Israel Disebut Luncurkan Rudal Lagi ke Quneitra, Suriah
Pixabay.com/Chickenonline
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan pada Rabu (11/05/2022) bahwa Israel telah melakukan serangan rudal di sekitar pedesaan pemerintahan Quneitra. Wilayah tersebut diketahui terletak di bagian selatan negara Suriah.
Menurut laporan berita SANA, serangan rudal tersebut tidak memakan korban jiwa. Walau begitu, serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan fisik dan bangunan di dalam wilayah Suriah.
1. Rudal Israel telah diluncurkan pada pukul 3 pagi waktu Suriah
freepik.com/wirestockPeluncuran rudal Israel dikabarkan telah diluncurkan pada Rabu (11/05/2022) sekitar pukul 3 pagi. Israel melakukan agresi dengan rudal yang menargetkan pinggiran barat kota Hadar, pedesaan utara Quneitra menurut kantor berita SANA.
Pada 24 April, 2022 militer Suriah mengklaim memukul mundur agresi rudal Israel yang menargetkan beberapa titik di sekitar Damaskus. Militer Suriah juga mengklaim sudah menjatuhkan sebagian besar rudal yang diluncurkan Israel.
Daerah Quneitra terakhir diserang pada Agustus 2021. Saat itu, terdapat dua situs yang menjadi sasaran dalam serangan itu, satu titik pengamatan milik Hizbullah dan situs lainnya milik militer Suriah.
Baca Juga: Israel Gelar Latihan Militer Terbesar, Bennet: Bukan Untuk Cari Ribut
2. Israel punya kepentingan di Suriah
Editor’s picks
Israel merasa keamanannya terancam atas kehadiran kelompok yang berafiliasi dengan pemerintah Iran. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah meningkatkan serangan terhadap pasukan yang didukung Teheran, termasuk Hizbullah Lebanon.
Di sisi lain, pada dasarnya Suriah dan Israel sudah berada dalam perang sejak 1948, setelah pembersihan etnis Palestina dan perang Arab-Israel yang terjadi pada tahun itu, dilansir Al Jazeera.
Kedua negara menandatangani perjanjian pelepasan pada 1974 setelah perang tahun 1973 antara Israel, Suriah, dan Mesir. Namun, Pertumbuhan kekuatan dan pengaruh Iran serta Hizbullah di Suriah telah membuat Israel khawatir.
Pada 2006, Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang selama 34 hari yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.100 warga Lebanon, yang sebagian besar adalah warga sipil. Diperkirakan 159 warga Israel, termasuk 43 warga sipil, juga tewas oleh serangan roket Hizbullah.
Peluncuran rudal yang dilakukan Israel pada 11 Mei 2022 pastinya akan memperburuk hubungan kedua negara, yang telah berkonflik dalam beberapa tahun terakhir. Pihak Israel dikabarkan telah menolak untuk berkomentar terkait dugaan serangan tersebut.
3. Israel enggan berkomentar terkait serangannya di Suriah
Israel biasanya menolak untuk mengomentari serangan yang dilakukan di Suriah, termasuk serangan yang dilakukan pada 11 Mei 2022. Dilansir Al Jazeera, Israel diduga melakukan serangan di Suriah sebagai berikut:
- Membunuh tiga pejuang pro-pemerintah Suriah di Quneitra, dekat Dataran Tinggi Golan (23 April 2017).
- Menyerang pusat pasokan senjata yang dioperasikan oleh Hizbullah di dekat bandara Damaskus (27 April 2017).
- Pengeboman depot fasilitas pemerintah Suriah yang diduga terkait dengan produksi senjata kimia negara itu (7 September 2017).
- Membunuh beberapa pejuang Hizbullah, termasuk Jihad Mughniyeh dalam serangan udara di Quneitra (19 Januari 2015).
- Membunuh Samir Kuntar pimpinan Hizbullah di pinggiran Damaskus (19 Desember 2015).
Selain itu, Israel juga diduga bertanggung jawab atas berbagai serangan udara di wilayah Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Hubungan diplomatik antara Israel dan Suriah dipercaya belum akan membaik dalam jangka pendek.
Baca Juga: Kisah Warga Suriah Bertahan Hidup dengan Barang Antik di Tengah Krisis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
