Yes! Singapura Cabut Aturan Perbatasannya Mulai Senin Depan

Para turis tak lagi wajib tunjukkan hasil tes COVID-19

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Singapura mengumumkan pencabutan pembatasan COVID-19 yang akan mulai berlaku pada Senin (13/2/2023). 

Kementerian Kesehatan, pada Kamis (9/2/2023), mengatakan para turis yang belum divaksinasi penuh tak lagi wajib menunjukkan hasil negatif pada tes pra-keberangkatan, atau pun membeli asuransi perjalanan yang akan menanggung perawatan medis mereka. 

Kementerian menambahkan, saat ini pihaknya telah menurunkan tingkat respons wabah penyakit menjadi hijau, dari yang sebelumnya kuning. Hal ini menandakan bahwa wabah tersebut tidak lagi bersifat mengancam.

Mengutip Reuters, penggunaan masker di transportasi umum juga tak lagi diwajibkan. Wajib masker hanya diberlakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan, yang memerlukan interaksi dalam ruangan dengan pasien.

1. Mayoritas masyarakat sudah melakukan vaksinasi

Dalam laporan Kementerian Kesehatan, sekitar 80 persen dari total 5,6 juta populasi di Singapura telah melakukan minimum vaksinasi COVID-19, dengan sekitar setengah di antaranya sudah mendapatkan dosis vaksin booster.  

Di bawah aturan yang saat ini berlaku, turis yang berusia 13 tahun atau lebih harus menunjukkan bukti minimum dua dosis vaksin yang termasuk ke dalam daftar penggunaan darurat oleh WHO, antara lain AstraZeneca, Moderna, Pfizer-BioNTech, Sinovac atau Sinopharm, atau pun campuran dari beberapa vaksin tersebut.

"Sistem kesehatan kita sangat kuat. Pada saat yang sama, tingkat vaksinasi lokal kami sangat tinggi, tingkat kekebalan kami sangat tinggi. Dan itu memberi kami kepercayaan diri untuk membuka perbatasan kami," kata Menteri Perdagangan dan Industri, Gan Kim Yong, dikutip dari The Straits Times

Baca Juga: KPK Cecar Tukang Cukur Lukas Enembe yang Pernah Diminta ke Singapura

2. Kasus COVID-19 di Singapura tetap stabil

Yes! Singapura Cabut Aturan Perbatasannya Mulai Senin Depanilustrasi laporan kasus COVID (unsplash.com/James Yarema)

Kementerian Kesehatan mengungkap, keputusan pelonggaran diambil setelah mempertimbangkan situasi COVID-19 global yang stabil dan membaik, serta rendahnya penularan kasus impor di Singapura.

Selain itu, penambahan kasus baru juga telah menurun sejak akhir Desember lalu, juga tidak ditemukan varian baru, gelombang infeksi di Belahan Bumi Utara dan China yang mereda dengan cepat, dan belum tampak adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus impor secara lokal.

Kementerian menambahkan, kasus terinfeksi di negara itu tetap stabil dalam beberapa bulan terakhir, meskipun terdapat peningkatan perjalanan selama periode libur akhir tahun, musim dingin di Belahan Bumi Utara, dan pencabutan kebijakan nol-COVID di China.

"Di Singapura, situasi COVID kami tetap stabil selama beberapa bulan terakhir, meskipun ada peningkatan perjalanan selama liburan akhir tahun dan pergeseran China dari (kebijakan) nol-COVID," kata Wakil Perdana Menteri dan Gugus Tugas Virus, Lawrence Wong.

3. Pengetatan akan kembali diterapkan jika diperlukan

Kementerian juga menegaskan, Singapura siap untuk kembali memberlakukan pembatasannya di bawah Kerangka Perjalanan Vaksinasi, jika terdapat perkembangan internasional yang mengkhawatirkan. Seperti munculnya varian baru yang lebih parah, atau pun tanda-tanda bahwa kapasitas layanan kesehatan mulai tertekanan akibat kasus impor.

Dilansir Channel News Asia, proses skrining terhadap para turis untuk penyakit menular, seperti Demam Kuning, Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Ebola akan tetap diberlakukan.

Selain itu, semua pelancong yang datang, termasuk warga  Singapura, juga tetap diwajibkan menyerahkan deklarasi kesehatan melalui layanan e-service SG Arrival Card saat memasuki negara tersebut.

Para turis juga diimbau agar selalu memeriksa situs web otoritas imigrasi untuk update kebijakan perbatasan terbaru sebelum memasuki negara itu. 

Baca Juga: Studi: Long COVID Berakhir dalam 1 Tahun untuk COVID-19 Ringan

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya