Gawat! 100 Anak di Penjara Suriah Diculik ISIS, Nasibnya Entah

Nasib 100 anak tersebut belum diketahui secara pasti

Jakarta, IDN Times - Nasib 100 anak yang ditahan di penjara Suriah tidak diketahui selama lebih dari dua bulan setelah para ekstremis menyerang fasilitas itu. Hal itu disampaikan utusan PBB pada Jumat (1/4/2022). 

Sebelumnya, lembaga Save the Children dan Human Rights Watch telah mengatakan 700 anak laki-laki telah berada di penjara yang dikelola kelompok Kurdi di timur laut provinsi Hasaka. Sayangnya, kelompok teroris ISIS berhasil menyerang penjara tersebut dan mengeluarkan banyak tahanan.

“Kami sangat prihatin bahwa sejak serangan Januari 2022, nasib dan keberadaan setidaknya 100 anak laki-laki itu masih belum ditemukan, yang menimbulkan kekhawatiran serius,” kata utusan khusus untuk hak asasi manusia (HAM) PBB, dilansir Al Arabiya News

Baca Juga: 10 Cabang ISIS di Berbagai Belahan Dunia Selain ISIS-K 

1. Serangan ISIS di Penjara Ghwayran tewaskan ratusan orang

Anak-anak yang diculuk tersebut diketahui berusia 12-18 tahun. Selain itu, para tahanan tersebut diketahui banyak yang memiliki kerabat dewasa di dalam Penjara Ghwayran dan dipindahkan dari kamp-kamp pengungsian terdekat. 

Setidaknya sudah ada ribuan anak-anak yang direlokasi ke kamp pengungsian akibat terduga berafiliasi dengan ISIS dan kelompok teroris lainnya. Para aktivis dan lembaga HAM meminta otoritas setempat untuk mengizinkan semua aktor kemanusiaan agar memiliki akses penuh dan tanpa hambatan ke anak-anak yang masih ditahan di Penjara Ghwayran.

“Kerugian terhadap anak-anak ini harus diidentifikasi, dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban untuk mencegah impunitas,” kata para pakar PBB, dilansir The Guardian Nigeria.

Upaya pembobolan penjara ISIS dari Ghwayran memicu bentrokan selama seminggu di dalam dan di sekitar fasilitas yang dikelola pasukan Kurdi. Bentrokan tersebut telah menewaskan ratusan orang sebelum pada akhirnya pasukan pimpinan Kurdi merebut kembali penjara tersebut.

Baca Juga: Milisi Suriah-AS Menculik Pemuda di Barat Hasaka, Suriah

2. Anak-anak di Penjara Ghwayran diketahui terluka

Akibat aksi ISIS tersebut, terdapat banyak anak-anak yang terluka parah. “Banyak anak laki-laki yang ditahan di penjara terluka parah selama pembobolan penjara dan luka mereka tidak menerima perawatan medis yang memadai,” kata PBB, dilansir The National.

Pihak berwenang Kurdi mengatakan tidak ada yang melarikan diri akibat serangan ISIS tersebut. Namun,  lembaga independen asal Inggris, Observatory for Human Rights, mengatakan beberapa ekstremis telah melarikan diri.

Artinya, masih terdapat potensi ancaman bangkitnya kelompok ISIS yang ada di Suriah. Bahkan, negara tetangga Irak berencana membangun pagar raksasa agar mencegah masuknya kelompok ISIS ke wilayah mereka.

Baca Juga: Cegah ISIS Menyusup, Irak Bangun Tembok Raksasa di Perbatasan Suriah

3. Selain krisis keamanan, Suriah juga menghadapi krisis ekonomi dan kemanusiaan

Gawat! 100 Anak di Penjara Suriah Diculik ISIS, Nasibnya Entahislamtimes.org

Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ISIS diketahui telah melakukan berbagai aksi teror yang telah menewaskan banyak tentara. Hal tersebut menunjukkan bahwa Suriah masih menghadapi krisis keamanan walau tak separah beberapa tahun lalu.

Di sisi lain, Suriah juga masih menghadapi krisis ekonomi. Setelah sebelas tahun konflik, lebih dari 60 persen warga Suriah atau sekitar 12 juta orang telah menghadapi kelaparan dan bertanya-tanya bagaimana mereka akan menyediakan makanan untuk keluarga mereka. 

Warga Suriah mengalami krisis ekonomi terburuk sejak perang dimulai dengan inflasi yang terjadi pada banyak komoditas. Pada saat yang sama, kekurangan air di Suriah utara menciptakan kondisi seperti kekeringan bagi jutaan orang dan membahayakan kesehatan masyarakat setempat, dilansir International Rescue Committee. 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya