Gedung Putih: AS Tak Akan Mundur dari Suriah walau Diserang

Hubungan AS dengan Suriah dan Iran semakin panas

Jakarta, IDN Times - Gedung Putih menyatakan Amerika Serikat (AS) tidak akan mundur dari penempatannya di Suriah. Pernyataan yang disampaikan pada Senin (27/3/2023) itu, merespons serangan milisi yang didukung Iran terhadap pasukan AS di sana pekan lalu.

Sebuah pesawat tak berawak satu arah menyerang pangkalan AS di Suriah dan menewaskan seorang kontraktor AS serta menyebabkan beberapa orang terluka. AS sudah delapan tahun menempati beberapa pangkalan militer yang ada di negara tersebut untuk memerangi ISIS.

Baca Juga: Iran dan Suriah Kutuk Serangan AS di Wilayah Deir Az-Zor

1. AS memperingatkan Iran bahwa mereka akan bertindak tegas

Gedung Putih: AS Tak Akan Mundur dari Suriah walau DiserangPresiden Amerika Serikat Joe Biden (twitter.com/POTUS)

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan dia tidak mengetahui adanya serangan tambahan baru-baru ini. Namun, Kirby telah memperingatkan, "Kami akan tetap waspada."

Kirby juga merujuk pada pernyataan Presiden Joe Biden saat memperingatkan Iran bahwa Amerika Serikat akan bertindak tegas untuk melindungi orang warganya. 

“Tidak ada perubahan dalam jejak AS di Suriah sebagai akibat dari apa yang terjadi beberapa hari terakhir,” kata Kirby, dilansir Arab News.

Kirby menambahkan misi melawan ISIS di Suriah akan tetap dilanjutkan. "Kami tidak akan terhalang ... oleh serangan-serangan dari kelompok-kelompok militan ini," ungkap Kirby. 

Baca Juga: 22 Orang Tewas dalam Wabah Kolera yang Melanda Suriah usai Gempa

2. Pasukan AS di Suriah sudah diserang sebanyak 78 kali oleh militan yang didukung Iran

Gedung Putih: AS Tak Akan Mundur dari Suriah walau DiserangIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Kementerian Luar Negeri Suriah pada mengutuk serangan AS dalam merespon serangan balas dendam terhadap militan yang didukung Iran. Suriah mengatakan Washington telah berbohong tentang apa yang ditargetkan dan berjanji untuk "mengakhiri pendudukan Amerika," dilansir Al Arabiya News.

Kementerian Luar Negeri Iran juga mengutuk serangan itu, menuduh pasukan AS menargetkan wilayah sipil  Pasukan AS pertama kali dikerahkan ke Suriah selama kampanye pemerintahan Obama melawan ISIS yang bermitra dengan kelompok pimpinan Kurdi yang disebut Pasukan Demokratik Suriah.

Setidaknya ada sekitar 900 tentara AS di Suriah yang kebanyakan berada di wilayah timur. Sebelum serentetan serangan terbaru, pasukan AS di Suriah telah diserang oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran sekitar 78 kali sejak awal 2021, menurut laporan militer AS.

Baca Juga: Serangan AS pada Kelompok Iran di Suriah Tewaskan 19 Orang

3. Hubungan AS dan Pemerintah Suriah dan Iran semakin memanas

Gedung Putih: AS Tak Akan Mundur dari Suriah walau DiserangPresiden Iran Ebrahim Raisi (tehrantimes.com)

The Syrian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris - mengatakan serangan AS menewaskan enam pejuang pro-Iran di kota Deir al-Zour, enam orang di al-Bukamal, dan dua orang di gurun al-Mayadeen. 

Serangan tersebut diyakini akan menjadi babak baru panasnya hubungan AS dengan Pemerintah Suriah dan Iran. Tehran sendiri telah menjadi pendukung utama Presiden Suriah Bashar Assad selama konflik 12 tahun Suriah.

Milisi proksi Iran, termasuk kelompok Lebanon Hizbullah dan kelompok Irak pro-Teheran, menguasai sebagian wilayah timur, selatan dan utara Suriah dan di pinggiran sekitar ibu kota, Damaskus.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya