Rusia Bantah Campur Tangan dalam Pemilu Italia: Isu yang Aneh! 

Rusia juga dituduh terlibat pada penggulingan Draghi

Jakarta, IDN Times - Rusia pada Jumat (29/7/2022) menolak tuduhan tentang campur tangan negaranya dalam kampanye pemilu Italia 2022. Hal tersebut tak lepas dari hubungan antara eks deputi Perdana Menteri anti-imigran Matteo Salvini dengan Rusia yang dianggap mencurigakan.

Pada Kamis (28/07/2022), surat kabar Italia La Stampa melaporkan bahwa seorang diplomat di kedutaan Rusia bertemu dengan salah satu utusan Salvini pada akhir Mei 2022. Pertemuan tersebut diyakini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan politik di Italia.

1. Rusia menyatakan tuduhan media Italia sungguh aneh

Seorang juru bicara Rusia mengatakan, tuduhan yang dilayangkan terhadap Kremlin terkait campur tangan dalam pemilu Italia merupakan hal yang aneh. 

“Aneh melihat kelas politik dan media Italia (beralih ke) mitos basi tentang campur tangan Moskow dalam proses pemilihan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dilansir The Times of Israel

Zakharova menekankan bahwa Rusia menganggap Italia sebagai negara berdaulat yang mengejar kebijakan internal dan eksternal yang independen.

"Hubungan antara Rusia dan Italia selalu dicirikan oleh pragmatisme, saling pengertian dan rasa hormat,” tambah juru bicara itu.

Belum ada tanggapan yang dirilis La Stampa terkait tuduhan medianya yang dianggap aneh itu.

Baca Juga: PM Italia Mundur, Presiden Bubarkan Parlemen

2. Salvini diharapkan dapat mengklarifikasi tuduhan La Stampa

Banyak politisi menuntut penjelasan dari Salvini setelah pengungkapan di La Stampa. Tuntutan tersebut cukup masuk akal karena Salvini memang berpotensi melakukan hal tersebut. 

Salvini telah lama mengagumi Presiden Rusia Vladimir Putin, bahkan mengenakan kaos bergambar wajah pemimpin Rusia itu. Di saat semua elite negara besar Eropa menentang invasi Rusia di Ukraina, sikap Salvini ini sungguh sulit untuk ditebak.

Menanggapi isu tersebut, Salvini melayangkan sebuah pembelaan dengan mengatakan, "saya telah bekerja dan bekerja untuk perdamaian dan mencoba menghentikan perang sialan ini."

Dilansir The Times, dia menambahkan, “pemerintah Draghi jatuh karena pihak Bintang Lima menentang pembangunan insinerator sampah untuk Roma. Saya tidak berpikir Putin berada di balik insinerator sampah. Kami pro-Eropa dan pro-Atlantik, tetapi itu tidak berarti tidak menginginkan hubungan baik dengan Putin.”

3. Partai Demokrat Italia mengecam hubungan Salvini dengan Rusia

Politik Italia memang ternodai dengan rumor keterlibatan Rusia. Enrico Letta, pimpinan Partai Demokrat Italia, mengatakan bahwa kampanye pemilu telah dimulai dengan cara yag buruk. 

"Kami ingin tahu apakah Putin yang menjatuhkan pemerintahan Draghi. Jika itu masalahnya, itu akan menjadi yang paling berat," kata dia.

Akun Twitter Partai Demokrat Italia juga menyatakan sikapnya terkait rumor hubungan Salvini dengan Rusia. 

"Rakyat Italia berhak mengetahui apakah Putin berada di balik kejatuhan Draghi. Hari ini, lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan kewaspadaan maksimal: #patriotidiputin tidak boleh mengancam keamanan nasional," cuit akun tersebut. 

Baca Juga: Move On dari Rusia, Italia Kini Beli Gas Alam dari Aljazair

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya