Marah Asetnya Dibekukan, Rusia Ancam Putus Hubungan dengan AS 

Rusia tak terima dianggap sebagai sponsor terorisme

Jakarta, IDN Times - Rusia telah memberikan ultimatum kepada Amerika Serikat (AS) apabila asetnya di luar negeri tetap dibekukan. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia melalui media nasional TASS pada Sabtu (13/8/2022). 

Hubungan AS dan Rusia sedang berada di ujung tanduk setelah Moskow melancarkan "operasi militer" di Ukraina sejak 24 Februari 2022. AS telah memberlakukan berbagai sanksi ekonomi terhadap Rusia, termasuk pembekuan aset para warga Rusia yang terlibat dalam invasi Ukraina. 

1. Rusia memperingatkan AS tentang konsekuensi pembekuan aset

Marah Asetnya Dibekukan, Rusia Ancam Putus Hubungan dengan AS Presiden Putin sedang rapat terkait bantuan di Donbas (twitter.com/KremlinRussia_E)

Akibat invasi Ukraina, negara-negara Barat menjatuhkan berbagai sanksi ekonomi, keungan, dan diplomatik kepada Rusia. Aset yang dibekukan diperkirakan mencapai setengah dari cadangan emas dan valuta asing, yang mendekati 640 miliar dolar AS.  

Rusia dikabarkan telah tertekan akibat berbagai sanksi yang menimpa negaranya. Perekonomian Rusia hancur imbas sanksi tersebut. Rusia sendiri telah memberikan ultimatum kepada AS agar segera menghentikan pembekuan aset.

"Kami memperingatkan Amerika Serikat tentang konsekuensi merugikan dari tindakan semacam itu yang akan secara permanen merusak hubungan bilateral, yang bukan merupakan kepentingan mereka," kata Alexander Darchiev, pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia, dilansir Reuters.  

Baca Juga: Parlemen Latvia Sebut Rusia Negara Pendukung Terorisme

2. Rusia tak terima dianggap sebagai sponsor terorisme

Darchiev juga mengatakan, Rusia memperingatkan AS bahwa hubungan diplomatik kedua negara akan semakin parah. Dia mengingatkan ancaman pemutusan hubungan diplomatik dengan Washington, jika Moskow dinyatakan sebagai sponsor terorisme.

Berbicara tentang situasi di Ukraina, Darchiev mengatakan bahwa pengaruh AS di Kiev telah mengarah ke tingkat bahwa "Amerika semakin menjadi pihak langsung dalam konflik," dilansir The Jerussalem Post.

Ungkapan itu tidak lepas dari fakta bahwa AS merupakan salah satu negara pemasok senjata ke Ukraina. 

Selain AS, banyak negara Eropa yang juga terlibat dalam memasok senjata kepada Ukraina seperti Inggris, Belgia, Kanada, Australia, Swedia, Turki, dan banyak lagi. Walau begitu, AS menjadi salah satu negara pemasok terbesar kepada Ukraina.

3. Negosiasi pertukaran tahanan Brittney Griner bisa terancam

Marah Asetnya Dibekukan, Rusia Ancam Putus Hubungan dengan AS pebasket Amerika Serikat Brittney Griner (kanan) (twitter.com/metraux_julia)

Rusia telah mengonfirmasi bahwa negosiasi untuk pertukaran tahanan yang melibatkan bintang WNBA Brittney Griner sedang berlangsung. Amerika Serikat sebelumnya mengonfirmasi bahwa mereka mengusulkan pertukaran Griner plus Paul Whelan untuk dealer senjata terkenal, Viktor Bout.

Ada juga laporan bahwa tahanan Rusia lain, yang sedang menjalani hukuman di Berlin, dapat dimasukkan dalam negosiasi. Namun, informasi ini belum bisa dikonfirmasi karena berasal dari saluran tidak resmi Pemerintah Rusia. 

Terlepas dari hal tersebut, negosiasi ini terancam akibat pernyataan Alexander Darchiev yang mengatakan Rusia bisa saja memutuskan hubungan diplomatik dengan AS. Jika hal ini terjadi, harapan AS untuk membebaskan Griner dan Paul Whelan terancam sirna.

Baca Juga: Dubes Ukraina di AS: Jangan Lelah Bantu Kami Lawan Rusia  

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya