Putin Telepon Presiden Abbas Mahmoed Abbas, Bahas Apa?

Hubungan Rusia dengan Palestina semakin harmonis

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menurut laporan Pemerintah Rusia pada Senin (18/04/2022). Kedua presiden tersebut dikabarkan membahas situasi keamanan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. 

Ini merupakan pesan bahwa hubungan antara Rusia dan Palestina berpotensi menjadi lebih kuat. Sebelumnya, Mahmoed Abbas sempat bertemu langsung dengan Vladimir Putin pada 23 November 2021 untuk membahas berbagai hal. 

Baca Juga: Donald Trump: Mahmoud Abbas Sudah seperti Ayah Saya Sendiri

1. Putin dan Abbas juga bahas penyelesaian masalah di West Bank dan Yerussalem Timur

Vladimir Putin dan Mahmoed Abbas dikabarkan membahas situasi keamanan antara Ukraina dan Rusia. Selain itu, mereka juga berbicara tentang penyelesaian masalah di Timur Tengah dalam konteks meningkatnya ketegangan di West Bank dan Yerusalem Timur, Al Arabiya News

Komunikasi tersebut bisa saja membuat hubungan Rusia dan Israel meregang. Israel sendiri merupakan salah satu negara yang mengecam adanya invasi Rusia di Ukraina. Walau begitu, Israel diketahui tak memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Pada Jumat (15/04/2022) lalu, sedikitnya 152 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di dalam kompleks masjid Al-Aqsa. Peristiwa tersebut dapat meningkatkan tensi hubungan diplomasi antara Israel dengan Palestina. 

Baca Juga: Palestina Minta Indonesia Hentikan Provokasi Israel 

2. Kementerian Luar Negeri Russia juga panggil duta besar Israel

Duta Besar Israel untuk Rusia, Alex Ben Zvi, dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin (18/04/2022), untuk menjawab pertanyaan tentang "pernyataan anti-Rusia" yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid pekan lalu.

Menyusul sikap PBB untuk menghapus Rusia dari dewan hak asasi manusia (UNHRC) atas operasi militer khusus di Ukraina pada 14 April, Menteri Luar Negeri Israel Lapid mengeluarkan pernyataan yang berani.

“Ada perang di Eropa. Sekali lagi sebuah negara besar dan kuat menyerbu tanpa alasan apapun untuk wilayah negara yang lebih kecil dan lebih lemah. Sekali lagi, bumi menyerap darah orang yang tidak bersalah,” kata Lapid dilansir The Cradle.

Hubungan antara Israel dan Rusia memang tidak harmonis dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan posisi Israel dalam memandang "operasi militer" di Ukraina. Israel juga diketahui memiliki hubungan erat dengan Amerika Serikat yang merupakan rival Rusia. 

3. Hubungan harmonis Rusia dengan Palestina sangat strategis bagi kedua belah pihak

Di saat banyak negara Timur Tengah dan Afrika tak mau masuk terlalu dalam ke konflik Ukraina-Rusia, Kremlin berusaha untuk memanfaatkan momentum kejahatan polisi Israel di Palestina dalam beberapa waktu terakhir. 

Apalagi banyak orang yang mengkritik sikap negara-negara Barat yang tutup mata akan situasi di Palestina yang terancam oleh kehadiran Israel. Pastinya hubungan harmonis dengan Palestina merupakan hal yang strategis di Rusia. 

Di sisi lain, Rusia menuduh Israel yang hanya menggunakan konflik Rusia sebagai pengalihan isu di Palestina, dilansir Haaretz. Palestina sendiri sempat diberikan janji oleh Vladimir Putin akan membangun kembali wilayahnya pada 2005 lalu.

Walau begitu, tak diketahui secara pasti realisasi janji Putin tersebut dalam membangun kembali Palestina sejauh ini. Sebelum adanya invasi Rusia di Ukraina, Rusia sebenarnya berada di tengah-tengah terkait konflik yang sering terjadi antara otoritas Israel dengan warga Palestina dan Hamas. 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya