.  

Pada awal 1800-an, lusinan patung diambil dari Parthenon Yunani atas perintah bangsawan Skotlandia Thomas Bruce, yang juga dikenal sebagai Lord Elgin. Dia kemudian menjualnya kepada pemerintah Inggris, yang kemudian memajangnya di British Museum dan menjadi salah satu pameran paling berharga.

Sejak saat itu, perdebatan antara Museum dan Athena bergulir. London berpendapat bahwa patung-patung tersebut diambil dengan sah atas izin dari Kekaisaran Ottoman yang memerintah pada saat itu, tetapi Yunani bersikeras bahwa warisan kunonya telah dicuri. 

"(Orang Yunani memiliki) keinginan yang sah untuk memiliki pecahan Parthenon di rumah (negaranya), di tempat asalnya," ujar Uskup Brian Farrell dalam upacara di Athena. 

3. Yunani dorong negara lain untuk mengembalikan bagian kuil Parthenon

Yunani telah berusaha mengembalikan koleksi bersejarahnya sejak awal abad ke-20. Sebelum pengembalian fragmen oleh Vatikan, hal yang sama juga telah dilakukan oleh sebuah museum di Palermo, Sisilia, pada tahun lalu, yang mengembalikan pahatan marmer yang menggambarkan kaki dewi Yunani kuno Artemis. 

Athena berharap pengembalian tersebut akan memacu lembaga luar negeri lainnya, yang memegang bagian patung Parthenon, untuk melakukan hal yang sama. Sehingga peninggalan pecahan kuil Parthenon dapat kembali seutuhnya. 

"Upacara hari ini, mirip dengan isyarat pemerintah Sisilia dan Republik Italia beberapa bulan lalu, menunjukkan jalan yang bisa kita ikuti, yang bisa diikuti semua orang, agar persatuan Parthenon bisa dipulihkan," ujar Mendoni, dikutip BBC. 

Baca Juga: Setelah 160 Tahun, Vatikan Akhirnya Tahbiskan Uskup Asli Orang Papua 

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya