Luncurkan Serangan ke Israel, Ini 5 Fakta tentang Organisasi Hamas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, pertempuran antara militer Israel dan pejuang Hamas menjadi perbincangan dunia. Konflik di Gaza kembali memanas sejak Hamas melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023). Dilansir AP News, akibat serangan mendadak tersebut, pemerintah Israel menyatakan perang melawan Hamas.
Perang antara militer Israel dan pejuang Hamas ini telah memakan korban setidaknya sebanyak 700 orang meninggal di Israel dan 400 orang meninggal di Gaza. Lalu, siapakah kelompok atau gerakan Hamas tersebut? Berikut 5 fakta Hamas yang wajib kamu ketahui.
1. Hamas merupakan organisasi nasional garis keras di Palestina
Hamas merupakan organisasi fundamentalis yang didirkan pada tahun 1987 dan bermarkas di Gaza, Palestina. Beberapa tokoh besar Palestina yang mendirikan Hamas ialah Sheikh Ahmed Yassin, Abdel Aziz al-Rantissi, Mahmoud Zahar, Mohammad Taha, dan masih banyak lagi. Hamas dikenal sebagai organisasi dengan nasionalisme dan religius tinggi di Palestina.
Sayangnya, Hamas juga mempunyai ideologi antisemitism atau suatu sikap untuk bermusuhan terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan atau penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras. Hal tersebut membuat organisasi Hamas terlibat dalam berbagai serangan terhadap negara Israel yang mayoritas beretnis Yahudi.
Hamas sendiri merupakan akronim dari Ḥarakat al-Muqāwamah al-ʾIslāmiyyah. Dalam sejarahnya, Hamas merupakan salah satu organisasi nasional terbesar di Palestina selain organisasi Fatah.
2. Hamas berhasil memenangkan pemilu legislatif di Palestina pada tahun 2006
Pada tahun 2006, Hamas berhasil memenangkan pemilu legislatif Palestina karena mengungguli jumlah perolehan suara dari Fatah. Dilansir Radio Free Europe/Radio Liberty, Hamas berhasil meraih kemenangan di saat tingginya sentimen terhadap negara Israel, Eropa, dan Amerika Serikat. Eropa dan Amerika Serikat sendiri dianggap telah membantu Israel dalam berbagai hal, baik dari segi ekonomi maupun militer.
Selain itu, keberhasilan Israel dalam menduduki wilayah West Bank pada saat itu membuat rival Hamas, Fatah, gagal mendapatkan kepercayaan dari kebanyakan masyarakat Palestina. Keberhasilan Hamas dalam menguasai Pemilu legislatif menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Israel, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa mengingat kelompok tersebut sangat keras dalam hal pendekatan memperjuangkan teritorialnya.
Baca Juga: Korea Utara Bela Hamas: Perang Terjadi karena Penindasan Israel
3. Hamas dan Fatah kerap beberapa kali bentrokan
Editor’s picks
Dengan kalahnya kelompok Fatah dalam Pemilu legislatif Palestina pada tahun 2006, Hamas berhak menguasai pemerintahan yang ada di Palestina. Sayangnya, proses pengalihan kekuasaan tersebut tidak berjalan dengan damai sehingga kerap menimbulkan bentrokan atau konflik. Konflik diawali dengan pembunuhan salah satu pentolan Fatah yang bernama Mohammed Sweirki oleh kelompok Hamas.
Tak hanya itu, Hamas juga menyerang beberapa pos yang didirikan oleh kelompok Fatah, termasuk basis Fatah yang ada di Jabaliya. Wilayah Jabaliya pun akhirnya berhasil dikuasai oleh Hamas pada waktu itu. Sejak saat itu, kedua kelompok tersebut kerap saling bersitegang.
Pada Oktober 2017, Hamas dan Fatah sepakat melakukan rekonsiliasi. Fatah selaku pemimpin Otoritas Palestina yang berkuasa di Tepi Barat per 1 Desember 2017 bakal kembali menguasai jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Sayangnya, setahun setelah rekonsiliasi, kesepakatan itu tak kunjung terlaksana karena Hamas masih keberatan jika harus melucuti senjata sayap militer mereka dan menggantikannya dengan Pasukan Keamanan Otoritas Palestina yang merupakan pasukan dari kelompok Fatah.
4. Peta kekuatan Hamas
Sebagai salah satu organisasi nasional terbesar di Palestina, Hamas juga didukung oleh berbagai macam kelompok lain dan negara. Dua negara besar yang mendukung gerakan Hamas ialah Qatar dan Turki, dilansir DW. Hamas juga disebut didukung oleh salah satu negara di Benua Afrika, yaitu Sudan.
Dilansir World Tribune, intelijen Israel menyatakan bahwa Turki merupakan salah satu pendonor terbesar bagi kelompok Hamas. Di sisi lain, Israel sendiri merupakan sahabat dekat negara Amerika Serikat dalam beberapa dekade terakhir. Israel dan Amerika Serikat mempunyai kerjasama yang kuat dalam bidang keamanan/militer dan ekonomi.
5. Hamas mempunyai media sendiri
Layaknya seperti organisasi politik di berbagai negara, Hamas juga mempunyai media sendiri. Al-Aqsa TV merupakan channel televisi yang dimiliki oleh organisasi Hamas. Channel tersebut diluncurkan sejak tahun 2006 menggunakan Bahasa Arab.
Kantor Al-Aqsa TV sendiri berada di Gaza, Palestina yang saat ini merupakan salah satu daerah konflik antara Israel dan Palestina. Saat ini, channel tersebut dikelola oleh salah satu anggota parlemen Palestina dari Hamas, yaitu Fathi Hamad.
Nah, itu dia 5 fakta tentang organisasi atau kelompok Hamas yang ada di Palestina. Saat ini, Hamas sendiri masih terlibat dalam perang melawan melawan pasukan Israel yang berusaha menduduki beberapa wilayah di Palestina. Kesepakatan antara pasukan Israel dan organisasi Hamas tampaknya akan sulit terjadi dalam waktu dekat mengingat masih terdapat beberapa aksi saling menyerang dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: 3 Alasan Israel Gagal Mencegah Serangan Hamas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.