Kapal Tenggelam, Filipina Kumpulkan 9.000 Liter Air Tercemar Minyak

Tumpahan minyak mengancam sektor pariwisata Filipina

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 9 ribu liter campuran air berminyak telah dikumpulkan dalam sebulah terakhir oleh Filipina. Hal tersebut tak lepas dari insiden kapal tanker MT Princess Empress yang tenggelam dan membocorkan minyak ke laut.

Penjaga Pantai Filipina (PCG), pada Senin (26/3/2023), mengatakan telah mengumpulkan 9.463 liter campuran air berminyak dan 115 karung bahan yang terkontaminasi minyak. Operasi ini dimulai dimulai sejak 1 Maret 2023 lalu demi memulihkan kelestarian biota laut.

1. Kawasan Naujan, Bulalacao, dan Pola terkena dampak pencemaran tumpahan minyak

Kapal Tenggelam, Filipina Kumpulkan 9.000 Liter Air Tercemar MinyakIlustrasi Penurunan Harga Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejak operasi ini dimulai, Filipina juga mengumpulkan 3.514 karung dan 22 drum bahan yang terkontaminasi minyak. Beberapa kawasan yang terkena dampak tumpahan minyak adalah Kota Naujan, Bulalacao, dan Pola di Oriental Mindoro.

Pekan lalu, University of the Philippines-Marine Science Institute (UP-MSI) mengatakan, pihak berwenang harus beroperasi di saat gelombang laut tenang dan angin yang tidak kencang. Strategi ini cukup ampuh untuk membuat operasi tumpahan minyak MT Princess Empress lebih efisien dan efektif.

Kapal tersebut tenggelam pada 28 Februari 2023 akibat cuaca buruk dan gelombang besar. Belum bisa dipastikan berapa banyak kerugian yang ditimbulkan akibat insiden tersebut.

Baca Juga: Langka, Filipina Hukum Polisi yang Bunuh Remaja saat Perang Narkoba

2. Pencemaran minyak juga mengancam sektor pariwisata

Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan (BFAR) Filipina mengatakan, tumpahan minyak dapat menyebabkan produksi ikan lebih rendah. Walau begitu, hal tersebut tak menyebabkan kelangkaan ikan di Filipina, dilansir GMA News Online.

Sementara itu, Departemen Pariwisata (DOT) mengatakan, setidaknya 61 lokasi wisata telah terdampak tumpahan minyak. Dampak negatif juga bisa dirasakan hingga Palawan utara dan mengancam lebih dari 36 ribu hektare habitat laut.

Filipina sendiri telah bekerja sama dengan sejumlah negara untuk mengatasi pencemaran itu. Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan membantu Filipina mengatasi masalah tersebut. 

3. Kapal baru ditemukan pada 21 Maret 2023

Kapal Tenggelam, Filipina Kumpulkan 9.000 Liter Air Tercemar MinyakIlustrasi insiden kapal laut. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kapal tanker bahan bakar yang tenggelam di perairan Naujan, Oriental Mindoro, baru ditemukan pada 21 Maret 2023 lalu. Kapal itu ditemukan melalui bantuan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) punya kapal Jepang, yang bergabung dalam pencarian kapal industri yang bocor.

Tumpahan minyak di perairan antara Batangas dan Mindoro diperkirakan terjadi selama hampir sebulan.

“Akhirnya, kapal Princess Express telah ditemukan,” kata Gubernur Oriental Mindoro Humerlito Dolor, dilansir Inquirer.

Kedalaman tenggelamnya kapal dikabarkan mencapai 389,1 meter. Lokasi penemuannya berada di 13,89 kilometer timur laut Balingawan Point di Pola.

Baca Juga: Lagi, 8 Warga Filipina Jadi Korban Penipuan Kerja di Kamboja

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya