Bantuan Makanan Berhasil Masuk ke Wilayah Pemberontak Tigray, Ethiopia

Ada 20 truk pembawa makanan masuk ke Tigray

Jakarta, IDN Times - Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengabarkan, sekitar 20 truk yang membawa makanan berhasil memasuki wilayah yang dikendalikan oleh pemberontak Tigray di Ethiopia pada Jumat (1/4/2022). 

Hal ini merupakan sebuah kemajuan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan setelah pemerintah Ethiopia mengklaim adanya gencatan senjata sepihak. 

Sebelum adanya gencatan senjata, akses bantuan ke wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok Tigray sangat sulit untuk disalurkan. Tidak jelas berapa banyak lagi bantuan yang akan menyusul ke wilayah tersebut. Menurut PBB, lebih dari 90 persen dari 5,5 juta orang di provinsi utara Tigray membutuhkan bantuan makanan, dilansir Reuters

1. Sebelum gencatan senjata, tak ada truk bantuan yang bisa masuk ke wilayah Tigray

Untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat, dibutuhkan sekitar 100 truk yang membawa bantuan setiap harinya. Sayangnya, tidak ada truk yang bisa masuk ke wilayah tersebut sejak 15 Desember, imbas pertempuran dan rumitnya birokrasi. 

"Baru saja tiba di Erepti dan akan segera menyeberang ke Tigray, membawa lebih dari 500 metrik ton pasokan makanan dan nutrisi WFP/mitra yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang berada di ambang kelaparan," ungkap WFP Ethiopia. 

"Kami berharap akan segera tiba di Mekelle. Konvoi lain dengan lebih dari 1.000 metrik ton makanan tiba di Afar Utara sore ini untuk dikirimkan ke komunitas yang sangat membutuhkan," sambungnya. 

Mekelle merupakan ibu kota provinsi wilayah Tigrayan. Erepti adalah salah satu dari enam distrik di wilayah Afar yang saat ini dikuasai oleh kelompok pemberontak Tigray. 

Baca Juga: Keji Pasukan Tigray: Saya Diperkosa di Halaman, Ibu Saya di Rumah

2. Masyarakat Tigray rentan mengalami krisis pangan

Perang sipil di wilayah Tigray sejak November 2020 lalu membuat banyak warga setempat mengungsi ke negara lain dan terancam kelaparan. Malnutrisi dan kerawanan pangan yang ada di wilayah Tigray, Amhara, dan Afar diperkirakan mengancam 9 juta orang, menurut WFP.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan dalam sebuah laporan pada Kamis (31/3/2022), stok makanan di Tigray sangat terbatas dan akibatnya pekerja kemanusiaan telah mengurangi atau bahkan menghentikan operasi mereka di wilayah tersebut. 

PBB berulang kali meminta otoritas Ethiopia untuk mengizinkan pengiriman bantuan ke utara wilayahnya. PBB juga menyindir bahwa kekurangan makanan di sana merupakan imbas 'ulah tangan manusia'. 

Pemerintah Ethiopia diketahui enggan memberikan bantuan kemanusiaan ke wilayah Tigray karena sudah dikuasai oleh pemberontak. 

3. Kelompok pemberontak ajukan syarat agar gencatan senjata disepakati

Pasukan pemberontak Tigray di Ethiopia mengatakan, mereka akan menghormati gencatan senjata yang diusulkan oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed. Selama kesepakatan itu berlaku, mereka mau bantuan kemanusiaan dikirimkan ke wilayah utara. 

Pemerintah di Addis Ababa mengumumkan penghentian permusuhan pada Kamis (31/3/2022) dan sepakat untuk mengizinkan bantuan memasuki Tigray.  Namun, tidak diketahui secara pasti bagaimana penerapannya di medan perang, yang mana kelompok regional dan sukarelawan juga memerangi pemberontak Tigray.

Terlepas dari hal tersebut, langkah ini merupakan sebuah kemajuan untuk mengurangi krisis kemanusiaan di wilayah utara Ethiopia. Setidaknya kebutuhan pangan di wilayah tersebut tercukupi walau situasi keamanan kedepannya masih belum jelas. 

Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan terus mengumpulkan bukti dan melakukan identifikasi terkait dugaan pelanggaran kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut. Pemerintah Ethiopia diprediksi tidak akan kooperatif. 

Baca Juga: Naas Etnis Tigray: Dideportasi di Arab Saudi, Diperbudak di Ethiopia

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya