Bangladesh Minta Bantuan China terkait Permasalahan Pengungsi Rohingya

China berjanji akan menyelesaikan permasalahan Rohingya

Jakarta, IDN Times - Bangladesh pada Minggu (7/8/2022), membahas kerja sama dengan China untuk memulangkan pengungsi Rohingya ke Myanmar. Isu Rohingya memang menjadi salah satu permasalahan serius yang menjadi perhatian Bangladesh dalam beberapa tahun terakhir. 

Hal tersebut disampaikan langsung selama kunjungan Menteri Luar Negeri Wang Yi ke Bangladesh. China menjanjikan hubungan perdagangan yang lebih baik, investasi, dan dukungan untuk pembangunan infrastruktur di negara-negara Asia Selatan.

Baca Juga: Pangkas Subsidi, Bangladesh Naikkan Harga BBM hingga 50 Persen

1. China punya pengaruh dalam pemulangan pengungsi Rohingya ke Myanmar

Bangladesh Minta Bantuan China terkait Permasalahan Pengungsi RohingyaPresiden China Xi Jinping (fmprc.gov.cn)

Menlu Yi tiba di Dhaka pada Sabtu (6/8/2022) malam dan bertemu dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina dan Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen. Mereka membahas masalah bilateral dan global sebelum kepergiannya pada Minggu pagi (7/8/2022). 

China telah menggunakan pengaruhnya di Myanmar untuk menengahi perjanjian November 2017 untuk memulangkan sekitar 700 ribu pengungsi Muslim Rohingya yang mengungsi. Meskipun ada upaya untuk mengirim mereka kembali, para pengungsi menolak untuk kembali ke Myanmar. 

Mereka takut akan keselamatannya di Myanmar. Apalagi situasi hak asasi manusia di Myanmar yang sangat buruk sejak kudeta oleh junta tahun lalu.

Baca Juga: Menlu Retno soal Myanmar: Kami Butuh Perbuatan, Bukan Kata-Kata

2. China sebut Bangladesh sebagai mitra pembangunan strategis

Bangladesh memiliki hubungan yang kuat dengan China, yang merupakan mitra dagang utama sebagian besar untuk bahan baku. Lebih dari 500 perusahaan China aktif di Bangladesh.

China terlibat dalam semua proyek infrastruktur di Bangladesh seperti pelabuhan laut, terowongan sungai dan jalan raya. China membantu membangun jembatan terbesarnya di atas Sungai Padma dengan biaya 3,6 miliar dolar AS.

Industri garmen Bangladesh sangat bergantung pada China untuk bahan baku. Menlu Yi sendiri menyebut Bangladesh sebagai “mitra pembangunan strategis” dan akan terus mendukung kerja sama bilateral antar kedua negara. 

Baca Juga: 14 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Myanmar 

3. China berjanji untuk menyelesaikan krisis Rohingya

China berjanji untuk bekerja terus menerus untuk menyelesaikan krisis Rohingya. Menlu Yi mengatakan bahwa tantangan internal di Myanmar tidak hanya meresahkan Bangladesh, tetapi juga negara-negara lain.

“Menteri luar negeri kami dengan tegas menegaskan bahwa kerja sama Tiongkok diperlukan. China telah berkembang dalam menyelesaikan masalah Rohingya dan kami membutuhkan situasi untuk segera diakhiri,” kata Shahriar Alam. menteri muda untuk Kementerian Luar Negeri Bangladesh, dilansir ABC News

Analis Munshi Faiz Ahmad, yang menjabat sebagai duta besar Bangladesh di Beijing, mengatakan bahwa kunjungan Yi sangat signifikan bagi kedua negara.

“Untuk menyelesaikan krisis Rohingya, Bangladesh membutuhkan dukungan dari China. Kunjungan ini akan membantu memperkuat hubungan bilateral," kata Ahmad kepada Associated Press, dilansir The Hindustan Times. 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya