Konvoi Diplomatik AS Diserang di Nigeria, 4 Orang Tewas!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah pria bersenjata menyerang konvoi diplomatik Amerika Serikat (AS) pada Selasa (16/5/2023) waktu setempat di negara bagian Anambra, Nigeria. Serangan tersebut telah menewaskan empat orang.
Selain itu, ada tiga orang yang dikabarkan diculik oleh pelaku dan belum diketahui nasibnya sejauh ini. Tidak ada warga AS yang berada dalam konvoi itu, menurut pejabat AS dan Nigeria.
1. AS mengonfirmasi diplomatik yang terjadi di Nigeria
Pasukan keamanan dikerahkan ke tempat kejadian, kata juru bicara kepolisian Nigeria Ikenga Tochukwu. Namun, kelompok bersenjata itu berhasil menculik dua polisi dan seorang sopir.
Operasi penyelamatan sedang berlangsung untuk menyelamatkan para korban yang diculik. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby membenarkan serangan itu dalam rapat dengan wartawan di Washington DC.
“Sebuah konvoi kendaraan AS diserang. Yang bisa saya katakan adalah tidak ada warga AS yang terlibat. Keamanan personel kami selalu yang terpenting, dan kami mengambil tindakan pencegahan ekstensif saat mengatur perjalanan ke lapangan," kata Kirby, dilansir The Guardian.
Departemen Luar Negeri AS juga mengonfirmasi serangan itu.
"Personel Misi Nigeria AS bekerja sama dengan dinas keamanan Nigeria untuk menyelidiki," kata seorang juru bicara.
Baca Juga: Gerombolan Pria Bersenjata Serang Gereja Nigeria dan Culik 40 Orang
2. Kepolisian Nigeria menuduh kelompok separatis jadi dalang serangan
Serangan itu terjadi di sepanjang jalan utama sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Polisi di Anambra telah mengindikasikan mereka percaya kelompok separatis bertanggung jawab atas serangan itu.
Para pejabat di wilayah itu sering menunjuk pada kelompok separatis yang disebut Indigenous People of Biafra (IPOB), yang telah memimpin desakan untuk memisahkan diri dari Nigeria demi mendirikan republiknya sendiri.
Pada 2020, kelompok tersebut membentuk organisasi paramiliter yang disebut Eastern Security Network. Kelompok tersebut dibentuk seolah-olah untuk melindungi petani dan penduduk setempat dari kejahatan, tetapi polisi Nigeria menuduhnya melakukan serangan kekerasan.
3. Sekilas tentang kelompok separatis IPOB di Nigeria
Kelompok separatis IPOB telah lama berunjuk rasa menuntut referendum atas permintaan kemerdekaan di tenggara Nigeria. Pada 1967, kelompok tersebut menyatakan Republik Biafra telah mendeklarasikan kemerdekaan dan melancarkan perang saudara selama tiga tahun di Nigeria yang menewaskan ratusan ribu orang.
Baru-baru ini, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari telah menolak upaya untuk mengadakan referendum, menyebut persatuan negara itu tidak dapat dinegosiasikan. Dia akan digantikan oleh Presiden terpilih Bola Tinubu dari All Progressives Congress.
Adanya serangan terhadap konvoi AS akan meningkatkan tensi di wilayah tersebut. Nigeria sendiri berjanji akan segera mengembalikan para tawanan yang telah diculik dalam konvoi tersebut.
Baca Juga: Pejabat Nigeria Dipenjara di Inggris karena Jual-Beli Organ
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.