Jika Korut Terancam, Kim Jong-un Ancam Tembakkan Nuklir Duluan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, telah memperingatkan bahwa Pyongyang dapat menggunakan senjata nuklirnya terlebih dahulu jika berada di posisi terancam. Dia juga memuji pejabat tinggi militernya atas pementasan parade militer besar-besaran di Pyongyang pekan ini.
Kim menyatakan kemauan kuat untuk terus mengembangkan senjata nuklirnya, walau kebijakan tersebut dikecam banyak negara. Hal tersebut merupakan upaya melindungi diri dari pasukan musuh, kata pejabat Korea Utara pada Korean Central News Agency (KCNA), Sabtu (30/04/2022).
1. Kim Jong-un telah melakukan serangkaian uji coba senjata nuklir
Kim memanggil pejabat militernya untuk memuji pameran senjata yang baru-baru ini digelar. Adapun salah satu senjata yang dipamerkan adalah rudal balistik antarbenua, yang berpotensi mencapai wilayah Amerika Serikat, dilansir South China Morning Post.
Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara memang telah melakukan berbagai uji coba peluncuran senjata nuklir. Beruntungnya, uji coba tersebut tak memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara tetangga, Jepang atau Korea Selatan.
Korea Utara telah melakukan 13 percobaan peluncuran senjata pada 2022. Selain itu, untuk pertama kalinya sejak 2017, Korea Utara telah melakukan uji coba senjata nuklir dalam tahap penuh.
Baca Juga: Sangat Ketat dan Tertutup, Ini Rasanya Menjalani Hidup di Korea Utara
2. Korea Utara diprediksi memiliki 20 hingga 60 senjata nuklir
Editor’s picks
Pyongyang diprediksi memiliki sekitar 20 hingga 60 senjata nuklir rakitan, menurut berbagai perkiraan para ahli, dilansir Council on Foreign Relations.
Pejabat intelijen Washington memperkirakan, pada 2018 Korea Utara memiliki bahan fisil yang cukup untuk enam puluh lima senjata. Bahan fisil sendiri merupakan komponen utama dalam pembuatan senjata nuklir. Setiap tahunnya Korea Utara menghasilkan bahan fisil yang cukup untuk dua belas senjata tambahan.
Laporan RAND Corporation pada 2021 memproyeksikan bahwa Korea Utara dapat memiliki sekitar dua ratus senjata nuklir dan ratusan rudal balistik yang ditimbun pada tahun 2027. Hal ini pastinya menjadi ancaman tersendiri bagi banyak negara, khususnya negara-negara Barat.
3. Negosiasi nuklir antara Amerika dan Korea Utara belum dilanjutkan
Negosiasi nuklir antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah terhenti sejak 2019. Hal tersebut tak lepas dari ketidakpercayaan antara kedua negara dan ketidaksepakatan atas potensi pelonggaran sanksi yang dipimpin Washington terkait langkah-langkah perlucutan senjata Pyongyang.
Di sisi lain, Kim terlihat sangat ambisius dalam mengembangkan senjata nuklirnya. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi Kim yang kesulitan untuk memenuhi janji-janji ekonominya.
Oleh karena itu, Kim berusaha untuk menunjukkan kekuatan militer yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Artinya, program nuklir dengan demikian memiliki tujuan ganda, yaitu untuk mencegah ancaman eksternal dan untuk meningkatkan citra Kim.
Walau begitu, ambisi Kim justru malah memicu tingginya tensi Korea Utara dengan banyak negara. Ini lah yang membuat banyak negara khawatir akan potensi konflik yang berkelanjutan kedepannya.
Baca Juga: Pertama Kali! Kapten Tentara Korsel Terdeteksi Terlibat Spionase Korut
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.