Banjir di Bangladesh Tewaskan 25 Orang, 4 Juta Warga Terdampar

17 persen warga Bangladesh mengungsi imbas krisis iklim

Jakarta, IDN Times - Badai monsun di Bangladesh menewaskan sedikitnya 25 orang, menurut laporan otoritas setempat pada Sabtu (18/06/2022). Selain itu, badai tersebut juga menyebabkan lebih dari empat juta lainnya terdampar. 

Sambaran petir yang dipicu oleh badai telah menewaskan sedikitnya 21 orang di Bangladesh sejak Jumat (17/06/2022) sore waktu setempat, kata pejabat polisi. Di antara mereka ada tiga anak berusia 12 hingga 14 tahun yang menjadi korban di kota pedesaan Nandail. 

1. Hujan tanpa henti telah berlangsung selama seminggu terakhir di Bangladesh

Banjir di Bangladesh Tewaskan 25 Orang, 4 Juta Warga TerdamparIlustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Hujan tanpa henti selama seminggu terakhir telah membanjiri di sebagian wilayah Bangladesh. Para petugas telah dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terputus dari komunitas tetangga setempat.

Sekolah telah diubah menjadi tempat penampungan bantuan untuk menampung seluruh penduduk desa yang terendam dalam hitungan jam akibat sungai yang tiba-tiba meluap.

"Seluruh desa tenggelam pada Jumat pagi dan kami semua terdampar," kata Lokman, yang keluarganya tinggal di desa Companyganj, dilansir The Economic Times

"Setelah menunggu sepanjang hari di atap rumah kami, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan perahu darurat. Kata ibu saya, dia belum pernah melihat banjir seperti itu sepanjang hidupnya," tambah perempuan berusia 23 tahun itu.

Asma Akter, perempuan lain yang diselamatkan dari air yang naik, mengatakan keluarganya tidak bisa makan selama dua hari.

"Air naik begitu cepat sehingga kami tidak bisa membawa barang-barang kami. Dan bagaimana kamu bisa memasak sesuatu ketika semuanya di bawah air?" kata dia.

Baca Juga: Kebakaran Kontainer Bahan Kimia di Bangladesh Tewaskan 35 Orang

2. Situasi banjir di Bangladesh masih memburuk

Banjir memburuk pada Sabtu (18/06/2022) pagi kata kepala administrator pemerintah wilayah Sylhet Mosharraf Hossain. 

"Situasinya buruk. Lebih dari empat juta orang terdampar oleh air banjir," kata Hossain, seraya menambahkan bahwa hampir seluruh wilayah itu tanpa listrik, dilansir The Hindustan Times

Banjir memaksa bandara internasional terbesar ketiga Bangladesh di Sylhet ditutup pada Jumat (17/06/2022). Ramalan cuaca, mengatakan banjir akan memburuk selama dua hari ke depan dengan hujan lebat di Bangladesh dan timur laut wilayah India.

Sebelum hujan minggu ini, wilayah Sylhet masih belum pulih dari banjir terburuk dalam hampir dua dekade akhir bulan lalu. Banjir tersebut mengakibatkan 10 orang tewas dan empat juta lainnya terkena dampak.

3. Bangladesh harus memindahkan 17 persen populasinya akibat perubahan iklim

Bangladesh merupakan negara berpenduduk 160 juta orang. Pada dasarnya, negara ini berada di dataran rendah dan sedang menghadapi ancaman bencana alam, terkait perubahan iklim seperti banjir dan angin topan.

Menurut UN’s Intergovernmental Panel on Climate Change, sekitar 17 persen orang di Bangladesh perlu dipindahkan selama dekade berikutnya atau lebih jika pemanasan global terus berlanjut pada tingkat saat ini.

Artinya, hampir 30 juta penduduk Bangladesh sebaiknya dipindahkan ke wilayah yang lebih aman demi mengurangi korban jiwa akibat bencana dari perubahan iklim. 

Di sisi lain, ada juga beberapa negara-negara Oseania dan Pasifik yang diprediksi bisa tenggelam akibat perubahan iklim seperti Kepulaian Solomon, Vanuatu, Maladewa, Kiribati, dan beberapa negara lainnya.

Negara-negara dengan wilayah dataran tinggi yang luas juga akan terkenda dampak, walau tak separah negara-negara yang disebutkan sebelumnya.

Baca Juga: Fiji: Ancaman Terbesar Kami adalah Krisis Iklim, Bukan AS atau China 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya