Kapal Penjaga Pantai China Memasuki Perairan Jepang di Dekat Senkaku

Hubungan diplomatik China-Jepang terancam

Jakarta, IDN Times - Dua kapal penjaga pantai China memasuki perairan milik Jepang di dekat Kepulauan Senkaku pada Selasa (5/7/2022). Kapal China tersebut terlihat di dekat pulau-pulau milik Jepang yang diklaim China.

Kedua kapal China itu memasuki perairan Jepang di pagi hari berdasarkan laporan dari otoritas penjaga pantai di Okinawa. Peristiwa itu membuat ketegangan diplomasi tak dapat terhindarkan antara China dan Jepang.

Baca Juga: Fakta-Fakta Sengketa Jepang dan China Perebutkan Kepulauan Senkaku

1. Menteri Luar Negeri Jepang sudah melayangkan protes kepada China

Kapal Penjaga Pantai China Memasuki Perairan Jepang di Dekat SenkakuMenteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi (kanan) (twitter.com/hayashi09615064)

Kapal patroli milik Jepang telah memerintahkan kedua kapal China untuk segera keluar dari perairannya. Perairan itu secara resmi masuk wilayah Jepang walau diklaim oleh China karena masuk bagian dari Laut China Timur.

Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengatakan Jepang telah melakukan "protes serius" dengan China secara diplomatik. Yoshimasa menyebut penyusupan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya akan menangani permasalahan ini dengan tenang dan tegas. Yoshimasa tak menyebutkan apakah pihaknya sudah menerima konfirmasi resmi dari kedutaan China terkait insiden tersebut. 

Baca Juga: ASEAN dan China Kembali Bahas Laut China Selatan 

2. Kapal China sudah memasuki perairan Jepang sebanyak 15 kali pada 2022

Kapal Penjaga Pantai China Memasuki Perairan Jepang di Dekat SenkakuIlustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Insiden ini bukan merupakan yang pertama kalinya bagi Jepang. Dilansir The Japan Times, otoritas setempat menyebut kapal China sudah memasuki perairan Jepang sebanyak 15 kali pada 2022. 

Terakhir kalinya kapal China ketahuan masuk ke perairan Jepang adalah pada 23 Juni 2022 lalu. Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, secara terpisah mengatakan bahwa kegiatan militer China menjadi semakin aktif.

Nobua mengatakan Jepang akan dengan tegas dan tenang menangani setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo yang dilakukan oleh China. Senkaku merupakan kepulauan yang diklaim China dengan nama Diaoyu.

China belakangan ini terus mengirim kapal ke perairan di sekitar pulau-pulau yang dikuasai oleh Jepang itu. Permasalahan ini dikabarkan sudah masuk ranah bilateral kedua negara yang tampaknya masih belum usai pembahasannya.

Baca Juga: AS dan Jepang Tegaskan Kesepakatan Pertahanan Kep. Senkaku

3. Normalisasi hubungan diplomatik Jepang dan China selama 50 tahun terancam

Kapal Penjaga Pantai China Memasuki Perairan Jepang di Dekat SenkakuPerdana Menteri Jepang Fumio Kishida (newsrnd.com)

Pada Senin (5/7/2022), sebuah kapal perang China berlayar di zona dekat Senkaku selama sekitar enam menit dari pukul 7.44 pagi, menurut pejabat Kementerian Pertahanan Jepang.

Ini adalah pertama kalinya sejak Juni 2018 sebuah kapal militer China memasuki zona dekat Senkaku. Sebelumnya, sebuah kapal perang China berlayar di zona itu sebanyak tiga kali, yang pertama pada Juni 2016. 

Jepang dan China akan menandai peringatan 50 tahun normalisasi hubungan diplomatik pada bulan September 2022 mendatang. Namun, peringatan normlisasi hubungan diplomatik kedua negara terancam luntur. 

Jepang memprotes China dengan menyatakan "keprihatinan besar" setelah insiden Senin, menurut Kementerian Luar Negeri. Hayashi mengatakan pada hari berikutnya Jepang memprotes lagi setelah kapal penjaga pantai China memasuki perairan teritorialnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, pada hari Senin (5/7/2022) membalas protes Jepang dengan mengatakan pulau-pulau itu telah menjadi "bagian dari wilayah China," dilansir Kyodo News.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya