Perang di Ukraina, UNICEF: 221 Anak Tewas, Ribuan Butuh Pendampingan

Banyak anak yang trauma akibat perang

Jakarta, IDN Times - UNICEF, salah satu badan PBB yang bergerak untuk penggalangan dana anak-anak, pada Jumat (06/05/2022) mengatakan bahwa mereka segera meningkatkan upaya untuk memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak di Ukraina.

Saat ini, kesehatan mental sangat diperlukan bagi anak-anak Ukraina akibat trauma yang disebabkan oleh perang. Tak sedikit pula anak-anak yang menjadi korban perang, yang dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu. 

1. Puluhan ribu anak menjadi korban kekerasan dalam berbagai bentuk

Perang di Ukraina, UNICEF: 221 Anak Tewas, Ribuan Butuh Pendampinganpotret keluarga asal Ukraina yang datang di Polandia (news.un.org)

UNICEF meyakini, terdapat puluhan ribu anak-anak Ukraina yang menjadi korban kekerasan dalam berbagai bentuk.

“Kami mengantisipasi jumlah korban dalam semua bentuk kekerasan terhadap anak, yang pasti mencapai puluhan ribu,” kata penasihat perlindungan anak regional UNICEF untuk Eropa & Asia Tengah, Aaron Greenberg, dikutip dari laman resmi PBB. 

Sebelum 24 Februari 2022, panti asuhan Ukraina, sekolah asrama, dan lembaga lain untuk anak-anak telah menampung lebih dari 91 ribu anak. Sekitar setengahnya diketahui merupakan anak-anak penyandang disabilitas.

“Puluhan ribu anak yang tinggal di panti asuhan telah dikembalikan ke keluarga, banyak dari mereka dengan tergesa-gesa saat perang dimulai. Banyak yang belum menerima perawatan dan perlindungan yang mereka butuhkan, terutama anak-anak penyandang disabilitas," kata Greenberg. 

Baca Juga: Dukung Invasi ke Ukraina, Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Disanksi UE

2. UNICEF beri bantuan psikososial dan kesehatan mental

Sejak 'operasi militer' di Ukraina dimulai, terdapat lebih dari 5,5 juta penduduk Ukraina mengungsi ke negara lain. UNICEF melaporkan dua per tiga dari anak-anak Ukraina berhasil mengungsi ke negara lainnya. 

Sayangnya, serangan yang dilakukan militer Rusia juga membunuh ratusan anak-anak di berbagai kota, seperti Bucha, Mariupol, dan lainnya. Rusia juga dikabarkan telah merusak fasilitas kesehatan, sekolah, dan lembaga umum lainnya, walau pemerintah setempat mengklaim tak pernah menargetkan hal itu. 

UNICEF mengklaim telah memberikan bantuan psikososial dan pendampingan mental kepada 140 ribu anak-anak serta pengasuhnya. Setidaknya sudah ada 56 unit operasi yang berjalan di Ukraina saat ini. 

3. Terdapat 221 anak meninggal akibat serangan Rusia

Menurut laporan otoritas Ukraina kepada Ukrinform, ada 221 anak-anak yang meninggal akibat invasi Rusia. Selain itu, terdapat 408 anak-anak Ukraina yang terluka, baik berat maupun ringan per 5 Mei 2022. 

Kota Donetsk menjadi kota yang memiliki korban anak-anak terbanyak. Berikut daftar kota di Ukraina beserta jumlah korban anak-anak menurut laporan tersebut, Donetsk (139), Regional Kiev (116), Kharkiv (95), Chernihiv (68), Kherson (46), Mykolaiv (44), Luhansk (37), Zaporizhzhia (27), Sumy (17), Kiev (16), dan Zhytomyr (15). 

Sejauh ini, Rusia dituding telah melakukan kejahatan perang. Belum ada keputusan resmi dari PBB terkait tudingan kejahatan perang oleh Rusia. Investigasi terkait tudingan tersebut sedang berlangsung. 

Baca Juga: Rusia Kembali Gempur Pabrik Azovstal, Pasukan Ukraina Sekarat

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya