China Lembek ke Rusia, Singapura: Kok Beda Prinsip dengan soal Taiwan?

China dianggap double standar

Jakarta, IDN Times -  Invasi Rusia ke Ukraina membuat China diserang dengan "pertanyaan canggung" dari sejumlah negara. Singapura adalah salah satu negara yang heran dengan sikap China terhadap invasi Rusia.

China selama ini enggan untuk menjatuhkan sanksi terhadap pemerintah Rusia dengan berbagai pertimbangan. Padahal, invasi Rusia di Ukraina bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diandalkan China untuk mendukung posisinya di Taiwan, kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Rabu (30/3/2022).

Berbicara pada sesi dialog yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri yang berbasis di New York, Lee mengatakan konflik tersebut berpotensi memiliki implikasi luas di seluruh Asia.

Baca Juga: Ditekan Barat, China Tetap Ogah Pilih Kubu di Konflik Ukraina-Rusia

1. Politik luar negeri China dianggap bertentangan dengan prinsip yang dipegang

Lee pun memaparkan pandangannya saat ditanya oleh moderator dialog, presiden Dewan Hubungan Luar Negeri dan mantan diplomat veteran AS, Richard Haass.

"Itu melanggar prinsip-prinsip yang sangat dipegang teguh China: integritas dan kedaulatan teritorial, dan nonintervensi," ujar Lee, terkait pandangannya tentang apakah invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi hal yang wajar bagi China, dilansir South China Morning Post.

"Jika Anda bisa melakukan itu ke Ukraina, dan jika Donbass (wilayah) dapat dianggap sebagai enklave, dan mungkin republik, bagaimana dengan Taiwan? Atau bagian lain dari non-Han China? Jadi, itu adalah pertanyaan yang sangat sulit," tambah Lee, dilansir The Straits Times

Baca Juga: Ekonomi Rusia Andalkan China setelah Sanksi dari Barat

2. Sikap China tak sejalan dengan prinsip dalam memperjuangkan Taiwan

Selama ini, China menekankan bahwa Taiwan, yang dianggapnya sebagai provinsi pemberontak yang harus dipersatukan kembali, adalah masalah kedaulatan internal. Namun kini, China malah berbeda sikap terkait situasi di Ukraina.

Selain alasan denazifikasi, Rusia juga memiliki kepentingan untuk mendukung pemerintahan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhanksk. Kedua pemerintahan separatis itu diakui oleh Rusia sebelum "operasi militer" dilakukan, tulis The Moscow Times

Sayangnya, China tak menganggap upaya Ukraina selama ini sebagai bentuk memperjuangkan provinsi yang telah memberontak layaknya China memandang Taiwan. Hal inilah yang menjadi pertanyaan banyak orang terkait politik luar negeri China yang tak sesuai prinsip mereka selama ini. 

Di sisi lain, konflik antara China dan Taiwan masih berlangsung. Taiwan yang bekerja sama dengan Amerika Serikat kerap menyatakan bahwa China berusaha untuk menghancaurkan demokrasi yang sudah ada di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Ancam China, AS: Jangan Bikin Negara Asia Takut Beri Sanksi ke Rusia!

3. Singapura jadi negara Asia Tenggara pertama yang berani sanksi Rusia

Dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri Singapura, negara tersebut resmi mengeluarkan sanksi kepada Rusia sejak awal Maret 2022 lalu. Sanksi Singapura terhadap Rusia berupa kontrol ekspor, pembatasan transaksi keuangan dengan perbankan Rusia. 

Singapura merupakan negara pertama yang berani mengeluarkan sanksi terhadap Rusia terkait invasi yang dilakukan di Ukraina. Terakhir kalinya Singapura mengeluarkan sanksi ke negara lain sekitar 40 tahun lalu. 

Kala itu, Singapura memberikan sanksi kepada Vietnam yang telah menginvasi Kamboja dengan tujuan menyebarkan paham komunis. Langkah tersebut dinilai merupakan langkah yang sangat berani mengingat perekonomian Singapura juga dapat terganggu akibat kebijakan tersebut. 

Di sisi lain, PM Lee sempat mengatakan dia tidak berpikir bahwa China akan membayar harga politik di Asia-Pasifik karena tidak menjauhkan diri dari Rusia, dilansir The Diplomat. China merupakan salah satu negara yang dianggap dapat mempengaruhi negara lainnya. 

Mendorong China untuk mengecam Rusia merupakan langkah strategis agar negara-negara lainnya juga bertindak terhadap invasi Rusia di Ukraina. Sejauh ini, China masih "bermain aman" terkait situasi yang ada di Ukraina. 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya