Korea Utara Sebut Presiden Baru Korsel Pro-Rusia dan Kontroversial

Presiden baru Korsel diyakini akan keras terhadap Korut

Jakarta, IDN Times - Sebuah situs propaganda utama milik Korea Utara yang bernama Uriminzokkiri pada Kamis (05/05/2022), mengecam Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. Presiden Korsel yang baru itu telah bersumpah untuk mengambil langkah lebih keras pada berbagai uji coba persenjataan Korea Utara. 

Situas tersebut menggambarkan Suk-yeol sebagai seseorang "pro-Amerika Serikat", dan kontroversial. Suk-yeol dikabarkan akan dilantik pada 10 Mei 2022 mendatang setelah memenangkan Pemilu 2022 pada Maret lalu. 

Baca Juga: Baru di Politik, Ini Rekam Jejak Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

1. Situs Uriminzokkiri sebut hubungan Korsel-AS jadi lebih kuat di bawah kepemimpinan Suk-yeol

Situs Uriminzokkiri mengatakan bahwa Suk-yeol telah membuat pernyataan yang tak masuk akal. Situas tersebut juga menyindir bahwa Suk-yeol telah mengindikasikan hubungan diplomasi Korsel-AS yang lebih kuat.

"Yoon Suk-yeol telah membangkitkan keterkejutan dengan pernyataan tidak masuk akal seperti 'serangan pencegahan' dan 'musuh utama', dan menimbulkan polemik konfrontatif dengan menggelorakan 'aliansi Korea Selatan-AS yang lebih kuat," kata situs tersebut, dilansir Reuters

Sebelumnya, Yoon Suk-yeol memang mengatakan bahwa dia akan mengizinkan serangan awal ke Korea Utara jika tanda-tanda serangan sudah dekat. Dia juga mendeskripsikan bahwa negara tetangga sebagai "musuh utama" dan banyak yang meyakini negara tersebut adalah Korea Utara. 

Baca Juga: Lawan Krisis Pangan, Korea Utara Kirim Pekerja Kantoran Urus Pertanian

2. Korut baru saja lepaskan uji coba rudal yang ke-14 yang picu kekhawatiran Korsel

Pernyataan Yoon Suk-yeol yang telah mendeskripsikan Korea Utara sebagai musuh itu telah membuat hubungan Korea Selatan dan Korea Utara menjadi tak harmonis. Sebelumnya,  pada masa kepimpinan Presiden Moon Jae-in, Pemerintah Korsel telah berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan Korut. 

Walau begitu, setelah Yoon Suk-yeol membuat pernyataan yang dianggap memancing kemarahan Korea Utara, situs Uriminzokkiri dikabarkan tak merilis uji coba rudal yang dilakukan pada Rabu (4/5/2022). Militer Korea Selatan melaporkan uji coba senjata Korea Utara ke-14 pada 2022 yang menurut para analis dapat bertujuan untuk menguji teknologi satelit pengintaiannya.

Di sisi lain, situs propaganda mengkritik Suk-yeol yang dianggap sebagai antek Amerika Serikat. "Tidak ada yang aneh baginya untuk dianggap sebagai antek pro-AS yang mencari konfrontasi dengan orang yang sama," tambah situs tersebut, dilansir The Korea Times

Baca Juga: Kim Jong-un: Korut Terus Perkuat Rudal Balistik 

3. Kepemimpinan Yook Suk-yeol akan lebih keras dalam menghadapi potensi ancaman dari Korut

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un berjanji untuk mempercepat pengembangan persenjataan nuklir negaranya. Hal tersebut diungkapkan saat dirinya menyaksikan parade militer besar-besaran untuk menandai peringatan berdirinya tentara.

Pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat mandek di tengah kekhawatiran bahwa Pyongyang akan segera menguji senjata nuklir, dilansir Al Jazeera.  Pasalnya, aktivitas yang dilakukan Korea Utara itu dapat memicu konflik baru di tengah Perang Ukraina-Rusia.

Di sisi lain, Yoon Suk-yeol diperkirakan akan mengambil pendekatan yang lebih keras kepada Korea Utara daripada pendahulunya Moon Jae-in untuk merespon potensi ancaman keamanan. Jika tak ada langkah konkret untuk menghentikan aktivitas senjata nuklir oleh Korea Utara, hubungan kedua negara akan semakin buruk yang dapat memicu konflik baru. 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya