Bela Rusia di Ukraina, Pejabat Iran Sebut Joe Biden Sampah Rasis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) tak kunjung membaik. Di tengah negosiasi terkait nuklir dengan negara-negara adidaya, penasihan utama tim perunding nuklir Iran menuturkan pernyataan yang sensitif.
Penasihat utama tim perunding nuklir Iran, Sayed Mohammad Marandi, membuat pernyataan yang diyakini sebagai sikap membela Rusia pada Selasa (05/04/2022).
Marandi mengatakan Presiden AS Joe Biden merupakan 'sampah rasis' karena menyebut Putin sebagai penjahat perang.
1. Marandi layangkan berbagai tuduhan kepada Joe Biden
Marandi mengklaim Biden bertanggung jawab atas beberapa permasalahan yang terjadi di Timur Tengah. Marandi berpendapat bahwa krisis keamanan Yaman dan invasi Irak tak lepas dari keputusan Biden saat masih menjabat sebagai wakil presiden AS.
Marandi juga menuduh Biden telah mendukung kelompok teroris ISIS dan Al-Qaeda di Suriah. Krisis di Libya juga tak luput dari tuduhan Marandi kepada Biden.
“Sampah rasis ini adalah wakil presiden ketika (Barrack) Obama dan Arab Saudi menghancurkan Yaman. Biden juga mendukung invasi dan pendudukan Irak. Dia terlibat dalam penghancuran Libya & dia mendukung ISIS/Al-Qaeda di Suriah. Apakah elit barat yang rasis tidak punya rasa malu?” cuit Marandi di akun Twitter miliknya.
Cuitan tersebut setidaknya telah mendapatkan 503 tanggapan suka dan 135 retweet. Memang, AS kerap diklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas berbagai krisis keamanan di berbagai negara, termasuk di Irak, Libya, hingga Suriah.
Baca Juga: Tertinggal dari Rusia-Korut, Aliansi AUKUS Kembangkan Rudal Hipersonik
2. Biden sebut Putin sebagai penjahat perang
Editor’s picks
Sebelumnya, Biden telah menyebut bahwa Presiden Putin sebagai penjahat perang. Hal tersebut tak lepas dari invasi Ukraina yang telah menewaskan ribuan penduduk sipil di Ukraina sejak 24 Februari 2022.
“Anda mungkin ingat, saya dikritik karena menyebut Putin sebagai penjahat perang. Sebenarnya, kami melihat apa yang terjadi di Bucha, ini memastikan dia adalah penjahat perang,” kata Biden pada Senin (4/4/2022), dilansir Al Arabiya News.
Presiden AS berbicara tentang kekejaman di Bucha setelah gambar yang dibagikan selama akhir pekan menunjukkan mayat warga sipil bergelimpangan di jalan-jalan kota Ukraina.
Rusia telah membantah tuduhan ini dan menyebut hal tersebut merupakan provokasi dari Ukraina. Walau begitu, Rusia tak mampu membuktikan bahwa pasukannya tak bertanggung jawab atas ribuan mayat penduduk sipil di Ukraina.
3. Marandi menjadi penasihat utama perunding nuklir Iran selama lebih dari satu tahun
Marandi telah menjadi penasihat utama dalam pembicaraan tidak langsung antara AS dengan Iran yang telah berlangsung selama lebih dari setahun. Iran sendiri menolak untuk bertemu langsung dengan delegasi AS di Wina, Austria.
Marandi merupakan negosiator yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan kepada seseorang. Pada Desember 2021, Marandi mengatakan dia menolak untuk bertemu dengan siapapun yang terkait dengan Utusan Khusus AS untuk Iran, Rob Malley.
Dia sempat mengatakan, "Anda memihak agresor brutal & di situlah minat Anda. Saya akan membela korban & tidak akan berbicara dengan siapapun yang terkait dengan Malley. Tetapi, Anda dapat memberitahunya untuk tidak berinvestasi terlalu banyak pada kaum liberal pro-Barat & kelompok teroris MeK."
Sekilas profil tentang Marandi, dia merupakan warga Iran yang lahir di AS. Dia merupakan sosok yang kerap menggelorakan "perlawanan invasi yang didukung AS ke Iran". Walau begitu, dia tidak melakukan elaborasi terkait tuduhannya.
Baca Juga: Ricuh di Iran Terjadi Imbas 2.000 Perempuan Dilarang Memasuki Stadion
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.