Ribuan Guru di Hungaria Demo: Kami Gak Bisa Nabung dengan Gaji Kecil! 

Inflasi harga gas di Hungaria tembus 121 persen

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Hungaria melakukan demo di Kota Budapest pada Minggu (23/10/2022) untuk mengajukan beberapa tuntutan. Mereka menuntut upah yang lebih tinggi bagi para guru di tengah inflasi yang tak terkendali.

Beberapa demonstran menunjukkan spanduk untuk menyindir pemerintah setempat seperti "Orban tersesat" dan "Tidak ada guru, tidak ada masa depan". Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, berjanji untuk menjaga stabilitas ekonomi, termasuk hiperinflasi yang menimpa negaranya. 

1. Demonstran menuntut gaji yang lebih tinggi di tengah inflasi

Ribuan Guru di Hungaria Demo: Kami Gak Bisa Nabung dengan Gaji Kecil! Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Para demonstran mengatakan, pemerintah Hungaria telah mengecewakan para guru dengan memberi gaji yang dianggap tak layak. Sementara itu, inflasi di Hungaria mencapai 20 persen pada September 2022. 

"Saya di sini, untuk anak-anak saya, harus ada perubahan," kata Gyongyi Bereczky, seorang pembawa surat, yang bergabung dalam protes untuk pertama kalinya.

"Inflasi yang tidak terkendali ini, kita tidak bisa menabung sama sekali, kita tidak bisa memenuhi kebutuhan karena harga melonjak," tambahnya.

Di sisi lain, Hungaria sendiri dikabarkan sedang kekurangan guru. Dengan adanya upah yang tak kompetitif di Hungaria, perekrutan guru baru di sana semakin sulit untuk dilakukan.

Baca Juga: Hungaria Sebut Sanksi Uni Eropa ke Rusia Seperti Bom Bunuh Diri 

2. Perang energi menyebabkan inflasi di Hungaria tak terkendali

Ribuan Guru di Hungaria Demo: Kami Gak Bisa Nabung dengan Gaji Kecil! Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Adanya inflasi yang tinggi di Hungaria tak lepas dari krisis yang diakibatkan oleh Perang Rusia-Ukraina. Perang energi antara Rusia dan Uni Eropa telah membuat harga komoditas lainnya juga mahal.

"Perang di timur, dan krisis ekonomi di Barat," kata Orban kepada pendukungnya di Zalaegerszeg. Orban juga mengatakan bahwa Uni Eropa sedang mengalami krisis keuangan dan ekonomi.

"Pada 1956 kami belajar bahwa persatuan diperlukan di masa-masa sulit, kami akan menjaga stabilitas ekonomi, setiap orang akan memiliki pekerjaan, kami dapat mempertahankan skema pembatasan tagihan energi, dan keluarga tidak akan ditinggalkan sendirian," tambahnya, dilansir Reuters.

3. Inflasi harga gas di Hungaria mencapai 121 persen

Ribuan Guru di Hungaria Demo: Kami Gak Bisa Nabung dengan Gaji Kecil! Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban (twitter.com/Gerashchenko_en)

Inflasi di Hungaria meningkat menjadi 20,1 persen pada September 2022 lalu. Inflasi ini merupakan yang tertinggi di Hungaria sejak Desember 1996.

Pada September 2022 lalu, harga energi rumah tangga meningkat 62,1 persen akibat perombakan skema harga energi ritel. Harga gas naik 121 persen dan harga listrik naik sebesar 28,9 persen.

Selain tagihan listrik yang membengkak, rumah tangga Hungaria juga menghadapi inflasi makanan di atas rata-rata inflasi yang dialami Uni Eropa. Belum diketahui secara pasti langkah apa yang akan diambil Pemerintah Hungaria selain meminta bantuan kepada lembaga internasional.

Baca Juga: Wanita Hungaria yang Ingin Aborsi Harus Dengar Detak Jantung Janin

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya