Ada di Spanyol sampai AS, 12 Negara Laporkan Temuan Kasus Cacar Monyet

Penyebaran cacar monyet kali ini dianggap tak biasa

Jakarta, IDN Times - World Health Organisation (WHO) telah mengonfirmasi 80 kasus  cacar monyet yang tersebar di 12 negara pada Sabtu (21/05/2022). WHO juga menyebut, kemungkinan terdapat 50 infeksi tambahan yang masih dalam tahap konfimasi. 

Sebelumnya, Direktur WHO untuk Kawasan Eropa, Hans Kluge, telah menyatakan kekhawatirannya terkait penularan cacar monyet yang begitu cepat. Saat ini, beberapa kasus kebanyakan ditemukan di sebagian besar Eropa, Amerika Serikat, dan Australia. 

1. Mengenal virus cacar monyet

Ada di Spanyol sampai AS, 12 Negara Laporkan Temuan Kasus Cacar MonyetIlustrasi virus (pinterest)

Virus cacar monyet bukan merupakan hal yang baru. Kasus pertama penyakit cacar monyet pada manusia ditemukan pada 1970 lalu, yang menimpa seorang anak di Republik Demokratik Kongo. Wabah ini memang tak seperti COVID-19 yang dapat menyebabkan pandemik, walau kekhawatiran mengenai penyebaran virus ini merupakan hal dapat dimengerti. 

Awal mulanya, penyakit ini ditemukan menular di dua ekor monyet pada 1958, yang pada akhirnya para peneliti memutuskan untuk mendalami penyakit ini lebih lanjut. Hal tersebut lah mendasari mengapa nama penyakit tersebut adalah cacar monyet. 

DIlansir Scientific American, virus ini dapat menyebar melalui kontak dengan manusia atau hewan yang sudah terpapar sebelumnya. Biasanya, virus ini masuk melalui sentuhan, alat pernapasan, dan lainnya. 

Gejala awal dari penyakit ini biasanya hanya demam, sakit kepala, hingga kesulitan napas. Namun, jika situasi tak membaik dalam 14 hingga 21 hari, kulit seseorang yang terpapar akan berkeropeng. 

Baca Juga: WHO Sebut Ada 1.284 Kasus Suspek Cacar Monyet di RD Kongo

2. Cacar monyet ditemukan di 12 negara

Setidaknya, sudah ada 12 negara yang melaporkan kasus penyakit cacar monyet, dilansir The Economic Times.

Spanyol melaporkan 31 kasus yang kebanyakan berasal dari Kota Madrid. Sedangkan Portugal telah mengonfirmasi 23 kasus. 

Beberapa negara lainnya seperti Belanda, Israel, Jerman, Swedia, Belgia, Inggris Raya, Italia, Amerika Serikat, dan Australia dikabarkan juga telah mengonfirmasi kasus cacar monyet.

Per Sabtu (21/05/2022) pukul 17.00 WIB, belum ada negara Asia dan Afrika yang mengonfirmasi ditemukannya virus ini.

3. Penyebaran penyakit cacar monyet dianggap tak biasa

Ada di Spanyol sampai AS, 12 Negara Laporkan Temuan Kasus Cacar MonyetDirektur Jenderal WHO Tedros Adhanom saat berkunjung di Kiev Ukraina (twitter.com/DrTedros)

WHO mengatakan, mereka sedang bekerja sama dengan pemerintah negara yang telah melaporkan penyakit cacar monyet untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka juga telah memiliki panduan untuk menekan penyebaran penyakit ini. 

Kluge juga mengatakan, kasus-kasus itu tidak biasa karena beberapa alasan. Hampir semua kasus tidak terkait dengan perjalanan ke negara-negara endemik.

Banyak yang terdeteksi melalui layanan kesehatan seksual dan termasuk di antara lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki.

Lebih lanjut, diduga bahwa penularan mungkin telah berlangsung selama beberapa waktu, karena kasus-kasus tersebut tersebar secara geografis di seluruh Eropa dan sekitarnya.

Baca Juga: Heboh Cacar Monyet, Epidemiolog: Penularannya Seperti COVID-19

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya