PM Hungaria: Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia Tidak Berhasil

Ketersediaan gas Hungaria bergantung pada Rusia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, mengatakan Uni Eropa membutuhkan strategi baru dalam perang di Ukraina. Hal tersebut disebabkan karena sanksi hukuman terhadap Moskow tidak berhasil, kata Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban saat berkunjung ke Rumania pada Sabtu (23/07/2022).

Perdana Menteri Hongaria yang pro-Putin mengatakan perang di Ukraina hanya akan berakhir ketika pembicaraan damai diadakan antara Rusia dan Amerika Serikat. Walau begitu, Orban tak menyebutkan alasan mengapa NATO tak disebutkan dalam pembicaraan damai tersebut. 

Baca Juga: Hungaria Sebut Ukraina Tidak Akan Menang Melawan Rusia

1. Walau merupakan anggota NATO, Hungaria juga menjalin komunikasi yang baik dengan Rusia

“Strategi baru diperlukan yang harus memfokuskan pembicaraan damai dan menyusun proposal perdamaian yang baik … daripada memenangkan perang,” kata Orban dalam pidatonya di Rumania pada hari Sabtu (23/07/2022), dilansir Al Jazeera.

Meskipun Hungaria adalah anggota NATO, Orban telah mempertahankan hubungan yang kuat dengan Vladimir Putin sejak invasi Ukraina pada 24 Februari 2022. PM Orban juga terus-menerus menganjurkan sikap negara-negara Barat yang lebih lunak terhadap Rusia.

Orban juga menegaskan bahwa Hungaria akan menghindari perang dengan Rusia. Sejauh ini, Hungaria belum mendukung embargo Uni Eropa atau pembatasan impor gas Rusia karena hal itu akan melemahkan ekonomi negara tersebut. Bagaimana tidak, terdapat 85 persen komoditas gas Hungaria yang berasal dari impor gas Rusia.

Baca Juga: Hungaria Ingin Datangkan 700 Juta Meter Kubik Gas dari Rusia

2. PM Orban: Sanksi yang diberikan Eropa terhadap Rusia gagal

PM Orban mengatakan dalam pidatonya bahwa strategi negara-negara Barat di Ukraina telah dibangun di atas empat pilar.

Keempat pilar yang dimaksid adalah pertama, Ukraina dapat memenangkan perang melawan Rusia dengan senjata NATO. Lalu, sanksi akan melemahkan Rusia dan mengacaukan kepemimpinan Putin. Ketiga, sanksi akan lebih merugikan Rusia daripada Eropa dan terakhir, bahwa dunia akan bersama untuk mendukung Eropa.

Orban mengatakan strategi ini telah gagal karena pemerintah di Eropa runtuh "seperti domino". Hal tersebut tak lepas dari harga energi melonjak yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini. 

"Kami sedang duduk di dalam mobil yang keempat bannya bocor: sangat jelas bahwa perang tidak dapat dimenangkan dengan cara ini," kata Orban kepada para pendukungnya, dilansir Daily Mail

Dia mengatakan Ukraina tidak akan pernah memenangkan perang dengan mudah karena tentara Rusia sangat dominan dalam perang tersebut. 

Baca Juga: Hungaria Siapkan Kebijakan yang Bakal Melemahkan Pengaruh Uni Eropa

3. Menlu Hungaria telah bernegosiasi dengan Rusia terkat kerja sama perdagangan gas

Rusia memegang peran penting dalam memenuhi kebutuhan gas di Rusia. Tak heran jika Pemerintah Hungaria ingin membeli hampir satu miliar meter kubik gas alam dari Rusia meskipun Uni Eropa berencana untuk membatasi penggunaan gas.

Diplomat Hungaria telah berkunjung ke Moskow untuk membahas kerja sama perdagangan dengan Rusia pekan ini. 

"Dalam situasi internasional saat ini, hal terpenting bagi kami adalah memastikan keamanan energi Hungaria," kata Menteri Luar Negeri Péter Szijjártó pada konferensi pers di Moskow pekan ini, dilansir Euronews

"Oleh karena itu, saya ingin berbicara hari ini dan menyepakati peningkatan volume gas yang sudah dipasok ke Hongaria dari Rusia," tambahnya.

"Meskipun situasi internasional yang sulit, terlepas dari keinginan beberapa mitra kami untuk meningkatkan tekanan sanksi terhadap Rusia, interaksi kami terus berlanjut,"  kata Menlu Rusia Lavrov menjelang pertemuannya dengan Szijjártó.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya