Banjir Bandang di Iran Setidaknya Tewaskan 17 Orang

Beberapa korban dinyatakan masih hilang

Jakarta, IDN Times - Banjir bandang yang terjadi di Provinsi Fars bagian selatan di Iran telah menewaskan sedikitnya 17 orang. Laporan tersebut disampaikan melalui televisi nasional Pemerintah Iran pada Sabtu (23/7/2022). 

Wilayah Provinsi Fars sendiri sebenarnya merupakan wilayah yang biasanya dilanda kekerangan. Namun, hujan deras telah membanjiri sungai Roudbal di dekat Kota Estahban, menurut Gubernur Yousef Karegar.

Baca Juga: Kepala MI6 Inggris: Iran Sebenarnya Ogah Teken Kesepakatan Nuklir

1. Tim evakuasi setidaknya berhasil menyelamatkan 55 orang

Banjir Bandang di Iran Setidaknya Tewaskan 17 OrangIlustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Gubernur Karegar mengatakan tim evakuasi telah menyelamatkan 55 orang yang terjebak oleh banjir bandang. Sayangnya, masih ada enam orang yang dinyatakan masih hilang, dilansir Al Arabiya News

Ada pula data dari Hoshyar Pakistan yang menunjukkan bahwa korban tewas akibat banjir tersebut sudah berada di angka 18 orang. Kemungkinan salah satu korban yang hilang sudah ditemukan. 

Ini bukan merupakan yang pertama kali Provinsi Fars dilanda banjir bandang. Pada Maret 2018, banjir bandang di provinsi Fars menyebabkan 44 orang tewas.

Baca Juga: Kepala MI6 Inggris: Iran Sebenarnya Ogah Teken Kesepakatan Nuklir

2. Perubahan iklim jadi penyebab banjir bandang di Iran

Departemen Meteorologi Iran telah memperingatkan tentang kemungkinan curah hujan musiman yang lebat di seluruh penjuru negara Iran. Padahal, Iran telah menghadapi kekeringan selama beberapa dekade yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Bahaya banjir bandang juga diperparah dengan meluasnya pembangunan gedung dan jalan di dekat dasar sungai-sungai di Iran. Para ahli mengatakan perubahan iklim memperbesar kekeringan dan banjir di negara tersebut.

Jika situasi ini terus berlangsung, hal ini dapat mengancam ketahanan pangan secara signifikan. Perubahan iklim tak hanya menyebabkan banjir bandang di Iran saja, melainkan juga di beberapa negara Asia lainnya seperti Bangladesh dan India yang telah menyebabkan ratusan orang tewas.

Baca Juga: Iran: Putin Punya 2 Pilihan, Serang Ukraina Duluan atau Diperangi NATO

3. Mobil-mobil di wilayah terjadinya banjir terbawa arus

Gubernur wilayah tersebut menjelaskan bagaimana bencana banjir ini berlangsung dengan cepat. “Sejumlah warga dan wisatawan (dari daerah lain) yang pergi ke tepi sungai dan berada di dasar sungai terjebak banjir karena naiknya permukaan air,” kata Gubernur Karegar, dilansir The Times of Israel

Video yang diunggah di media lokal dan media sosial menunjukkan mobil-mobil terperangkap di air sungai Roodbal yang naik dan terbawa arus.

Di sisi lain, dalam beberapa bulan terakhir, terjadi sebuah demonstrasi menentang pengeringan sungai, terutama di Iranbagian tengah dan barat daya.  Pada November 2021 lalu, puluhan ribu orang, termasuk petani, berkumpul di dasar sungai kering sungai Zayandeh Rood di wilayah tengah negara itu.

Para demonstran turun ke jalan untuk mengeluh tentang kekeringan dan menyalahkan pejabat karena mengalihkan air. Ada juga Danau Urmia yang permukaan airnya mulai menyusut pada 1995 karena kombinasi kekeringan berkepanjangan dan pengambilan air untuk pertanian dan bendungan. 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya