Serangan Rusia di Apartemen Warga Sipil Ukraina Menewaskan 18 Orang

Setidaknya 30 korban lainnya mengalami luka-luka

Jakarta, IDN Times - Untuk kesekian kalinya serangan Rusia telah menewaskan warga sipil. Serangan Rusia pada Jumat (1/7/2022), di sebuah apartemen Odessa dikabarkan telah menewaskan 18 warga sipil. 

Dua diantara korban tewas akibat serangan Rusia tersebut adalah anak-anak. Serangan tersebut juga mengakibatkan setidaknya 30 korban lainnya mengalami luka-luka. Apartemen yang merupakan tempat tinggal warga sipil itu terlihat rusak parah setelah serangan terjadi.

Baca Juga: Inisiatif Indonesia Jadi Jembatan Damai Rusia-Ukraina Dinilai Berhasil

1. Serangan Rusia dilakukan sehari setelah Kremlin menarik pasukannya dari Pulau Ular

Serangan rudal Rusia menargetkan gedung apartemen bertingkat dan tempat rekreasi. Serangan itu terjadi setelah pasukan Rusia menarik diri dari Pulau Ular pada Kamis (30/6/2022).

Ukraina sebelumnya mengira bahwa Rusia akan mengurangi ancaman terhadap Odesa karena pasukannya berhasil memukul mundur pasukan musuh. Militer Ukraina mengklaim telah memaksa Rusia untuk melarikan diri dengan dua speedboat kecil menyusul rentetan serangan artileri dan rudal Ukraina.

Pulau Ular terletak di sepanjang jalur pelayaran yang sibuk. Rusia mengambil kendali pulau tersebut pada hari-hari pembukaan perang dengan harapan bisa lebih leluasa menguasai wilayah di sekitarnya, termasuk Odessa.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Apartemen Porak Poranda di Ukraina, Iriana Merinding

2. Tujuh korban lainnya berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan

Serangan yang menewaskan 18 korban itu terjadi di sebuah apartemen sembilan lantai di Odesa, Ukraina. Setelah serangan terjadi,  tujuh orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan, termasuk anak-anak. 

Sayangnya, tiga dari tujuh orang tersebut dinyatakan tewas dalam serangan di pusat rekreasi itu, kata pejabat setempat, dilansir The Moscow Times. Juru bicara administrasi militer Odesa, Sergiy Bratchuk, mengatakan rudal itu ditembakkan oleh pesawat yang terbang dari Laut Hitam.

Prediksi Presiden Ukraina Zelenskyy terbukti benar dengan mengatakan mundurnya pasukan Rusia dari Pulau Ular tidak menjamin keamanan. Rusia malah menyerang wilayah yang seharusnya menjadi zona hijau perang. 

Baca Juga: Rusia Mundur dari Pulau Zmiinyi, Ukraina: Tak Kuat Menahan Serangan

3. Hampir 5 ribu warga sipil tewas akibat "operasi militer" Rusia

Serangan Rusia di Apartemen Warga Sipil Ukraina Menewaskan 18 OrangPresiden Rusia Vladimir Putin (twitter.com/KremlinRussia)

Sejak "operasi militer" dilancarkan Rusia pada 24 Februari 2022, tak sedikit warga sipil Ukraina menjadi korban. Per 26 Juni 2022, Statista menghimpun data yang menunjukkan sudah ada 4731 warga sipil yang tewas akibat berbagai serangan yang dilancarkan Rusia.

Diantara ribuan korban tersebut termasuk anak-anak yang jumlahnya mencapai 330 orang. Jumlah ini diyakini masih terus bertambah mengingat intensitas serangan Rusia semakin tinggi dalam sepekan terakhir.

Mundurnya pasukan Rusia dari Pulau Ular diklaim sebagai sebuah kemenangan bagi Ukraina. Namun, korban jiwa dari warga sipil semakin bertambah dari waktu ke waktu.

Belum ada sinyal akan ada pembicaraan secara langsung antara kedua kepala negara, Zelenskyy dan Putin, untuk menghentikan peran. Bahkan, tensi semakin memanas dengan potensi bergabungnya Swedia dan Finlandia yang baru saja dikecam Rusia.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya