Di Hadapan AS, Palestina Kecam Standar Ganda Barat soal Israel-Ukraina

AS ingin perbaiki hubungannya dengan Palestina

Jakarta, IDN Times - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengecam standar ganda yang diterapkan negara-negara Barat menanggapi situasi di Ukraina. Abbas berpendapat bahwa banyak negara yang menghukum Rusia atas invasinya, tapi mengabaikan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. 

Abbas menyuarakan rasa frustrasinya kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, yang sedang berkunjung ke kediaman Presiden Palestina di Ramallah, West Bank. 

“Peristiwa terkini di Eropa telah menunjukkan standar ganda yang mencolok,” kata Abbas pada Minggu (27/3/2022) kepada Blinken, dilansir France 24

1. Negara-negara Barat telah mengabaikan tindakan kejam Israel

Presiden Abbas menganggap negara-negara Barat telah mengabaikan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina selama ini.

"Terlepas dari kejahatan pendudukan Israel yang merupakan pembersihan etnis dan diskriminasi rasial, kami tidak menemukan seorang pun (negara Barat) yang menganggap Israel bertanggung jawab karena berperilaku sebagai negara di atas hukum," katanya, dilansir The Straits Times

Blinken mengadakan pembicaraan dengan Abbas pada hari pertama perjalanan. Pertemuan tersebut mencakup pertemuan dengan para menteri luar negeri Israel dan empat negara Arab, yang telah melakukan normalisasi hubungannya dengan Israel. 

Kepada Abbas, Blinken mengatakan bahwa dia ingin merevitalisasi hubungan AS-Palestina pasca kepemimpinan Donald Trump. Sebenarnya, ini merupakan peluang bagi kedua negara menyelesaikan tindakan represif yang kerap dilakukan oleh pasukan Israel. 

Baca Juga: Serangan ISIS di Hadera, 2 Pasukan Israel Terbunuh

2. Amerika Serikat janji akan lanjutkan bantuan untuk Palestina

Pemerintah Palestina di bawah kepemimpinan Abbas telah memicu kemarahan para diplomat negara-negara Barat dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut tak lepas dari pemerintah Palestina yang tidak mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina.

Dalam kunjungan ke Palestina tersebut, Blinken tidak mengangkat masalah Ukraina atau topik lain termasuk, pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem bagian timur.  Sebelumnya, konsulat AS telah ditutup seiring dengan arahan Trump dan Israel. 

Di sisi lain, Blinken berjanji untuk mempertahankan dukungan bagi Palestina. Washington sebenarnya sudah memberikan bantuan keuangan yang berkelanjutan untuk pembangunan sebesar 500 juta dolar AS pada 2021 lalu dengan tujuan kemanusiaan. 

"Amerika Serikat berkomitmen untuk membangun kembali hubungan kami dengan Otoritas Palestina dan dengan rakyat Palestina," kata Blinken kepada Abbas.

3. PBB terima laporan bahwa Israel telah melakukan apartheid

Sebelumnya, berbagai laporan telah menyatakan bahwa Israel telah melakukan tindakan apartheid terhadap masyarakat Palestina.

Palestina menyambut baik laporan organisasi internasional yang mendukung klaim mereka, tentang diskriminasi rasial Israel terhadap mereka selama lebih dari lima dekade.

Rapporteur khusus PBB untuk hak asasi manusia di Wilayah Pendudukan, Michael Lynk,  menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan tindakan apartheid terhadap Palestina.  Laporan Lynk telah diserahkan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan diterbitkan oleh Amnesty International di situs webnya, dilansir Arab News

Di sisi lain, aktivis perdamaian senior Israel Gershon Baskin mengatakan, “kita perlu menemukan kata baru untuk menggambarkan diskriminasi sistemik terhadap orang-orang Palestina di negara bagian Israel dan wilayah pendudukan karena, dengan menggunakan kata apartheid."

"Inti dari masalah ini adalah hilang ketika kita membedakan antara Israel dan rezim apartheid di Afrika Selatan," tambah dia. 

Laporan tersebut dapat mendorong negara-negara Barat untuk lebih tegas terhadap berbagai pelanggaran HAM yang dilakukan Israel di Palestina selama ini. AS dinilai punya peran penting dalam mendorong negara-negara Barat dalam mengecam Israel atas apa yang mereka lakukan. 

Baca Juga: China: Israel Harus Hentikan Perluasan Pemukiman di Wilayah Palestina

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya