AS dan Inggris Ajak Pebisnis Perangi Spionase yang Didalangi China

China dianggap dapat mengancam industri global

Jakarta, IDN Times - Direktur FBI Amerika Serikat (AS) Christopher Wray dan Direktur Jenderal MI5 Inggris Ken McCallum, pada Rabu (6/7/2022), memperingatkan para pemimpin bisnis terkait ancaman China. Pidato bersama di markas badan intelijen London tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh kedua lembaga.

Kedua pejabat tersebut menyoroti ancaman spionase atau mata-mata dari China. Mereka mendesak untuk meningkatkan kerja sama, demi menangani ancaman yang tak kasat mata tersebut. 

1. Ancaman spionase China bersifat kompleks, tahan lama, dan meluas

AS dan Inggris Ajak Pebisnis Perangi Spionase yang Didalangi ChinaPresiden China Xi Jinping (twitter.com/ChinaAmbUN)

Berbicara kepada para pejabat dan eksekutif bisnis yang hadir di Thames House, mereka berbicara tentang ancaman China yang disebut 'berbahaya, bertahan lama, dan skalanya terus meluas'. 

“Kami secara konsisten melihat bahwa pemerintah China yang menimbulkan ancaman jangka panjang terbesar bagi keamanan ekonomi dan nasional kami, dan yang saya maksud dengan kita adalah kedua negara kita (AS dan Inggris), bersama dengan sekutu kami di Eropa dan di wilayah lain,” kata Wray, dilansir Hindustan Times. 

“Dan saya ingin menjelaskan bahwa pemerintah China dan Partai Komunis China yang menimbulkan ancaman, yang kami fokuskan untuk dilawan. Bukan orang-orang China, dan tentu saja bukan imigran China di negara kami,” tambahnya.

Kedua pejabat juga menyoroti bahwa mereka sendiri sering menjadi korban agresi tanpa hukum pemerintah China. Namun, mereka tak menjelaskan secara detail ancaman tersebut. 

Baca Juga: Menlu Retno dan Menlu China Bahas Penguatan Kerja Sama ASEAN

2. MI5 Inggris sudah meningkatkan perhatian lebih terhadap ancaman spionase China

McCallum mengatakan bahwa MI5, dinas intelijen domestik Inggris, telah secara signifikan memperluas operasinya yang berfokus pada China.

“Hari ini kami menjalankan investigasi tujuh kali lebih banyak dari tahun 2018. Kami berencana untuk tumbuh sebanyak itu, sambil juga mempertahankan upaya signifikan melawan ancaman rahasia Rusia dan Iran," kata McCallum, dilansir Alarabiya News

Dia mengatakan, intelijen China mengambil pendekatan yang tenang dan sabar untuk mengembangkan sumber dan mendapatkan akses ke informasi. 

“Secara volume, sebagian besar resiko dari agresi Partai Komunis China bukanlah, boleh dikatakan, bukan urusan saya. Ini urusan kalian, teknologi, penelitian, dan keunggulan komersial terkemuka dunia, yang dikembangkan dan dipegang oleh orang-orang di ruangan ini, dan orang lain seperti Anda,” katanya.

Secara tersirat, McCallum mengajak para pejabat dan pebisnis untuk sama-sama sadar terkait ancaman spionase ini. 

3. Agen mata-mata China ditugaskan untuk mencuri teknologi

AS dan Inggris Ajak Pebisnis Perangi Spionase yang Didalangi ChinaJoe Biden saat berpidato di Iowa (twitter.com/POTUS)

Direktur Wray menekankan ancaman China yang dapat mengancam sektor bisnis dan industri.

"(China) sedang mencuri teknologi kalian, apapun yang membuat industri kalian mandek, dan menggunakannya untuk melemahkan bisnis kalian dan mendominasi pasar kalian,” kata Wray, dilansir France 24

Keduanya juga memperingatkan bahwa ancaman invasi China ke Taiwan, yang dipandang Beijing sebagai provinsi yang memisahkan diri, akan menjadi gangguan besar-besaran terhadap perdagangan dan industri global.

Mereka mendesak bisnis untuk tetap waspada dan melaporkan kemungkinan ancaman.

“Partai Komunis Tiongkok tertarik dengan sistem demokrasi, media, dan hukum kita. Tapi bukan untuk menirnya, melainkan untuk mencari keuntungan," tambah McCallum.

Baca Juga: Ilmuwan Rusia Meninggal Setelah Dituduh sebagai Mata-mata China

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya