PBB Sebut Rusia Mengambil Anak-Anak Ukraina selama Perang

Rusia mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut tuduhan Ukraina terkait pengambilan anak-anak secara paksa sebagai "tuduhan yang kredibel". Dalam tuduhan tersebut, pasukan Rusia telah secara paksa membawa anak-anak Ukraina ke beberapa wilayah di Rusia. 

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Moskow juga dituduh telak memaksa sejumlah warga sipil Ukraina ke kamp-kamp penahanan dan bahkan penjara melalui program "penyaringan" yang diarahkan ke Rusia. Anak-anak dari zona perang kemudian diserahkan kepada "orang tua" angkat di Rusia.

Baca Juga: Negara Baltik Blokir Warga Rusia dan Belarus yang Bervisa Schengen

1. Rusia memberikan hak adopsi anak-anak Ukraina kepada penduduk Rusia secara ilegal

PBB Sebut Rusia Mengambil Anak-Anak Ukraina selama Perangbendera negara Rusia(freepik.com/jannoon028)

Dalam pertemuan tersebut, asisten sekretaris jenderal PBB untuk hak asasi manusia (HAM) Ilze Brands Kehris mengatakan bahwa Rusia telah melakukan tindakan ilegal untuk memberikan hak adopsi bagi anak-anak Ukraina. Dia juga menyebut bahwa prosedur adopsi bagi anak-anak Ukraina juga dipermudah. 

"Kami prihatin bahwa pihak berwenang Rusia telah mengadopsi prosedur yang disederhanakan untuk memberikan kewarganegaraan Rusia kepada anak-anak tanpa pengasuhan orang tua, dan bahwa anak-anak ini dinyatakan berhak untuk diadopsi oleh keluarga Rusia," kata Ilze Brands Kehris, dilansir The Moscow Times.

Dalam pertemuan tersebut, Ilze sendiri tak menyebutkan secara pasti seberapa banyak anak-anak Ukraina yang menjadi korban praktik ilegal Rusia. 

Sejumlah warga Ukraina yang dinilai dekat dengan pemerintah atau militer Ukraina telah disiksa dan dipindahkan secara paksa. Selain itu, mereka juga dikirim ke koloni-koloni penjara Rusia dan pusat-pusat penahanan lainnya, kata Ilze. 

Baca Juga: PBB Desak Rusia-Ukraina Terapkan Demiliterisasi di PLTN Zaporizhzhia

2. Duta besar Rusia untuk PBB membantah tuduhan tersebut

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, menyebut tuduhan pemberian adopsi anak-anak Ukraina itu tidak berdasar. Selain itu, dia juga mengatakan Rusia hanya memberikan label "penyaringan" untuk mendaftarkan warga Ukraina yang rela melarikan diri dari perang ke Rusia.

"Sejauh yang kami dapat menilai prosedur serupa diterapkan di Polandia dan negara-negara Uni Eropa lainnya terhadap pengungsi Ukraina," kata Vasily kepada Dewan Keamanan PBB, dilansir France 24. Vasily Nebenzya juga menyebut bahwa seruan demiliterisasi PLTN Zaporozhye merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan Rusia dalam waktu dekat. 

"Ini bercanda. Karena jika kita demiliterisasi, Ukraina akan segera masuk ke sana. Kami melindungi stasiun," kata Vasily. Sejauh ini, Rusia ini diketahui masih menguasai beberapa wilayah penting di Ukraina. 

Baca Juga: Imbas Krisis Energi, Junta Myanmar Beli Minyak dari Rusia

3. Pasukan Rusia juga dinilai telah melakukan pelanggaran HAM lainnya

Prosedur penyaringan orang dewasa Ukraina yang dinilai dekat dengan pemerintah atau militer Ukraina telah melibatkan penyiksaan dan pemindahan paksa. Bahkan, para warga sipil itu dikabarkan juga dipaksa untuk telanjang. 

“Dalam kasus-kasus yang telah didokumentasikan oleh kantor kami, selama 'penyaringan', angkatan bersenjata Rusia dan kelompok-kelompok bersenjata yang berafiliasi telah melakukan penggeledahan tubuh kepada orang-orang, kadang-kadang melibatkan ketelanjangan paksa, dan interogasi terperinci tentang latar belakang pribadi, ikatan keluarga, pandangan politik, dan kesetiaan individu yang bersangkutan,” kata Ilze, dilansir Al Jazeera

"Kami sangat prihatin bahwa perempuan dan anak perempuan berisiko mengalami pelecehan seksual selama prosedur 'penyaringan'," tambah Ilze. Duta Besar Amerika Serikat (AS), Linda Thomas-Greenfield, mengatakan pada pertemuan itu bahwa perkiraan korban yang dinterograsi, ditahan, dan dideportasi secara paksa berada di angka 900 ribu hingga 1,6 juta warga Ukraina. 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya