Presiden Zelenskyy: Ancaman Nuklir Rusia Semakin Nyata di Ukraina

Berikut perkiraan hulu ledak nuklir yang dimiliki Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan kepada "Face the Nation" bahwa ancaman nuklir terselubung Rusia bisa menjadi kenyataan.

Zelenskyy mengatakan aktivitas militer pasukan Moskow di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Ukraina merupakan langkah pertama penyalahgunaan nuklir milik Kiev. 

Presiden Rusia, Vladimir Putin, membuat ancaman untuk menggunakan senjata nuklir dalam pidatonya pekan lalu. Pada kesempatan yang sama, Putin juga mengumumkan mobilisasi pasukan cadangan untuk dikirim ke Ukraina.

1. Zelenskyy mendesak dunia agar terus menekan Rusia

Presiden Zelenskyy: Ancaman Nuklir Rusia Semakin Nyata di UkrainaPresiden Vlodomyr Zelenskyy (tengah) bersama Presiden Polandia Andrzej Duda (kiri) dan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda (kanan) (twitter.com/ZelenskyyUa)

Zelenskyy dengan percaya diri mengatakan bahwa Putin ingin membuat seluruh dunia cemas.

"Dia (Putin) ingin menakut-nakuti seluruh dunia," kata Zelenskyy.

Zelenskyy juga mendesak dunia untuk menghalangi potensi ancaman yang dikeluarkan oleh Putin.

"Saya tidak berpikir dia menggertak. Saya pikir dunia menghalanginya dan menahan ancaman ini. Kita harus terus menekannya dan tidak membiarkannya melanjutkan," tambah Zelenskyy. 

Pekan lalu, Putin memperingatkan dunia bahwa negaranya akan menggunakan semua cara yang ada untuk melindungi wilayahnya. Putin juga mengklaim memiliki berbagai metode penghancuran yang lebih modern daripada NATO.

"Mungkin kemarin itu hanya gertakan, tetapi sekarang, itu bisa menjadi kenyataan. Mereka mulai mengancam kami dengan senjata nuklir. Akankah dunia bergantung pada satu negara atau satu orang? Dunia harus membuat keputusan. Kami telah membuat keputusan. Kami tidak akan bergantung pada orang yang bukan warga negara kami,” kata Zelenskyy, dikutip dari Benzinga pada Senin (26/9/2022). 

Baca Juga: Zelenskyy Desak PBB Menghukum Rusia melalui Pencabutan Hak Veto 

2. Joe Biden akan tegas terhadap Rusia jika menggunakan senjata nuklir

Presiden Zelenskyy: Ancaman Nuklir Rusia Semakin Nyata di UkrainaJoe Biden saat berpidato di Iowa (twitter.com/POTUS)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menanggapi dengan tegas terkait ancaman nuklir oleh Rusia.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Penasihat keamanan nasional, Jake Sullivan, saat berbicara di acara This Week pada Minggu (25/09/2022) waktu setempat. Walau begitu, Sullivan tak menjelaskan secara detail respons seperti apa yang akan dilakukan oleh AS. 

Sullivan mengatakan bahwa AS tidak akan terlibat permainan balas dendam retoris dengan Rusia, dilansir VOA. Di kesempatan lain, Sullivan meyakini Rusia tahu betul konsekuensi yang akan didapatkan jika melakukan serangan nuklir di Ukraina.

"Rusia sangat memahami apa yang akan dilakukan Amerika Serikat dalam menanggapi penggunaan senjata nuklir di Ukraina, karena kami telah menjelaskannya untuk mereka," kata Sullivan. 

3. Kapabilitas Rusia dalam menggunakan senjata nuklir

Presiden Zelenskyy: Ancaman Nuklir Rusia Semakin Nyata di Ukrainabendera negara Rusia(freepik.com/jannoon028)

Rusia adalah salah satu kekuatan nuklir paling dominan di dunia. Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), kelompok penelitian dan advokasi nirlaba, memperkirakan Rusia memiliki 5.977 hulu ledak nuklir, lebih banyak daripada negara lain. 

Walau begitu, terdapat 1.500 hulu ledak nuklir dikategorikan sudah 'pensiun' atau menunggu pembongkaran. Pada awal 2022, FAS memperkirakan Rusia memiliki persediaan sekitar 4.477 hulu ledak nuklir yang siap digunakan.

FAS memperkirakan Rusia memiliki 306 peluncur rudal balistik antarbenua bersenjata nuklir. Beberapa di antaranya bahkan memiliki jangkauan hingga 16 ribu kilometer, dilansir ABC News.

4. AS sudah memberikan peringatakan kepada Rusia untuk menghindari perang nuklir

Presiden Zelenskyy: Ancaman Nuklir Rusia Semakin Nyata di UkrainaPresiden Putin sedang rapat terkait bantuan di Donbas (twitter.com/KremlinRussia_E)

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam sebuah wawancara yang disiarkan Minggu (25/09/2022), membenarkan laporan bahwa Washington telah mengirim peringatan pribadi ke Rusia untuk menghindari perang nuklir.

"Kami telah sangat jelas dengan Rusia secara publik, dan juga secara pribadi, untuk menghentikan pembicaraan longgar tentang senjata nuklir," kata Blinken, seraya berharap Rusia tidak melakukan provokasi perang nuklir. 

"Sangat penting bagi Moskow untuk mendengar dari kami dan mengetahui dari kami bahwa konsekuensinya akan mengerikan. Dan kami telah menjelaskannya dengan sangat jelas," tambah dia. 

Blinken juga memperingatkan bahwa penggunaan senjata nuklir akan merugikan banyak orang.

"Setiap penggunaan senjata nuklir akan memiliki efek bencana, tentu saja, negara yang menggunakannya, tetapi juga bagi banyak orang lain," sambung dia.

Baca Juga: AS Janji Respons Tegas jika Rusia Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya