Pimpinan Tibet Tegur China: Jangan Intervensi Pemilihan Dalai Lama

China kekeh punya otoritas memilih penerus Dalai Lama

Jakarta, IDN Times - Presiden Tibet yang saat ini dalam pengasingan, Penpa Tsering, memeringatkan China untuk tidak ikut campur dalam pemilihan penerus Dalai Lama.

Dalai Lama sendiri merupakan julukan pemimpin spiritual Buddhisme Tibet. China dikhawatirkan akan melakukan intervensi dalam pemilihan tersebut yang seharusnya bebas dari politik. 

1. China diminta lebih bijaksana dan tidak ikut campur dalam pemilihan Dalai Lama

Pimpinan Tibet Tegur China: Jangan Intervensi Pemilihan Dalai Lamabendera China (pixabay.com/SW1994)

Penpa meminta China lebih bijaksana terkait pemilihan Dalai Lama.

"Tidak boleh ada pemerintah yang berperan dalam masalah spiritual ini dan saya pikir jauh lebih bijaksana bagi China (untuk tidak ikut campur)," kata Penpa Tsering pada Sabtu (25/3/2023), dilansir Kyodo News.

Penpa menambahkan, suksesi pada akhirnya akan diputuskan oleh Dalai Lama ke-14. Hal tersebut disebabkan oleh pemerintahan Tibet yang ada di pengasingan tidak ada hubungannya dengan proses pemilihan. 

Dalai Lama saat ini, Tenzin Gyatso, melarikan diri ke India pada Maret 1959 setelah pemberontakan Tibet yang gagal melawan kendali China atas wilayah Buddhis di pegunungan Himalaya. Dia kemudian mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Dharamsala di India.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Lakukan Kunjungan ke Tibet

2. Dalai Lama dianggap sebagai hal yang memisahkan Tibet dari China

Pemilihan Dalai Lama merupakan salah satu masalah utama antara warga Tibet dan Beijing. Pemilihan Dalai Lama kerap dianggap sebagai suatu hal yang bertujuan memisahkan Tibet dari China.

China mengklaim memiliki otoritas untuk menentukan siapa penerus tokoh agama Buddha Tibet, termasuk Dalai Lama.

Namun, Dalai Lama mengatakan bahwa masyarakat Tibet tidak akan menghormati pengganti yang dipilih oleh China.

Penpa, yang terpilih sebagai presiden kedua pemerintahan pengasingan pada 2021, juga mengulangi seruannya untuk berdialog dengan Presiden China Xi Jinping. Belum diketahui maksud ajakan dialog dengan Xi Jinping. 

3. Anak berusia 8 tahun dipilih menjadi reinkarnasi pemimpin spiritual oleh Dalai Lama

Seorang anak laki-laki Mongolia yang lahir di Amerika Serikat (AS) dinobatkan sebagai reinkarnasi dari pemimpin spiritual terpenting ketiga dalam Buddhisme Tibet oleh Dalai Lama. Pengesahan anak laki-laki berusia delapan tahun itu dilakukan dalam sebuah upacara di Dharamshala di negara bagian Himachal Pradesh, India,

Dalai Lama mengakui anak tersebut sebagai Khalkha Jetsun Dhampa Rinpoche ke-10. Laporan media Mongolia menyatakan bahwa anak tersebut adalah salah satu dari sepasang anak kembar bernama Aguidai dan Achiltai Altannar, putra dari Altannar Chinchuluun dan Monkhnasan Narmandakh.

Kedua orang tuanya merupakan profesor matematika dan eksekutif konglomerat sumber daya nasional. Nenek bocah itu, Garamjav Tseden, adalah mantan anggota parlemen Mongolia.

Langkah untuk mengakui anak itu sebagai kelahiran kembali pemimpin spiritual agama Buddha kemungkinan besar akan membuat marah China. Beijing sebelumnya bersikeras hanya akan mengakui pemimpin Buddha yang telah dipilih oleh orang-orang yang ditunjuk oleh pemerintahnya sendiri.

Baca Juga: Joe Biden: Belum Ada Indikasi China Akan Kirim Senjata ke Rusia

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya